Gedung Dwi Warna merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Bandung. Sebab bangunan satu ini memiliki peran penting dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955 silam. Gedung bersejarah ini merupakan destinasi wisata Bandung yang ada di Jalan Diponegoro No. 59, Cihaur Geulis, Bandung Wetan, Bandung.
Baca Juga: Wisata Kiara Artha Park, Air Mancur Menari di Tengah Kota Bandung
Untuk mengunjunginya wisatawan bisa menggunakan angkutan umum melewati rute Terminal Dago-Riung Bandung. Bisa juga naik bus Damri rute Dipatiukur-Jatinangor dan turun di tempat ini. Pengunjung tentunya juga dapat menggunakan kendaraan pribadi baik motor maupun mobil.
Bangunan megah ini akan terlihat ketika berjalan melewati Gedung Sate ke arah timur. Sayangnya bangunan tersebut memang tidak terlalu populer seperti bangunan bersejarah lainnya. Meskipun begitu wisatawan tetap bisa mengunjunginya untuk berwisata sejarah.
Gedung Dwi Warna Bandung, Berikut Sejarahnya
Bangunan ini berdiri tahun 1940 di bawah pengawasan Technische Dienst voor Stadsgemeente Bandoeng. Awalnya nama bagunan ini bukanlah seperti sekarang, namun bernama Gedung Dana Pensiun. Sesuai namanya awalnya bangunan ini merupakan sebuah tempat dana pensiun seluruh Indonesia.
Saat masa pendudukan Belanda, bangunan ini memiliki nama Recomba. Lalu saat Jepang berkuasa di Indonesia, bangunan ini berganti nama menjadi Kempeitai. Selanjutnya pada tahun 1955, bangunan ini turut mengambil peran atau bagian dalam Konferensi Asia Afrika.
Saat persiapan terakhir KAA, Soekarno mengganti nama Gedung Dana Pensiun menjadi Gedung Dwi Warna Bandung. Bersamaan pula dengan penggantian nama Gedung Concordia menjadi Gedung Merdeka. Sebagian Jalan Raya Timur juga berubah nama menjadi Jalan Asia-Afrika.
Menjadi Tempat Sidang KAA 1955
Seperti yang kita tahu, Gedung Merdeka merupakan tempat pembukaan dan penutupan KAA. Sedangkan Gedung Dwi Warna menjadi tempat sejumlah sidang Konferensi Asia Afrika. Saat itu bangunan ini juga menjadi Gedung DPRD Jawa Barat dan sekretariat Konferensi Asia Afrika 1955.
Baca Juga: Kampung Gajah Wonderland Bandung, Wisata yang Terbengkala
Komisi Kebudayaan, Komisi Politik, dan Komisi Ekonomi juga bermusyawarah di bangunan tersebut. Oleh sebab itu bangunan ini menjadi tempat yang bersejarah dan memiliki cerita sendiri. Setelah Konferensi Asia-Afrika bangunan ini pun berfungsi untuk beberapa tujuan lain.
Alih Fungsi Gedung Dwi Warna Bandung
Setelah KAA, bangunan ini berperan sebagai Kantor Pusat Pembayaran Pensiunan atau KP3. Lalu sempat menjadi Kantor Pusat Administrasi Belanja Pegawai dan Pensiun atau KPABPP. Setelah itu gedung ini juga sempat menjadi Subdirektorat Pengumpulan Data atau SDPD.
Berikutnya bangunan ini menjadi Pusat Pengolahan Data dan Informasi Anggaran atau PPDIA. Meskipun sudah lama namun bangunan yang kokoh ini masih berfungsi hingga sekarang. Kini Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jawa Barat yang menggunakan bangunan ini.
Termasuk Cagar Budaya
Dengan nilai historisnya yang tinggi, Gedung Dwi Warna juga menjadi Cagar Budaya tingkat Nasional. Bangunan ini juga bisa menjadi objek wisata bersejarah yang sangat menarik. Apalagi letaknya masih berada dalam satu kawasan dengan bangunan kuno lainnya seperti Museum Geologi.
Baca Juga: Wahoo Waterworld Bandung, Nikmati Seluncuran Beragam
Gedung Dwi Warna Bandung yang memiliki sejarah dengan KAA 1995 ini tentunya sangat menarik. Untuk yang menyukai wisata sejarah dan edukasi tentu bisa mencoba mengunjungi tempat ini. (R10/HR-Online)