PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) mengevaluasi penampilan atlet Indonesia yang turun di Thailand Masters 2024, yang pulang tanpa gelar juara.
Rionny Mainaky, selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, mengungkapkan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja atlet yang berpartisipasi dalam turnamen tersebut.
Menurut Rionny, meskipun terdapat peningkatan dalam penampilan secara keseluruhan, namun hasil yang diperoleh masih belum sesuai harapan.
Ia mencatat bahwa meski grafik penampilan meningkat, tetapi para atlet belum mampu memberikan performa terbaiknya.
Baca Juga: Kiprah Ganda Campuran Indonesia di Kejuaraan BWF Awal Tahun 2024, Kian Memprihatinkan
Hal ini disebabkan oleh tantangan bermain dalam empat turnamen beruntun. Karena hal itulah yang akhirnya mempengaruhi fokus dan konsentrasi mereka.
“Saya melihat adanya peningkatan dari Malaysia Open hingga Thailand Masters 2024 ini. Meskipun para atlet masih kesulitan menjaga performa yang prima,” ungkap Rionny Mainaky dalam pernyataan resmi PBSI, pada Selasa (6/2/2024).
Rionny juga memberikan apresiasi kepada beberapa pasangan ganda yang berhasil mencapai babak semifinal, seperti Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.
Selain itu, ia menegaskan bahwa tujuan utama para atlet pelapis adalah mengumpulkan poin demi kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Meskipun tidak turun dengan tim terbaik, Rionny menilai upaya para atlet cukup berhasil, terutama bagi ketiga pasangan ganda yang berhasil mencapai babak semifinal Thailand Masters 2024.
Baca Juga: Indonesia Tanpa Gelar di Malaysia Open 2024 setelah Fajar/Rian Tumbang
Namun, ia juga menyoroti perlunya kesabaran dari seluruh pencinta bulu tangkis Indonesia. Karena proses untuk mencapai performa terbaik membutuhkan waktu dan kerja keras dari para atlet.
“Semoga dengan dukungan semua pihak dan kerja keras para atlet, kita dapat terus meningkatkan grafik penampilan dan konsistensi dalam kompetisi mendatang,” tambah Rionny Mainaky. (Revi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)