harapanrakyat.com – Menteri Keungan Sri Muyani Indrawati membeberkan langkah konkret Indonesia dalam mewujudkan komitmennya untuk mencapai pengarusutamaan gender.
Sri Mulyani menjelaskan, pengarusutamaan gender merupakan salah satu agenda Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2020-2024 Indonesia.
RPJMN ini, kata ia, mencakup di antaranya penguatan kebijakan dan regulasi, percepatan implementasi pengarusutamaan gender di pemerintahan. Kemudian peningkatan peran dan partisipasi wanita dalam pembangunan, serta peningkatan jaringan dan koordinasi bersama seluruh pihak.
Baca Juga : Hadiri Pertemuan Internasional, Sri Mulyani Paparkan Tiga Isu Tantangan Global
Menkeu menjelaskan, wanita memegang angkatan terbesar di Indonesia dengan persentase 53,13 persen. Menurutnya, wanita merupakan komponen yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia.
“Sekitar 60 persennya berada di sektor kerja informal. Ini membuat mereka rentan terhadap kurangnya akses perlindungan sosial serta upah rendah,” kata Menkeu, Jumat (13/10).
Lebih lanjut, Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan, upaya Indonesia mencapai pengarusutamaan gender ini bahwa Indonesia termasuk negara pertama yang terlibat dalam We Finance (We-Fi) Code. Yaitu sebuah kolaborasi lintas negara dan lembaga untuk mendukung akses keuangan pengusaha wanita di dunia melalui kebijakan data yang lebih baik serta inovasi digital.
Menkeu berharap, akan ada inisiatif yang sama dari negara-negara lain.
“Sinergi dan koordinasi seperti ini perlu tidak hanya dalam negeri, namun juga lintas negara,” lanjut Menkeu.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Beri Grasi Massal untuk Pengguna Narkoba
Menkeu melanjutkan bahwa kesetaraan gender penting bagi kemajuan dan kemakmuran ekonomi suatu negara. Ia juga menegaskan, pemerintah Indonesia siap untuk terus bekerja di dalam dan luar negeri memastikan semua wanita memiliki kesempatan untuk berkembang dalam sektor keuangan, UMKM, serta perekonomian global.
“Indonesia berkomitmen untuk mencapai pengarusutamaan gender,” tuturnya. (Revi/R13/HR Online/Editor-Ecep)