harapanrakyat.com,- Kecamatan Lakbok akan menjadi Kawasan Sapi Pasundan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Langkah awal, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Ciamis melakukan sosialisasi dan laporan pendahuluan DED pembangunan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sapi Pasundan dengan pola peternakan berbasis kawasan.
Sosialisasi itu digelar di Aula Desa Sidaharja, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis. Hadir juga sejumlah unsur pejabat Pemkab Ciamis, Forkopimcam, unsur masyarakat serta tokoh masyarakat Lakbok.
Sapi Pasundan yang dahulu dikenal dengan nama Sapi Rancah itu memiliki beberapa keunggulan genetik. Namun di balik keunggulannya, populasi sapi Pasundan di Ciamis cenderung menunjukan penurunan disebabkan beberapa hal.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Ciamis Giyatno membenarkan pembangunan Puslitbang Sapi Pasundan di Ciamis itu masuk dalam program strategis nasional (P2).
Hal itu tertuang dalam Perpres nomor 87 tahun 2021 tentang percepatan pembangunan kawasan Jabar selatan.
“Dalam upaya memuluskan rencana pembangunan Puslitbang Sapi Pasundan ini. Ada prasyarat harus dipenuhi Kabupaten Ciamis diantaranya itu Feasibility Study (FS) telah dilaksanakan pada tahun 2022,” katanya, Kamis (25/7/2024).
Baca Juga: Waspadai Penyakit Hewan saat Peralihan Musim, Ini Saran Disnakkan Ciamis
Perubahan dan Detail Eengenering Desain yang seharusnya tahun anggaran 2023 telah dilaksanakan. Namun, karena terkendala anggaran sehingga pada tahun 2024 ini baru bisa dilaksanakan.
“Iya kemarin kita telah melakukan sosialisasi dan laporan pendahuluan DED terhadap pembangunan Puslitbang Sapi Pasundan kepada masyarakat dan tokoh masyarakat. Dilaksanakan di Desa Sidaharja, Kecamatan Lakbok,” ucapnya.
Pembangunan Puslitbang di Lakbok Jalan Kejayaan Sapi Pasundan Ciamis
Pembangunan Puslitbang Sapi Pasundan ini merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam pembangunan peternakan berbasis sumber daya lokal.
Saat pemerintah dan masyarakat sedang berupaya mengembalikan kejayaan Sapi Pasundan di wilayah Kabupaten Ciamis. Upaya ini juga didukung dengan ketersediaan sumber daya alam berupa pakan yang cukup melimpah, ketersediaan lahan, serta SDM Peternak yang cukup handal.
“Salah satu wilayah yang cukup potensial untuk dikembangkan yaitu Kecamatan Lakbok yang memiliki lahan milik Pemkab Ciamis seluas 53 haktare. Ini memungkinkan dibangunnya Puslitbang Sapi Pasundan di Kabupaten Ciamis dengan pola peternakan berbasis kawasan,” ucapnya.
Pengembangan Sapi Pasundan yang terintegrasi dengan pembangunan perdesaan, telah menjadi fokus program atau kegiatan Pemkab Ciamis. Pasalnya, pendekatan pembangunan peternakan di Ciamis diarahkan pada akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas ternak berbasis kawasan peternakan.
Sebagai langkah awal menuju terbentuknya sentra peternakan rakyat (SPR) di Kabupaten Ciamis. Pada skema ini, pemerintah sebagai regulator menyediakan infrastruktur pelayanan teknis, penataan SDM, dan juga fasilitas usaha pada suatu lokasi yang terpusat.
“Sedangkan penerimaan manfaat dari keberadaan dan aktivitas mencakup seluruh wilayah di Kabupaten Ciamis,” imbuhnya.
Rencana pembangunan pusat penelitian dan pengembangan sapi Pasundan di Kabupaten Ciamis dipusatkan di Desa Sidaharja, Kecamatan Lakbok.
“Kemudian nantinya juga berfokus pada kegiatan pembibitan ternak yang terkontrol. Pengelolaannya oleh pemerintah dan didasari juga bahwa usaha peternakan dengan produktivitas yang tinggi akan menjadi daya tarik bagi investor untuk menjalin kemitraan usaha,” pungkasnya. (Ferry/R9/HR-Online/Editor-Dadang)
