Rabu, Mei 21, 2025
BerandaBerita TerbaruKRT Aria Sunarja, Bupati Ciamis Tahun 1930 yang Dihadiahi Belanda Liburan ke...

KRT Aria Sunarja, Bupati Ciamis Tahun 1930 yang Dihadiahi Belanda Liburan ke Eropa

KRT Aria Sunarja merupakan seorang elit lokal yang menjabat bupati Ciamis pada tahun 1930-1940. Selain dikenal sebagai bupati yang mudah bergaul, KRT Aria Sunarja juga tersohor punya relasi dekat dengan pemerintah kolonial Belanda.

Selama hidupnya, ia sangat loyal pada Belanda. Karena sifat baik ini pemerintah kolonial menganggap KRT Aria Sunarja sebagai salah satu pejabat tradisional yang berprestasi.

KRT Aria Sunarja sering membantu persoalan pemerintah kolonial dengan masyarakat pribumi. Sebagai bupati Ciamis, KRT Aria Sunarja sangat mengabdi pada Belanda. Oleh sebab itu apapun yang menjadi persoalan kolonial dengan penduduknya, maka sebisa mungkin akan ia selesaikan dengan tepat waktu.

Hal ini yang membuat pemerintah kolonial jatuh hati dengan cara kerja bupati Sunarja. Karena prestasi ini bupati Ciamis tersebut diberikan hadiah berupa tiket liburan bersama keluarga ke negeri Eropa.

Baca Juga: Sejarah Perubahan Galuh Jadi Ciamis, Apa Motif Bupati Sastrawinata?

Hadiah ini pun tak disia-siakan bupati Sunarja, ia bahkan mengajak istri dan seorang anaknya untuk berlibur berbulan-bulan di negeri Barat.

Menurut catatan kolonial, KRT Aria Sunarja dan keluarganya berangkat ke Eropa sekitar tahun 1930-1940. Mereka menggunakan kapal besar yang mengangkut tamu dan wisatawan Eropa Belanda-Batavia.

Perjalanan ini sangat dinikmati oleh bupati Sunarja dan keluarga. Sebab selain memakan waktu yang cukup lama, peristiwa ini juga langka karena semua biaya perjalanan ditanggung semua oleh pemerintah kolonial.

KRT Aria Sunarja Mengunjungi 5 Negara Besar di Eropa

Menurut Irawati D. Ardjo dalam buku berjudul, “Tati Sunda Tahun 1880-1990” (2007), negara Belanda-lah yang menjadi tempat pertama keluarga bupati Sunarja tiba di Eropa.

Selama di Belanda, bupati Sunarja dan istri berdiskusi tentang keinginannya mengunjungi beberapa negara Eropa lain selain di Belanda.

Hasil diskusi ini kemudian disampaikan kepada kawan Belandanya yang mungkin jika disamakan dengan zaman sekarang kawan tersebut merupakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Belanda.

Karena bupati Sunarja disukai oleh pemerintah kolonial di Hindia Belanda, maka tak butuh waktu lama keinginan mereka terwujud. Lantas kawan sang bupati menanyakan keinginan mengunjungi negara mana saja ketika mereka berlibur di Eropa.

Baca Juga: Kisah Djoeminta, Robin Hood dari Ciamis

Bupati Sunarja dan istri pun kompak menjawab, mereka ingin mengunjungi 5 negara besar Eropa yang terdiri dari negeri Belanda, Jerman, Prancis, Austria, dan Italia.

Entah apa yang menjadi alasan bupati Sunarja dan istri mengunjungi 5 negara besar Eropa. Hanya saja, pada saat itu kelima negara tersebut tersohor sebagai negeri pembawa perubahan dunia hingga ke Hindia.

Sama seperti sang bupati, istri KRT Aria Sunarja pun ikut senang ketika ia diajak jalan-jalan ke 5 negara Eropa yang diinginkannya. Apalagi perjalanan itu tidak memakan biaya pribadi. Sebab semua kebutuhan selama jalan-jalan di negeri Eropa pemerintah kolonial-lah yang akan menjaminnya.

Pulang dari Eropa, KRT Aria Sunarja Lestarikan Budaya Barat di Ciamis

Sepulangnya dari Eropa, KRT Aria Sunarja membawa perubahan yang tak biasa. Masyarakat di sekitarnya merasakan ada yang baru dan menarik dari sikap sang bupati.

Konon selepas pulang dari Eropa pasca liburan, bupati Sunarja terlihat lebih modern dengan sesekali melanggar pakem-pakem dan tradisi orang Sunda yang kerap digelar oleh pendopo kabupaten.

