Minggu, Mei 4, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Tembakau di Indonesia, Bernilai Ekspor Tinggi

Sejarah Tembakau di Indonesia, Bernilai Ekspor Tinggi

Sejarah tembakau di Indonesia ternyata berkaitan dengan perekonomian pribumi di era kolonial. Selain sebagai sumber perekonomian, kala itu tembakau juga terkenal sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit pernapasan. Hal inilah yang membuatnya begitu terkenal dalam sejarah Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Peh Cun, Budaya Tionghoa dengan Makna Mendalam

Orang Belanda menyukai tembakau di Indonesia dan bahkan populer di kalangan orang Eropa. Menurutnya, tanaman ini berkualitas tinggi sehingga laku di pasaran Eropa.

Sejarah Tembakau di Indonesia Abad ke-16

Pada awalnya, industri tembakau hanya berupa daunnya saja. Seiring berjalannya waktu, ada bentuk olahannya yang berupa rokok.

Semakin banyak perokok, industri tembakau kian berkembang pesat. Bahkan kebiasaan merokok sendiri sudah populer semenjak abad ke-16.

Kala itu hal tersebut jadi kebiasaan Raja Mataram Sultan Agung. Bahkan ada mitologi yang menyebut Roro Mendut jadi penjual rokok untuk membayar pajak.

Penjelasan soal sejarah tembakau Indonesia ini ada di buku Budiman dan Ong Hok Kam yang judulnya Rokok Kretek Lintasan Sejarah dan Artinya Bagi Pembangunan Bangsa dan Negara.

Selain itu, ada penjelasan yang menyebut sejarahnya berawal dari kebiasaan para leluhur yang suka merokok. Hal ini sesuai dengan penjelasan di jurnal Muchjidin Rachmat dengan judul Pengembangan Ekonomi Tembakau Nasional: Kebijakan Negara Maju dan Pembelajaran Bagi Indonesia.

Khasiat Tembakau di Dunia Kesehatan

Sebagaimana yang sudah kita singgung tadi bahwa tembakau ini memiliki khasiat yang baik terkait penyakit pernapasan. Penjelasan ini ada di jurnal Ilman Fachrian Fadli yang judulnya Metodologi Analisis Customer.

Khasiat ini pertama kali terungkap dari Haji Djamari pada abad ke-19. Warga Kudus tersebut pernah merasakan sakit di bagian dada.

Dalam sejarah tembakau di Indonesia, ia lantas bereksperimen dengan merajang daunnya. Lalu mencampurnya dengan cengkeh bubuk. Setelah itu, ia melintingnya jadi rokok.

Kemudian ia menghisap rokok tersebut secara beraturan. Pada akhirnya, sakit yang ia rasakan di dada jadi hilang.

Sumber Perekonomian Pribumi di Zaman Kolonial

Lewat buku S. Margana, dkk yang judulnya Kretek Indonesia: Dari Nasionalisme Hingga Warisan Budaya memperlihatkan bahwa tanaman ini jadi penyangga utama ekonomi pribumi saat zaman kolonial.

Ada penjelasan bahwa George Birnie mampu membuktikan tanaman di Indonesia ini mempunyai daya jual tinggi di pasaran Eropa. Tokoh ini bukan sembarangan karena termasuk orang Eropa yang profesi sebagai Controleur di Residensi Jember.

Baca Juga: Sejarah Bahari Indonesia, Jelajah Dunia Maritim Leluhur Nusantara

Ia melakukan observasi lantas berinvestasi. Lalu menyewa kebun petani yang ada di Jember sebagai lahan menanamnya.

Sejarah tembakau di Indonesia selanjutnya, ia mendirikan perusahaan N.V. LMOD (Landbouw Maatschappij Oud-Djember). Kemudian perusahaan ini berkembang sampai ke Rotterdam Belanda dengan menggandeng A.D. Van Gennep dan C.S. Matthiesen.

Perusahaan ini semakin besar di Residensi Besuki hingga memberikan pengaruh positif terhadap perekonomian pribumi. Petani pun semakin aktif menanamnya dan menjual ke orang Belanda.

Salah satu contohnya bisa terlihat di Bondowoso. Ada pengusaha Belanda yang bernama C.H. Doup yang jadi pengepul lokal langsung dari pribumi. Kemudian ekspor ke pasaran global.

Berbicara mengenai Jember, sejak tahun 2014 sudah ada Museum Tembakau. Sejak awal berdiri hingga sekarang, musim tersebut selalu ramai pengunjung seperti halnya yang terlihat dalam akun Instagram @museumtembakau.jember.

