harapanrakyat.com,- Bentrok antarwarga terjadi di depan Toko Terra, Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, Selasa malam (20/2/2024). Akibatnya, Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara, AKP Wido Dwi Afriya Zaen, dan seorang anggota Brimob menjadi korban.
Dua anggota polisi itu mengalami luka akibat terkena tembakan anak panah, saat berusaha meredam kerusuhan.
Menurut Kabid Humas Polda Maluku, Kombes M Roem Ohoirat, kejadian tersebut bermula sekira pukul 21.30 WIB.
Baca Juga: Puluhan Remaja Kelompok Tawuran di Jakarta Timur Ditangkap Polisi
Saat itu, sejumlah pemuda menggunakan sepeda motor mendatangi salah satu toko di sekitar lokasi, dan melakukan pengancaman terhadap ibu-ibu.
Ancaman tersebut kemudian memicu konsentrasi massa, dan bentrok antarwarga di Kabupaten Maluku Tenggara pun tak terhindarkan.
Roem menegaskan, bahwa motif atau pemicu pasti terjadinya bentrokan belum terungkap.
Namun, pihaknya berhasil mengkonfirmasi adanya satu korban jiwa. Dugaan sementara, seorang pelajar berusia 15 tahun tewas terkena tembakan senapan angin.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara, AKP Wido Dwi Afriya Zaen, yang berusaha meredam kerusuhan, menjadi salah satu korban terluka.
Dia menerima luka serius di kepala akibat terkena anak panah. Lalu, seorang anggota Brimob juga terkena tembakan panah di bagian lutut kirinya.
Situasi Sangat Tegang Akibat Bentrok Antarwarga di Maluku Tenggara
Frans Duma, Kapolres Maluku Tenggara mengakui, bahwa situasi sangat tegang. Namun sejumlah anggota polisi segera bertindak cepat dengan mengevakuasi korban.
Kemudian, membawa korban ke rumah sakit setempat, untuk mendapatkan perawatan medis yang mendesak.
Frans menegaskan, perlunya kedua kelompok warga untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dia juga meminta kerja sama dari pejabat bupati dan tokoh masyarakat Maluku Tenggara, untuk menenangkan situasi dan mencegah konflik bentrok antarwarga lebih lanjut.
Baca Juga: Kedapatan Bawa Senjata Tajam, Dua Pemuda di Kota Banjar Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif dan penyebab pasti dari bentrokan tersebut.
Mereka juga meminta partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua.
Bentrok antarwarga di Maluku Tenggara seperti ini, menunjukkan bahwa situasi keamanan masih rawan di beberapa daerah.
Sehingga, kerja sama dan koordinasi antara pihak berwenang dengan masyarakat sangat diperlukan, untuk mencegah eskalasi konflik yang lebih serius di masa depan. (Feri Kartono/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)