harapanrakyat.com,- Petugas ad hoc Pemilu 2024 yang meninggal dunia sampai Jumat, (16/2/2024) pukul 18.00 WIB, mencapai 35 orang. Mereka meninggal usai menjalankan tugasnya selama pemilu 2024 ini.
Adapun rincian dari 35 orang tersebut, antara lain 9 orang Linmas atau Perlindungan Masyarakat, 3 anggota PPS atau Panitia Pemungutan Suara. Kemudian, 23 anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara).
Ketua KPU Hasyim Asy’ari menjabarkan, 6 orang di Jawa Barat, 7 di Jawa Timur, 2 di DKI Jakarta dan 2 di Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Kelelahan, 3 Petugas Linmas di Tasikmalaya Dilarikan ke RS dan Puskesmas Usai Jaga TPS
Selanjutnya, masing-masing 1 orang di Papua, dan Papua Selatan, Maluku, Sulawesi utara, Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta.
“Kemudian di Banten, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Aceh,” jabarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (17/2/2024).
Besaran Santunan untuk Petugas Ad Hoc Pemilu 2024 yang Meninggal Dunia
Hasyim mengatakan, bahwa KPU sudah menyiapkan santunan untuk penyelenggara Ad Hoc yang meninggal ketika menjalankan tugasnya di pemilu kemarin.
“Iya, kita siapkan santunan,” katanya.
Lanjutnya menambahkan, santunan untuk petugas ad hoc yang mengalami kecelakaan kerja sampai meninggal tersebut, sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 8/2022. Sedangkan aturan secara teknis ada di Keputusan KPU Nomor 59/2023.
Baca Juga: Dinkes Kota Banjar Ungkap Pasca Pencoblosan Puluhan Petugas KPPS Sakit
Lantas berapa besaran santunan untuk petugas ad hoc Pemilu 2024 tersebut? Sesuai dengan Surat Menteri Keuangan S-647/MK.02/2022, besarannya mencapai Rp36 juta.
“Sedangkan untuk bantuan biaya pemakaman besarannya adalah Rp10 juta,” terangnya.
Ribuan Penyelenggara Ad Hoc Pemilu 2024 Sakit
Selain 35 orang meninggal dunia, KPU juga mencatat bahwa 3.909 petugas ad hoc tingkat kecamatan dan di TPS pemilu 2024, yang jatuh sakit dalam rentang waktu 14-15 Februari.
Petugas yang sakit tersebut di antaranya 316 anggota Linmas, 2.878 petugas KPPS, 596 anggota PPK, dan 119 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Jawa Barat termasuk yang paling banyak petugas penyelenggara pemilu yang dirawat, yakni mencapai 1.995 orang.
Baca Juga: KPPS Pemilu 2024 yang Meninggal Capai 27, Kemenkes: Menurun dari Pemilu Sebelumnya
Menyusul Sulawesi Selatan 289 orang, Jateng 265, Jatim 182, Gorontalo 128, serta Aceh 122 orang.
Jabar juga menjadi provinsi paling banyak petugas ad hoc pemilu 2024 yang meninggal dunia plus sakit mencapai 2.001 orang. (Adi/R5/HR-Online)