Keteladanan Siti Maryam adalah salah satu wujud suri tauladan bagi kaum hawa di muka bumi. Nama Maryam abadi di dalam Al Quran. Maryam menjadi wanita terbaik sepanjang masa, semenjak sejarah Islam bermula dengan terciptanya Hawa hingga wanita yang terakhir kelak. Tiap kebaikan yang Maryam lakukan merupakan contoh yang bisa kaum perempuan amalkan.
Baca juga: Nabi yang Diangkat ke Langit Adalah Isa As Putra dari Maryam
Namun, siapakah sosok Siti Maryam ini sebenarnya? Lantas, apa saja yang bisa kita teladani dari kehidupannya?
Keteladanan Siti Maryam untuk Kaum Hawa
Lahir dalam keadaan yatim, ibu Maryam memohon kepada Allah untuk menghindarkan anaknya dari gangguan setan. Banyak ahli ibadah yang mengajukan diri untuk mengasuh Maryam.
Pada akhirnya, Zakariya yang menjadi pengasuh Maryam kecil karena masih mempunyai hubungan keluarga. Seiring bertambahnya usia, Maryam tumbuh dengan baik.
Ia sangat menjaga kesucian sebagai wanita. Tidak sembarangan laki-laki ia dekati, terlebih yang bukan mahramnya. Bahkan tidak ada satupun laki-laki yang pernah ia goda.
Maryam adalah Ibunda Nabi Isa
Sebagian dari kita mengenal Siti Maryam adalah ibunda dari salah satu nabi Ulul Azmi, Isa AS. Akan tetapi, perjalanan Maryam sebagai seorang ibu tidaklah mudah.
Allah menitipkan segenap cobaan di dalam hidup Maryam. Cobaan berat yang ia alami adalah mengandung tanpa memiliki sosok suami.
Baca juga: Keteladanan Nabi Yakub Mendidik Anak-Anaknya yang Inspiratif
Suatu keteladanan Siti Maryam yang patut kita contoh. Ujian dari Allah SWT itu Maryam lewati dengan tulus dan tetap istiqomah.
Namun ini juga sebagai bentuk kekuasaan dan kebesaran Allah. Melalui cobaan ini, Allah tengah mengangkat derajat Maryam lebih tinggi.
Maryam Sangat Menjaga Kehormatannya
Sifat ini sudah melekat pada sosok Maryam sejak ia masih kecil. Keistiqomahan Siti Maryam dalam memelihara kesucian dan kehormatannya menjadikan ia sebagai wanita terpilih.
Allah memilih Maryam untuk membawa amanah yang tak mudah. Amanah yang tidak bisa jika Allah titipkan pada wanita yang tidak menjaga kesuciannya sebagai wanita.
Tabah Menjalankan Perintah Allah
Keteladanan Siti Maryam selanjutnya adalah ketaatan dan ketabahannya dalam menjalankan amanah yang sudah Allah titipkan padanya. Fitnah dan cacian keji berlarut-larut datang menghampiri Maryam karena ia hamil tanpa menikah.
Baca juga: Keteladanan Umar Bin Abdul Aziz Dalam Kepemimpinan, Apa Saja?
Akan tetapi, semua cacian orang-orang membuat sang ibunda Nabi Isa ini lebih dekat dengan Tuhan.
Hubungannya Begitu Dekat dengan Allah
Kedekatan Maryam dengan Allah tampak dari kisah Nabi Zakaria AS. Kala itu Nabi Zakaria terheran-heran karena mendapati makanan sudah tersaji di mihrab Maryam padahal belum ada manusia yang menyiapkan.
Hamba yang tidak mempunyai hubungan dekat dengan Allah, tidak akan bisa memperoleh rezeki tanpa hisab, layaknya Maryam binti Imran.
Taat Beribadah
Kedekatan Maryam dengan Allah juga tergambar melalui ibadahnya. Ini adalah keteladanan Siti Maryam yang harus umat Islam amalkan di kehidupannya.
Allah memberikan perintah kepada Maryam untuk menjadi wanita qanitah atau wanita yang taat dan kontinu dalam beribadah. Menunaikan ibadah tidak berdasarkan mood, namun dari kesadaran yang mendalam bahwasannya Allah Maha Lembut dan Maha Kuasa.
Menjaga Diri dari yang Bukan Mahram
Terkenal sebagai sosok yang sangat menghormati kesuciannya, wajar jika Siti Maryam pandai dalam menjaga diri dari lak-laki yang bukan mahram. Tindakan ini tergambar ketika Maryam mengucapkan sebuah kalimat saat malaikat Maryam mendatanginya menyerupai laki-laki.
Ucapan Maryam binti Imran ini Allah abadikan dalam QS Maryam ayat 18 yang berbunyi:
“Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Allah yang Maha Pemurah, jika kamu seseorang yang bertaqwa,” (QS Maryam ayat 18).
Maryam Pandai dalam Memelihara Sholatnya
Keteladanan Siti Maryam yang seharusnya menjadi amalan bagi umat muslim adalah menjaga sholat. Dalam surat Ali Imran, Allah memerintahkan Maryam untuk sujud dan rukuk dengan orang-orang yang rajin rukuk.
Ini adalah bukti jikalau Maryam begitu menjaga ibadah sholatnya. Hari-harinya hanya Maryam fokuskan untuk beribadah kepada Allah.
Kebaikan yang Maryam lakukan ini juga merupakan wujud doa sang ibu yang ingin mendedikasikan sang anak untuk kepentingan Allah saja.
Mendidik Anak dengan Baik
Isa AS merupakan bukti nyata bagaimana keberhasilan Maryam mendidik anak. Isa tumbuh menjadi anak yang berkepribadian lembut, rajin ibadah, berbakti kepada orang tua, dan selalu membawa ketenangan semasa hidupnya.
Meski berat dan tak lepas dari hujatan yang menghujani, Maryam adalah ciri wanita shalihah yang sukses bagi anaknya.
Baca juga: Keistimewaan Shafiyah binti Huyay Wanita Yahudi Memilih Agama Islam
Demikianlah kisah menarik dan keteladanan Siti Maryam yang bisa kita contoh dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Maryam juga selalu membenarkan kalimat Allah, sehingga tidak heran bila namanya begitu Mulia dalam Islam. (R10/HR-Online)