Tembakau sebagai Tanaman dalam Tanam Paksa

Eksistensi sejarah tembakau membuat pemerintah kolonial memasukkannya ke dalam sistem tanam paksa di Indonesia. Meski sempat jadi sumber perekonomian, namun nyatanya juga memberikan dampak negatif di Indonesia.

Hal ini karena sistem tanam paksa tersebut menuntut masyarakat hanya boleh menanam komoditas tertentu yang mempunyai nilai tinggi ketika ekspor. Masyarakat pun jadi mengalami krisis pangan.

Krisis ini tidak hanya memicu kelaparan, melainkan juga kematian. Kondisi ini memicu banyak pihak berani menentang sistem tanam paksa.

Menurunnya Eksistensi Tembakau

Eksistensi sejarah tembakau di Indonesia memudar seiring berjalannya waktu. Apalagi Indonesia sudah mengeluarkan larangan dalam PP No. 109 tahun 2012, UU No. 26 tahun 2009, dan Peraturan 5 Daerah.

Larangan terhadap tanaman tersebut berkaitan dengan kandungan di dalamnya. Tanaman ini termasuk zat adiktif yang sebenarnya sangat membahayakan kesehatan.

Baca Juga: Sejarah Sekolah Cina di Indonesia, Hollands Chinese School

Dari uraian di atas, tentu sudah bisa mengetahui bagaimana sejarah tembakau di Indonesia. Ternyata dulu tanaman ini pernah jadi sumber perekonomian pribumi. Hal ini tentu sangat mengejutkan karena berbeda dengan kenyataan di era sekarang. (R10/HR-Online)

Diduga Faktor Ekonomi, Warga Bojongkantong Banjar Nekat Akhiri Hidup Bikin Geger, Tinggalkan 2 Anak yang Masih Kecil 

Diduga Faktor Ekonomi, Warga Bojongkantong Banjar Nekat Akhiri Hidup Bikin Geger, Tinggalkan 2 Anak yang Masih Kecil 

harapanrakyat.com,- Warga di Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat geger adanya seorang perempuan yang diduga nekat mengakhiri hidup di rumahnya. Peristiwa yang...
Mengenal Fenomena Hujan Meteor Eta Aquarids yang Terjadi Setiap Bulan Mei

Mengenal Fenomena Hujan Meteor Eta Aquarids yang Terjadi Setiap Bulan Mei

Hujan meteor adalah salah satu fenomena astronomi memukau dan layak menjadi momen istimewa yang dinantikan semua orang. Salah satu fenomena yang bakal hadir sebentar...
Ribuan Warga Tumpah Ruah Ramaikan Jalan Santai Sumedang Sehat

Ribuan Warga Tumpah Ruah Ramaikan Jalan Santai Sumedang Sehat

harapanrakyat.com,- Ribuan warga kompak mengikuti kegiatan jalan santai Sumedang Sehat. Jalan santai kolaborasi dengan komunitas "Sumedang Walkers" ini, mulai dari kawasan Lapangan Pusat Pemerintahan...
Bukan Kirim ke Barak TNI, Ini Cara Bupati Pangandaran Atasi Siswa Bermasalah

Bukan Kirim ke Barak TNI, Ini Cara Bupati Pangandaran Atasi Siswa Bermasalah

harapanrakyat.com,- Bupati Pangandaran, Jawa Barat, Citra Pitriyami, memiliki pendekatan tersendiri untuk mengatasi siswa yang bermasalah. Bukan mengirim ke barak militer atau TNI, namun pihaknya...
Duta Besar Belanda

Duta Besar Belanda Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

Dukungan untuk Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 tak hanya datang dari masyarakat Indonesia saja, tapi juga dari Duta Besar Belanda, Marc Gerritsen....
Pedagang Pasar Subuh Ciamis Keluhkan Kondisi Jalan dan Trotoar yang Rusak, Pemerintah Diminta Segera Turun Tangan

Pedagang Pasar Subuh Ciamis Keluhkan Kondisi Jalan dan Trotoar yang Rusak, Pemerintah Diminta Segera Turun Tangan

harapanrakyat.com,- Sejumlah pedagang Pasar Manis Ciamis Blok Pasar Subuh, mengeluh kondisi jalan yang rusak dan berlubang. Kerusakan jalan maupun trotoar di Pasar Manis Ciamis,...