Pemimpin wanita di zaman Rasulullah sudah semestinya jadi teladan bagi kaum muslim. Hal ini juga dapat menepis anggapan bahwa wanita tak bisa jadi pemimpin. Untuk mengetahui siapa saja sosok wanita tersebut, Anda bisa cermati beberapa nama dalam sejarah Islam di bawah ini.
Pemimpin Wanita di Zaman Rasulullah SAW
Langsung saja, berikut ini adalah pemimpin wanita yang penting untuk Anda ketahui.
Khadijah binti Khuwailid
Istri Nabi Muhammad SAW ini memiliki gelar Ummul Mu’minin yang berarti ibunya orang beriman. Ia juga jadi pemimpin wanita Quraisy sebelum menikah dengan Rasulullah SAW.
Baca Juga: Lokasi Rumah Adam dan Hawa sebagai Manusia Pertama di Bumi
Selain jadi pemimpin, masih ada banyak akhlak terpujinya yang bisa jadi teladan. Salah satunya ialah tidak sombong meski memiliki banyak harta.
Justru harta kekayaannya ia gunakan untuk kepentingan agama Islam. Ia juga senantiasa setia dan ikhlas dalam mendukung dakwah Rasulullah SAW.
Aisyah binti Abu Bakar
Setelah Khadijah wafat, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Aisyah yang juga jadi pemimpin perempuan pada zamannya. Aisyah ini juga jadi ibu orang yang beriman sebagaimana penggalan QS Al-Ahzab ayat 6 berikut.
Dalam zaman sepeninggal Rasulullah SAW, wanita jadi pemimpin komunitas muslim yang ada di Jazirah Arab. Sementara untuk akhlak terpuji yang ada padanya sekaligus turut jadi teladan seperti halnya kecerdasan, wawasan luas, kritis, dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Nusaibah binti Kaab
Wanita yang berasal dari suku Bana Najjar yang ada di Madinah ini memiliki keberanian tinggi dalam berperang. Karena keberanian tersebut, ia jadi pemimpin wanita yang aktif mengikuti banyak pertempuran.
Mulai dari Perang Uhud, Hudaybiyah, Yamamah, dan masih banyak lagi. Ia juga tidak gentar meski mendapatkan banyak luka dan kehilangan putra kesayangannya.
Fatimah Az-zahra
Putri Rasulullah SAW dan istri Ali bin Abi Thalib ini juga pernah jadi pemimpin wanita di zaman Islam. Tak hanya di dunia, ia juga disebut jadi pemimpin perempuan saat di surga Allah SWT.
Kepribadian putri Khadijah ini sama dengan ayahnya. Mulai dari sikap tenang, istiqomah, dan bahkan ketika berdiri juga mirip dengan Nabi Muhammad SAW.
Wanita Berpengaruh dalam Sejarah Islam
Selain pemimpin di zaman Rasulullah, tak kalah penting pula untuk Anda pahami bahwa ada sejumlah wanita paling berpengaruh di dalam sejarah Islam. Siapa saja?
Asma binti Abu Bakar
Kakak Aisyah sekaligus putri Abu Bakar ini termasuk salah satu perempuan yang paling berpengaruh. Ia juga termasuk golongan orang yang pertama kali memeluk agama Islam di Mekah.
Dalam kehidupan rumah tangganya, ia melangsungkan pernikahan dengan Zubair bin Awwam. Dari pernikahan ini, ia memiliki putra yang bernama Urwah bin Zubair. Putranya jadi ulama terbaik yang ada di bidang hadits.
Untuk kepribadiannya, ia termasuk sahabat yang terpelajar. Bukan hanya itu saja, ia juga memiliki integritas dan ketabahan yang luar biasa. Keberaniannya pun juga besar.
Hafshah binti Umar
Perempuan ini berasal dari suku Arab Adawiyah yang lahir di Mekah. Putri Umar bin Khattab ini memiliki kemampuan yang baik dalam membaca dan menulis.
Baca Juga: Kisah Pohon Kurma Berteriak Dekat Rasul Karena Merasa Rindu
Ia bahkan melestarikan tulisan asli Al-Qur’an dalam bentuk suhuf. Ia juga mendapatkan tugas yang mulia yakni menyimpan sekaligus memelihara Al-Qur’an. Karena tugas inilah perempuan tersebut mendapatkan gelar jadi penjaga Al-Qur’an.
Ummul Darda Hujaima
Cendekiawan wanita muslim ini jadi ahli hukum, guru, sekaligus perawi hadits. Ia juga menjadi penghafal Al-Qur’an meski usianya masih muda. Namanya pun tak kalah populer dari pemimpin wanita di zaman Rasulullah.
Ummu Kultsum
Wanita ini memiliki empati tinggi. Rasa empati tersebut membuat putri Uqbah bin Muayyad ini tak tahan jika melihat penderitaan umat muslim di zamannya. Meski bertentangan dengan keluarga, ia juga tidak ragu untuk memeluk agama Islam ketika berada di Mekah.
Hikmah Meneladani Pemimpin Wanita
Dengan meneladani kepemimpinan perempuan, Anda bisa mendapatkan hikmah berupa keberanian dan menjunjung tinggi kesetaraan gender. Nyatanya bukan hanya kalangan pria saja yang bisa jadi pemimpin, namun juga perempuan.
Baca Juga: Istri Rasulullah yang Sempat Menolak Islam, Petik Hikmahnya
Pemimpin wanita di zaman Rasulullah turut memotivasi kaum muslim untuk ikut berpartisipasi. Hal ini juga memperlihatkan bahwa kesetaraan gender memang ada. (R10/HR-Online)