Setelah ditelusuri lebih jauh lagi ternyata benar, KRT Aria Sunarja mengaku jika dirinya tengah menjalankan pola pelestarian budaya Barat untuk Ciamis. Dengan kata lain ia ingin semua penduduk Ciamis merasakan bagaimana budaya orang Belanda yang berasal dari negeri Barat.

Adapun salah satu bukti pelestarian budaya Barat di Ciamis kala itu antara lain terdiri dari, pemakaian kostum pernikahan putrinya Raden Sadiah Soenarja dengan putra seorang Hoofd Jaksa Sukabumi bernama Raden Mohammad Hasan Kartadikusumah yang tidak lagi pure memakai kostum adat Sunda.

Kostum pernikahan putri bupati Sunarja cenderung modern. Seperti halnya pengantin pria menggunakan baju adat yang dikolaborasikan dengan model pakaian orang Eropa dengan bentuk kerah yang tinggi.

Bahkan pengantin pria juga mulai menggunakan dasi kupu-kupu berwarna hitam dengan sapu tangan yang menempel di saku, serta bunga anggrek menghiasi dada kiri.

KRT Aria Sunarja Mulai Memperhatikan Pendidikan Barat

Selain mengkolaborasikan pakaian adat dengan kostum Barat, kepulangannya dari Eropa membuat KRT Aria Sunarja fokus memperhatikan pendidikan Barat di wilayah Ciamis. Bupati Sunarja ingin punya sanak saudara yang cerdas, paling tidak bisa bahasa Belanda dan paham dengan alur pemikiran mereka.

Keinginan ini terealisasi lengkap tatkala bupati Sunarja mensubsidi biaya pendidikan formal untuk keluarga dekatnya yang hidup di sekitar pendopo kabupaten. Ia menyuruh anak-anak saudaranya supaya sekolah di lembaga pendidikan formal milik pemerintah kolonial.

Begitu pun kepada anaknya, kendati sudah menikah dan hidup berpisah dari seorang ayah dan ibu, bupati Sunarja kekeuh mencampuri urusan rumah tangga anaknya.

Ia sering menyuruhnya sekolah atau privat dengan guru bahasa Belanda agar mengerti bahasa dan pergaulan orang-orang Belanda.

Bupati Sunarja sangat suka dengan budaya Barat, barangkali ia adalah satu-satunya bupati Ciamis yang sangat peduli dengan modernisasi.

Ia percaya dengan hukum kehidupan yang semakin lama semakin maju ke depan bukan ke belakang. Oleh sebab itu pembaharuan dalam sistem pendidikan harus terus di-upgrade agar bisa mengimbangi kemajuan zaman. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Pembangunan Jembatan Sodongkopo Pangandaran Dilanjutkan

Pembangunan Jembatan Sodongkopo Pangandaran Dilanjutkan

harapanrakyat.com,- Pembangunan Jembatan Sodongkopo, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akhirnya dilanjutkan, setelah sempat terhenti sejak akhir tahun 2023 lalu. Jembatan Sodongkopo ini, rencanannya akan menghubungkan...
Mengetahui Perbedaan Satelit Phobos dan Deimos yang Setia Mengelilingi Mars

Mengetahui Perbedaan Satelit Phobos dan Deimos yang Setia Mengelilingi Mars

Materi tentang perbedaan satelit Phobos dan Deimos menarik untuk dibahas. Seperti yang diketahui bahwa kedua benda langit tersebut merupakan satelit alami yang senantiasa setia...
Guru WNI ungkap pendidikan anak nakal di Finlandia

Pelapor Dedi Mulyadi Dibungkam, Guru WNI Ungkap Fakta Pendidikan Anak Nakal di Finlandia

harapanrakyat.com,- Pernyataan seorang wali murid bernama Adhel Setiawan yang melaporkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke Komnas HAM dibungkam oleh seorang guru asal Indonesia...
Acer Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Canggih yang Futuristik

Acer Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Canggih yang Futuristik

Acer kembali mencuri perhatian dunia teknologi lewat peluncuran laptop terbarunya, Acer Predator Triton 14 AI. Laptop Acer ini hadir sebagai salah satu inovasi paling...
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tanggapi sebutan Mulyono Jilid II

Respons Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat Disebut ‘Mulyono Jilid II’

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons terkait banyak pihak mulai melontarkan stigma negatif kepadanya. Dedi Mulyadi menyebut dirinya dituding sebagai "gubernur konten," “Mulyono...
Sejarah Jampang Sukabumi, Dulunya Ternyata Dasar Laut

Sejarah Jampang Sukabumi, Dulunya Ternyata Dasar Laut

Sejarah Jampang Sukabumi ternyata menyimpan kisah yang tidak biasa. Warga Sukabumi Selatan mungkin sudah cukup familiar dengan tempat ini. Jampang Kulon adalah salah satu...