Sabtu, Mei 3, 2025
BerandaBerita TerbaruLaskar Kemerdekaan Barisan Banteng di Cianjur, Pelopor Penggunaan Bambu Runcing

Laskar Kemerdekaan Barisan Banteng di Cianjur, Pelopor Penggunaan Bambu Runcing

harapanrakyat.com,- Laskar kemerdekaan Barisan Banteng di Cianjur merupakan perkumpulan pejuang kemerdekaan yang tersohor oleh publik zaman itu. Karena Barisan Banteng mempelopori penggunaan bambu runcing sebagai senjata.

Tidak main-main, Barisan Banteng sering menggunakan bambu runcing untuk membunuh musuhnya. Tak hanya mengandalkan ketajaman bambu, laskar Barisan Banteng juga kerap membubuhkan racun pada bagian ujung bambu yang melancip.

Tujuannya jelas, meskipun bambu mereka tidak sampai membunuh (sekedar melukai kulit), musuh akan tetap mengalami sekarat.

Pasalnya, racun yang mereka bubuhkan di pucuk bambu itu mengandung bisa binatang yang sangat mematikan.

Berdasarkan sejumlah data sejarah Indonesia, Barisan Banteng terbentuk dari laskar zaman Jepang pada tahun 1944.

Kala itu mereka bagian dari pemuda yang diberdayakan Nippon untuk jadi pasukan cadangan menghadapi Sekutu, apabila Jepang terdesak dalam Perang Dunia II.

Namun, tidak sampai tujuan Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu pada tahun 1945. Saat itu pemuda mendapatkan pelatihan militer, termasuk Barisan Banteng, bebas tak punya komando. Akhirnya golongan nasionalis mengambil alih mereka untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Kisah Bupati Cianjur RAA Wiranatakusumah Tumpas Perjudian Tahun 1912

Pertempuran Laskar Kemerdekaan Barisan Banteng di Cianjur

Menurut Yoseph Iskandar, dkk dalam buku berjudul “Perang Konvoi: Sukabumi-Cianjur (1945-1946), (2016), seluruh anggota Barisan Banteng mengadakan pertempuran melawan Sekutu di Cianjur, Jawa Barat.

Menariknya tidak hanya tentara Sekutu yang mereka serang, tetapi tentara Nippon yang dulu mengajarkan taktik perang ikut dihabisinya.

Adapun pemimpin Barisan Banteng yang saat itu menggempur wilayah Cianjur bernama Muhammad Ali. Menurut sejarawan Hendi Jo, markas Barisan Banteng terletak di bilangan Pasar Suuk yang sekarang menjadi jalan Barisan Banteng.

Dari markas Pasar Suuk, Barisan Banteng bentrok dengan pasukan musuh Yon 3/3 Gurkha Rifles. Mereka membawa peralatan tempur lengkap. Bahkan kendaraan berlapis baja seperti tank, panser, dan truk-truk yang berisi puluhan tentara Sekutu siap perang.

Anehnya, walaupun tentara musuh selengkap itu, Barisan banteng yang merupakan laskar kemerdekaan di Cianjur itu mampu memenangkan pertempuran tersebut.

Hanya bermodal bambu runcing mereka bisa membuat musuhnya lari terbirit-birit tak menentu arah. Menurut sejumlah pengamat militer zaman itu, hal ini bisa terjadi karena laskar Barisan Banteng melakukan penyerangan secara terstruktur.

Baca Juga: Sejarah Gundik di Jawa Barat, Wanita Simpanan Belanda dari Golongan Buruh Perkebunan

Telik Sandi Sekutu Telusuri Keberadaan Barisan Banteng

Tak beberapa lama setelah kekalahan tentara Sekutu oleh pasukan laskar kemerdekaan Barisan Banteng di Cianjur, petinggi tentara mereka pun menebar beberapa telik sandi untuk menelusuri keberadaan markas Barisan Banteng.

Mereka melakukan misi intelijen untuk membalaskan dendam atas jatuhnya beberapa korban dari peristiwa peperangan tersebut.

Tentara Sekutu menyewa penghianat (pribumi) untuk melakukan penyamaran (pura-pura menjadi bagian dari Barisan Banteng).

Saat melakukan tugas haram itu, si penyamar sudah tahu letak markas Barisan Banteng. Yang ia lakukan selanjutnya adalah menggiring orang berpengaruh dalam laskar itu, yakni Soeroso dan Slamet ke markas Sekutu.

