harapanrakyat.com,- Dikenal sangat aktif di berbagai organisasi, terutama di dunia pendidikan dan berperan dalam kemajuan literasi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Hj Ida Nurlaela Wiradinata didapuk sebagai Bunda Literasi.
Baca Juga: Ada Tempat Diskusi dan Baca Buku Gratis di Perpustakaan Pangandaran
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangandaran Dodi Djubardi mengatakan, ada beberapa alasan dipilihnya Ida Nurlaela Wiradinata sebagai Bunda Literasi yang mengkampanyekan gemar membaca dan menulis.
Pertama, ia dianggap sebagai figur atau teladan yang cocok untuk menarik minat baca. Dalam perjalanannya, sudah banyak kontribusi yang Ida Nurlaela berikan untuk dunia literasi di Kabupaten Pangandaran. Hal itu pun bisa dirasakan sampai saat ini.
“Saya yakin ia hobi membaca, sehingga ia pantas dan jadi teladan dan ia juga pintar,” ungkap Dodi, Kamis (9/5/2024).
Menurutnya, Ida Nurlaela Wiradinata paham kondisi saat ini, dan itu diyakini dari sebuah proses yang namanya membaca.
“Jadi kalau ia tidak pintar, tidak mungkin dipercaya jadi seorang bunda literasi, seorang figur, seorang teladan. Jadi indikatornya jelas,” katanya.
Sebagai Bunda Literasi, Ida Nurlaela selalu memberikan dorongan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Serta selalu memberikan konsep yang jelas terhadap kemajuan literasi di Pangandaran.
“Memberikan masukan supaya Perpustakaan Daerah lebih baik dan banyak pengunjungnya. Banyak saran yang ia berikan, termasuk soal duta baca dan launching Perpustakaan Daerah,” terangnya.
Dodi juga menyebutkan bahwa Ida Nurlaela Wiradinata sudah berkontribusi untuk membuka jaringan dalam mengembangkan Perpustakaan Daerah. Sehingga, tingkat kunjungan meningkat sampai 100 orang per harinya.
“Walaupun memang fluktuatif, kadang-kadang ada yang 50 per harinya,” tambahnya.
Inovasi mengenai taman pintar atau taman edukasi menjadi salah satu wacana yang kini sedang diwujudkan di Kabupaten Pangandaran.
Baca Juga: Literasi Balaputra RSUD Pandega Pangandaran Sukses Raih Juara Pertama Inovasi Daerah
“Kemudian pembentukan komunitas-komunitas baca di Pangandaran hingga ke desa sampai RW. Itu sudah banyak yang membuat taman baca,” pungkas Dodi. (Jujang/R3/HR-Online/Editor: Eva)