harapanrakyat.com,- Menjelang hari raya Idul Adha 1445 H yang tinggal menyisakan 3 pekan lagi, petani dan pengusaha ternak sapi lokal di Kota Banjar, Jawa Barat, berharap cuan melimpah saat lebaran kurban.
Hal ini karena omzet penjualan mereka hingga mendekati momen lebaran Idul Adha ini belum meningkat signifikan.
Seperti yang dialami oleh Enceng, peternak dan pedagang sapi lokal asal Dusun Parung RT 41 RW 04, Desa Balokang, Kecamatan Banjar.
Ia mengatakan, sampai saat ini belum ada tanda-tanda omzet penjualan sapi akan meningkat. Menurutnya omzet penjualan sapi menurun hingga 50 persen dibandingkan saat lebaran Idul Adha tahun lalu.
Meski begitu ia bersyukur sudah ada beberapa konsumen yang melakukan penawaran dan beberapa ekor sapi lokal miliknya sudah laku terjual.
“Kalau sekarang mah masih sepi tapi yang pesan beberapa mah sudah ada penurunan omzet sampai 50 persen dari tahun lalu,” kata Enceng kepada harapanrakyat.com, Selasa (28/5/2024).
Baca Juga: 235 Calon Jemaah Haji Kloter 33 JKS Asal Kota Banjar Diberangkatkan
Pengusaha di Kota Banjar Hanya Jual Sapi Lokal
Lanjutnya menyebutkan, sapi yang ia jual untuk persediaan hari raya kurban semuanya berasal dari para peternak lokal. Ia mengaku tidak mengambil sapi dari daerah jawa karena khawatir rentan terserang penyakit.
Sapi lokal yang ia jual rata-rata bobotnya mencapai 5 kuintal dengan jenis Limosin, Simental dan Onggol. Stok sapi yang tersedia saat ini sebanyak 40 ekor. Adapun harga satu ekor sapi dijual di kisaran harga Rp 35 juta.
“Harga satu ekor sapi saya jual di kisaran Rp 35 juta. Jenisnya ada Limosin dan Simental kondisi sapi semuanya sehat. Untuk pembeli kebanyakan dari lokal Banjar,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Yoyon Cuhyon, mengatakan, persiapan menyambut hari raya Idul Adha pihaknya sudah mulai melakukan pendataan dan pemeriksaan hewan kurban.
Terkait penyakit mulut kuku (PMK) yang biasa menyerang hewan ternak unggas sapi, menurutnya sejauh ini tidak ada indikasi penyakit mulut dan kuku.
“Untuk PMK tidak ada. Sekarang kami sudah mulai melakukan pendataan dan pemeriksaan hewan kurban. Untuk teknisnya ada di bidang peternakan,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)