Mereka dikhianati oleh bangsa sendiri, Soeroso dan Slamet percaya jika perkataan si penyamar tadi benar. Konon Soeroso dan Slamet diajak ke warung nasi untuk makan siang tanpa curiga.

Sebelumnya si penyamar membawa tentara Sekutu ke tempat tersebut. Tanpa basa-basi sejumlah timah panas bersarang ke dalam tubuh mereka berdua. Soeroso dan Slamet ambruk tak bernyawa.

Akibat peristiwa itu, laskar kemerdekaan Barisan Banteng telah kehilangan sosok berpengaruhnya. Mereka geram dan ingin membalaskan dendam. Apalagi kepada pengkhianat yang berasal dari orang pribumi.

Baca Juga: Sumitomo Jepang Menangkan Tender TPPAS Legok Nangka Bandung

Kendati begitu, kejadian ini membuat mereka semakin waspada dari sebelumnya. Semua orang baru yang masuk markas akan diperiksa dengan ketat.

Barisan Banteng Diwarisi Anggota yang Berani Mati

Barisan Banteng diwarisi anggota yang berani mati, salah satu contohnya adalah Mohammad Toha. Melansir dari berbagai sumber, Moh. Toha gugur dalam pertempuran.

Kronologis gugurnya Moh. Toha juga sarat dengan kisah heroik. Ia wafat setelah meledakan diri sendiri dalam gedung penyimpanan mesiu milik Sekutu yang terletak di Dayeuhkolot, Bandung.

Menurut Hendi Jo dalam buku “Orang-orang di Garis Depan” (2019), selain Moh. Toha, beberapa anggota laskar kemerdekaan Barisan Banteng juga ikut andil dalam menggelorakan semangat Bandung Lautan Api.

Mereka mengajak massa Jawa Barat untuk membumihanguskan Kota Kembang bersama-sama. Tujuannya jelas, massa menolak kehadiran Sekutu di Bandung.

Sedangkan, menurut buku “Sejarah Daerah Jawa Barat” (1981), selain menggelorakan peperangan, sejumlah anggota Barisan Banteng juga kerap mengintervensi perjanjian politik Belanda dengan golongan nasionalis.

Antara lain, menentang Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dinilai tidak konsisten mendukung perundingan Linggarjati dan Renville.

Laskar kemerdekaan Barisan Banteng geram dengan tokoh nasional yang tidak bisa konsisten dalam mengambil keputusan. Akibatnya mereka mengambil jalan masing-masing dengan melanggar seluruh isi perjanjian. (Erik/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Duta Besar Belanda

Duta Besar Belanda Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

Dukungan untuk Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 tak hanya datang dari masyarakat Indonesia saja, tapi juga dari Duta Besar Belanda, Marc Gerritsen....
Pedagang Pasar Subuh Ciamis Keluhkan Kondisi Jalan dan Trotoar yang Rusak, Pemerintah Diminta Segera Turun Tangan

Pedagang Pasar Subuh Ciamis Keluhkan Kondisi Jalan dan Trotoar yang Rusak, Pemerintah Diminta Segera Turun Tangan

harapanrakyat.com,- Sejumlah pedagang Pasar Manis Ciamis Blok Pasar Subuh, mengeluh kondisi jalan yang rusak dan berlubang. Kerusakan jalan maupun trotoar di Pasar Manis Ciamis,...
Bupati Sumedang

Dukung Pembinaan Siswa Nakal di Barak Militer, Bupati Sumedang: Solusi Solutif dari Gubernur Jabar

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang mengarahkan siswa bermasalah atau nakal untuk mendapatkan pembinaan...
Kantor BSI Kota Tasikmalaya

Kebakaran Hebat Terjadi di Area Proyek Pembangunan Kantor BSI Kota Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Kebakaran hebat terjadi di area proyek pembangunan Kantor BSI Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jalan Mayor Utarya, Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Minggu (3/5/2025). Besarnya kobaran...
Fun Tasik Competition 2025

Atlet Sepatu Roda Kota Banjar Juara 2 Skate Cross Ajang Fun Tasik Competition 2025

harapanrakyat.com,- Atlet cabang olahraga sepatu roda Kota Banjar, Jawa Barat, berhasil mengukir prestasi menjadi juara 2 dalam event Fun Tasik Competition 2025 yang berlangsung...
Elkan Baggott

Elkan Baggott Kenang Momen Manis Bersama Timnas: Garuda Tetap di Hati

Elkan Baggott, bek dari Blackpool FC, masih mengingat kebersamaannya dengan Timnas Indonesia. Bahkan ia masih mengingat setiap momen manis bersama tim Garuda tersebut. Elkan sempat...