harapanrakyat.com,- Pemerintah Indonesia akan memasuki era pembangunan ekonomi desa yang lebih cepat dan merata apabila Program Makan Siang dan Susu Gratis terlaksana.
Dalam konteks ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan program tersebut bukan sekadar memberikan makan siang gratis. Tetapi, memiliki multiplier effect yang signifikan.
Sebab, Anggaran sebesar Rp 400 triliun untuk program ini akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi desa. Menyediakan sumber daya bagi petani, peternak, dan UKM di seluruh pelosok desa.
“Makan siang gratis ini bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang menggerakkan ekonomi desa. Anggaran yang besar tersebut akan berdampak positif pada peternakan ayam, sapi, perikanan, dan sektor lainnya. Semua bahan baku berasal dari desa,” ungkap Menteri Pertanian dalam wawancara di kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, dikutip Rabu (6/3/2024).
Lebih jauh, Andi Amran mengatakan program unggulan pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka tersebut manfaatnya akan tersebar secara merata di seluruh tanah air.
“Ini bukan hanya janji politik, tetapi sebuah langkah konkret untuk mendukung transformasi Indonesia menjadi negara maju. Program ini akan menjadi bagian integral dari pembangunan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Andi Amran.
Baca juga: Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo-Gibran, Sorban NU: Sesuai Aspirasi Warga Nahdliyin
Ekonomi Desa Bangkit, Kesehatan Masyarakat Meningkat
Pemerintah menilai Program Makan Siang dan Susu Gratis akan membangkitkan ekonomi mulai dari tingkat desa. Di sisi lain, program ini pun akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Terkait hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan program tersebut akan masuk dalam APBN Tahun Anggaran 2025.
Anggaran sebesar Rp400 triliun untuk program tersebut akan dialokasikan secara bertahap, dengan pendanaan sebesar Rp15.000 per anak untuk makan siang gratis.
“Program ini akan memberikan manfaat kepada 82,9 juta orang, termasuk anak-anak usia dini, siswa SD, SMP, SMA/SMK, santri di pesantren, dan ibu hamil,” ujar Airlangga.
Pemerintah berharap Program Makan Siang Gratis dapat mengatasi masalah kesehatan dan gizi. Terutama angka kematian ibu hamil, stunting, serta membantu mengentaskan kemiskinan ekstrem.
“Selain itu, program ini juga sebagai strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat,” tegas Airlangga.
Singkatnya, Program Makan Siang dan Susu Gratis bukan hanya menyediakan dukungan makanan bagi warga. Lebih dari itu, program ini akan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi desa yang berkelanjutan dan merata di seluruh Indonesia. (Feri Kartono/R8/HR Online/Editor Jujang)