Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita TerbaruBimsalabim! Beras Bantuan di Garut Menyusut, MPK Menduga Ada Kejahatan Teroganisir

Bimsalabim! Beras Bantuan di Garut Menyusut, MPK Menduga Ada Kejahatan Teroganisir

harapanrakyat.com,- Bantuan beras 10 Kg yang menyusut menjadi 6,8 Kg di Garut, Jawa Barat, membuat masyarakat selaku Keluarga Penerima Manfaat (KPM) kecewa. Bagaimana tidak, beras bantuan pangan yang bertuliskan isi 10 Kg, tak utuh diterima warga.

Menyoal temuan ini Masyarakat Pemerhati Kebijakan (MPK) angkat bicara. MPK memandang bahwa berubahnya timbangan beras sampai di masyarakat disinyalir ada tindakan kejahatan yang luar biasa.

Sebelumnya, berat timbangan beras bantuan Pemerintah 10 Kg berubah menjadi 6,8 Kg di Desa Cihuni Garut, Jawa Barat, terbongkar. Susutnya timbangan beras itu diketahui langsung oleh warga selaku penerima manfaat bantuan, sekaligus diketahui Kepala Desa setempat.

“Ketika saya ke desa langsung ditimbang ternyata yang 6 karung itu yang belum diambil warga ternyata terbukti ada kekurangan juga. Jadi kami menerima laporan itu dan kita lihat. Ada yang kurang 5 ons, ada yang kurang 1 Kg bahkan ada yang kurang 2 Kg, dari kemasan itu,” kata Firman Maulana, Kades Cihuni.

Baca Juga: Beras Bantuan 10 Kg Malah Berisi 6,8 Kg Bikin Warga Garut Nyesek, Dicuri atau Disihir?

MPK Garut Komentari Bantuan Beras yang Menyusut di Desa Cihuni

Aktivis Masyarakat Pemerhati Kebijakan (MPK) Garut, menukil bahwa temuan ini diduga ada unsur kejahatan luar biasa. Bantuan yang bersumber dari keuangan Negara, tak sampai seutuhnya di masyarakat.

“Ini kejahatan yang sudah direncanakan, bukan luar biasa lagi, ini kan sudah dirampok, dari 10 Kg jadi 6,8 Kg, jadi kan hampir 3 Kg lebih hilangnya. Ya jelas ini pencurian uang negara yang bentuknya diubah kepada beras. Contoh jika harga 1 Kg Rp 10 ribu saja, dikalikan 3 Kg kan sudah Rp 30 ribu, ini pasti banyak yang terlibat,” kata Asep Muhidin, kordinator MPK, Rabu (29/11/2023) saat dihubungi.

Asep menambahkan, upaya Pemerintah memberikan bantuan beras pada hari ini sebetulnya mirip pada era dulu. Ia pun menanyakan Bulog sebagai penyalur beras rakyat miskin (Raskin) apakah melakukan pengemasan atau hanya penyalur saja.

“Penegak hukum wajib menelusuri, jika Bulognya benar tidak mungkin adanya kekurangan timbangan. Terus sumber berasnya ini apakah Bulog yang mengemas atau memang sudah diterima Bulog? Jika Bulog yang mengemas berarti ada potensi kongkalikong. Tetapi apabila Bulognya menerima beras jadi, contoh dikirim dari Jakarta, apakah dari Jakartanya itu kiloannya kurang atau tidak?” tambahnya.

Menurut Asep, Aparat Penegak Hukum (APH) harus segera mengambil langkah, karena jelas ini temuan yang bisa merugikan Negara dan merugikan masyarakat selaku penerima bantuan.

“Jangan sampai ada pembiaran tindakan kejahatan yang teroganisir untuk mengkorup bantuan beras, sangat harus diusut, ini tidak mungkin terjadi jika tidak ada oknum,”tutupnya.

Kasus bimsalabim timbangan beras bantuan berkurang di Garut memang membuat heboh masyarakat. Bagaimana tidak, apabila kasus ini memang disengaja, maka hak rakyat miskin telah dicuri oleh oknum tertentu. (Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Program Pembinaan Karakter di Sumedang Beri Solusi bagi Remaja Bermasalah

Program Pembinaan Karakter di Sumedang Beri Solusi bagi Remaja Bermasalah

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, mengunjungi kegiatan program pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan untuk anak remaja. Program tersebut berpusat di Kodim 0610 Sumedang,...
Penghancuran Tugu Batas Desa di Tasikmalaya Ini Jadi Sorotan, Pemdes Sukaraharja Sebut Tanpa Ada Musyawarah

Penghancuran Tugu Batas Desa di Tasikmalaya Ini Jadi Sorotan, Pemdes Sukaraharja Sebut Tanpa Ada Musyawarah

harapanrakyat.com,- Pemdes Sukaraharja, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya menyayangkan penghancuran tugu batas dengan Desa Jatihurip yang diduga oleh pengembang PT UMI. Bahkan sebelum penghancuran tersebut...
Laga Kualifikasi Piala Dunia

Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia, Media Asing Sentil Timnas Indonesia Mengandalkan Naturalisasi

Timnas Indonesia mendapat kritikan pedas dari media asing karena gencarnya naturalisasi belakangan ini untuk bisa membela Tim Merah Putih. Sindiran tersebut mencuat menjelang laga...
KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis

KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis: Konsen Pemulihan Kondisi Korban

harapanrakyat.com,- Ketua Forum Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Jawa Barat, Anto Rianto, mengaku prihatin dengan peristiwa yang terjadi yaitu kasus tindakan asusila terhadap...
Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

harapanrakyat.com,- Preman kampung yang membacok ustadz dan merusak rumah Kepala Desa Karang Agung, Kecamatan Singajaya, Garut akhirnya menjadi tersangka. Ternyata pelaku mengaku aksinya itu...
Dilepas Bupati Herdiat, Calon Haji Ciamis Siap Tunaikan Ibadah Suci

Dilepas Bupati Herdiat, Calon Haji Ciamis Siap Tunaikan Ibadah Suci

harapanrakyat.com,- Sebanyak 435 orang calon jemaah haji (Calhaj) Kabupaten Ciamis yang tergabung dalam Kloter 19 JKS, berangkat menuju Embarkasi Bekasi. Pemberangkatan ratusan calon jemaah...