harapanrakyat.com,- Goa Panggung di Pangandaran, Jawa Barat, menyimpan mitos menarik, yang mana masyarakat di Dusun Pananjung meyakini Goa Panggung terbentuk dari petilasan anak angkat Ratu Kidul yang melegenda.
Menurut sejumlah cerita yang didapat dari leluhur orang Pananjung, nama anak angkat Ratu Kidul tersebut adalah Mbah Jaga Lautan.
Entah siapa nama asli yang benar, namun hampir seluruh orang tua dulu mengenal namanya dengan Mbah Jaga Lautan.
Konon nama ini diberikan karena tugasnya yang berat. Ratu Kidul menyuruh anak angkatnya tersebut menjaga lautan (terutama Laut Selatan).
Siapapun yang hendak merusak laut maka akan berhadapan dengan Mbah Jaga Lautan, baik secara nyata maupun non-nyata (gaib).
Mbah Jaga Lautan punya kemampuan spiritual yang kuat. Ia bisa membuat siapapun yang merusak Laut Selatan mendapat musibah.
Tidak hanya didatangi langsung (berwujud), atau dikirim dari alam gaib, kesaktian Mbah Jaga Lautan juga bisa membuat perusak Laut Selatan mengalami kesulitan.
Berdasarkan cerita karuhun Pananjung, Mbah Jaga Lautan adalah seorang pertapa yang handal. Ia awalnya manusia, namun karena sering bertapa dan berinteraksi dengan dunia lain (termasuk dengan Ratu Kidul), maka kemampuan gaibnya semakin kuat.
Baca Juga: Asal-usul Daerah Pajaten di Pangandaran, Basis Pertahanan Raja Pananjung Lawan Perompak
Mbah Jaga Lautan hampir menjadi manusia berkekuatan dewa yang tidak mudah untuk dikalahkan.
Goa Panggung di Pangandaran Petilasan Anak Angkat Ratu Kidul
Menurut Idat Abdul Wahid, dkk dalam buku berjudul “Kodifikasi Cerita Rakyat Daerah Wisata Pangandaran Jawa Barat” (1998), Mbah Jaga Lautan adalah anak angkat Ratu Kidul yang paling sakti.
Konon banyak sekali pertapa yang diangkat menjadi anak oleh Ratu Kidul. Namun mereka tidak bertumbuh sakti seperti Mbah Jaga Lautan.
Karena hanya Mbah Jaga Lautan yang memiliki kesaktian tersebut, akhirnya Ratu Kidul mempercayakan anak angkatnya tersebut untuk menjaga Laut Selatan.
Salah satu kesaktian yang jarang dimiliki oleh anak Ratu Kidul yang lain yaitu, Mbah Jaga Lautan bisa menyelam hingga dasar laut menemui Ratu Kidul hanya dengan berjalan kaki.
Tentu ini hanya cerita rakyat. Mitos ini sudah bukan rahasia umum lagi bagi masyarakat Pananjung. Mereka ada yang percaya ada juga yang tidak.
Mitos hanyalah alat bantu sejarah yang bisa menggambarkan situasi sosial orang Pangandaran kala itu.
Baca Juga: Batu Bangkong di Situs Makam Eyang Kaliwon Ciamis, Konon Bisa Pindah Sendiri
Melalui mitos tersebut, kita menjadi tahu nenek moyang orang Pananjung memposisikan Laut Selatan sebagai hal yang magis.
Mitos yang menyebut Mbah Jaga Lautan sangat sakti mandraguna juga diungkap melalui kisah lain.
Salah satunya mitos yang menyebut Mbah Jaga Lautan pendekar sakti yang sukar dikalahkan oleh musuh dari golongan perompak. Ia berhasil menjaga laut Selatan dari kerusakan para perompak.
Mbah Jaga Lautan Menikah dengan Ratu Kidul
Kendati banyak yang mempercayai Mbah Jaga Lautan sebagai anak angkat penguasa Laut Selatan. Namun, sebagian masyarakat Pananjung juga ada yang meyakini jika Mbah Jaga Lautan adalah suami gaib Ratu Kidul.
Keyakinan ini berasal dari adanya carita buhun orang Pananjung yang menceritakan, suatu ketika Mbah Jaga Lautan ikut hanyut ke dalam air bersama Ratu Kidul.
Mereka berdua kemudian melakukan persetubuhan hingga akhirnya menghasilkan sejumlah anak. Tetapi anak-anak mereka bukan berwujud manusia, melainkan hewan melata alias ular.
Cerita ini juga bisa dikaitkan dengan adanya mitos Nyi Blorong. Konon dalam mitos orang Jawa, Nyi Blorong yang memiliki wujud asli ular itu adalah anak kandung Ratu Kidul.
Baca Juga: Asal-usul Nama Sukaresik di Pangandaran, Kampung yang Penuh Harapan Baik
Jadi, mitos Mbah Jaga Lautan menikahi Ratu Kidul bisa divalidasi keberadaannya (bukan kebenarannya). Karena dalam mitos orang Jawa (Yogyakarta misalnya), banyak orang percaya Nyi Blorong merupakan salah seorang anak Ratu Kidul dari suaminya yang seorang pertapa sakti mandraguna.
Mbah Jaga Lautan Menguasai Wilayah Selatan Jawa
Mbah Jaga Lautan konon dipercaya sebagai penguasa wilayah Selatan Jawa yang absolut. Ia dipersonifikasikan sebagai raja di dunia lain. Terkadang namanya juga dikeramatkan oleh beberapa kerajaan kecil di tanah Pasundan.
Menurut Idat Abdul Wahid, dkk (1998), kekuasaan Mbah Jaga Lautan di Pananjung bahkan sampai ke daerah Karang Bolong, Sukabumi.
Konon selain menjaga lautan Pangandaran, penguasa Goa Panggung ini juga punya kewajiban menjaga Laut Karangbolong, Sukabumi.
Selain lautan, anak angkat Ratu Kidul ini juga bisa menguasai daratan. Siapapun yang merasa jago dan ingin mengadu kekuatan dengan Mbah Jaga Lautan, biasanya akan kalah dalam hitungan detik.
Mereka yang merasa jago menantang Mbah Jaga Lautan kerap tewas dengan cara yang sadis dan misterius.
Oleh karena itu, masyarakat pesisir Selatan pulau Jawa sangat takut oleh sosok Mbah Jaga Lautan. Salah satunya di Pangandaran.
Sebab, siapapun yang mempunyai niat buruk merusak hutan dan lautan, maka si pelaku pengrusakan itu akan berhadapan dengan Mbah Jaga Lautan di alam gaib. (Erik/R3/HR-Online/Editor: Eva)