harapanrakyat.com,- Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pangandaran resah dan mengeluhkan honor yang telat cair dan operasional sarana prasarana minim. Padahal Tanggungjawab Keamanan Kenyamanan Wisatawan berenang di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, maksimal dijaga zero accident.
Baca Juga: Pantai Muaragatah, Destinasi Wisata Alternatif Selain Pantai Pangandaran
Pegiat dan pelaku Wisata berharap peran Balawista diperkuat dan didukung secara maksimal.
Salah satu Pegiat dan Pelaku Usaha Wisata Sule Pangandaran merasa kasihan dan sedih melihat kondisi Balawista atau lifeguard di Pangandaran. Mereka kurang diperhatikan kesejahteraan dan operasional sarana prasarananya.
“Soalnya lifeguard itu bukan orang sembarangan dan orang terlatih itu wajib di perhatikan. Dihargai serta dihormati keberadaannya,” kata Sule, Senin (12/2/2024).
Balawista punya kerjaan dan tanggung jawab berat menyangkut keselamatan jiwa wisatawan. Menurutnya, sudah beberapa hari ini Balawista tidak menertibkan yang berenang. Pukul 18.00 WIB, masih banyak wisatawan yang berenang. Padahal biasanya jam 17.00 WIB mereka sudah berkeliling melakukan penertiban.
“Kesuksesan pariwisata dan keamanan wisata air itu adanya di lifeguard. Sangat menyedihkan apabila tak dihargai bahkan bayarannya ditunda,” ungkap Sule.
Ketua Balawista Pangandaran Dodo Taryana mengatakan, pihaknya mengaku mengeluh setelah mendapat pengakuan dari pemerintah daerah malah berdampak seperti ini. Rekan-rekan Balawista sudah bekerja secara profesional saat liburan tahun baru, kecelakaan laut nihil tidak ada korban jiwa.
“Tapi honor kami sudah 3 bulan gak turun-turun. Kami berharap kerja kami yang maksimal minimal honor jangan telat. Boro-boro dapat penghargaan karena tidak ada laka laut dan korban jiwa di pantai,” jelas Dodo Taryana.
Dodo pun bingung ketika mendesak anggota untuk bekerja maksimal tapi honor tidak cair. Ia pun akan mengkomunikasikan persoalan itu dengan Disbudpar Pangandaran.
“Yang kita tuntut honor November-Desember belum terbayarkan dan itu katanya jadi hutang Pemda karena belum ada uang. Bukan Januari belum cair karena kendala surat perintah kerja (SPK) yang belum diperpanjang. Tentu ini membuat bingung,” katanya.
Honor Telat Cair, Pemda Pangandaran Diminta Perhatikan Balawista
Dodo menjelaskan, ketika Balawista masih organisasi dan belum ditarik ke dinas, pihaknya punya kekuatan untuk aktif menjaga pandai. Namun sekarang diserahkan ke dinas honor dan pengawasannya oleh instansi terkait.
“Yang jaga ada 6 orang setiap hari. Itu juga terbatas sarana prasarana operasional pendukungnya,” jelasnya.
Dodo mengaku lebih nyaman Balawista menjadi organisasi sesuai aturan. Misalnya kontrak outsourcing, Pemda Pangandaran memberikan kontrak ada atau tidak ada kecelakaan laut jadi tanggung jawab Balawista.
Dodo pun meminta Pemda Pangandaran harus bertanggung jawab, meminta agar honor tidak telat. Juga meminta sarana prasarana dilengkapi sebagai kebutuhan pertolongan sesuai standar nasional.
Masih menurut Dodo Taryana, yang mendapat SPK dari Dinas anggota Balawista saat ini bertambah dulu ada 30 orang, sekarang menjadi 53 orang berikut ada tambahan yang untuk di wilayah Pantai Karapyak 11 0rang.
“Anggota Balawista saat ini bertambah seiring ada obyek wisata yang membutuhkan tambahan pengamanan pantai. Sementara sisi lain kendaraan operasional kita yang tidak layak karena operasionalnya yang minim,” ungkap Dodo. (Madlani/R9/HR-Online/Editor-Dadang)