Tingkat kesuburan tanah jadi informasi yang sangat penting. Dengan mengetahui tingkat kesuburan, maka ini akan sangat baik untuk bidang pertanian. Materi biologi ini perlu dipahami semua orang.
Baca Juga: Analisis Tumbuhan yang Mengandung Tanin dan Penjelasannya
Sektor pertanian di Indonesia memang cukup menjanjikan. Agar hasil pertanian melimpah, maka harus memahami jenis tanah dan tingkat kesuburannya.
Memahami Tingkat Kesuburan Tanah
Salah satu alasan utama mengapa sektor pertanian di Nusantara selalu menjanjikan adalah kondisi tanahnya yang sangat subur. Indonesia memiliki tanah yang kaya nutrisi, yang memungkinkan hasil pertanian dan perkebunan melimpah serta berkualitas tinggi.
Kunci utama dalam mendapatkan hasil pertanian dan perkebunan yang optimal adalah kondisi tanah yang baik. Namun, tidak semua tanah memiliki kualitas yang sama; beberapa jenis tanah mungkin tidak subur dan kurang ideal untuk pertumbuhan tanaman.
Oleh karena itu, pemilihan dan pengelolaan tanah yang tepat sangat penting untuk memastikan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
Tingkat kesuburan ini juga tidak main-main. Salah satu cara melihat tingkat kesuburannya adalah dari jumlah kandungan pH di dalamnya.
Tanah pH Basa
Pertama ada tanah yang memiliki kandungan pH basa. Ini merupakan tanah yang umumnya ditemukan di daerah pesisir pantai.
Biasanya, tanah ini memiliki kandungan natrium yang lebih tinggi. Selain itu, ada juga kandungan kalium, kalsium, hingga ion magnesium.
Tanah basa atau alkalis memiliki pH pada rentang 7 hingga 8,5. Selain di pesisir pantai, tanah ini juga banyak berada di daerah beriklim kering dan tingkat irigasi rendah.
Terdapat masalah ketersediaan nutrisi tertentu di dalam tanah basa, seperti zat besi (Fe) yang tidak tersedia. Alhasil, tingkat kesuburan tanah ini ada di urutan terendah.
Tanah ini tidak subur dan tidak cocok untuk pertanian dan perkebunan. Namun, bisa mengakalinya dengan bahan organik atau pupuk khusus yang bisa menurunkan kandungan pH di dalam tanah.
Tanah pH Asam
Selanjutnya ada jenis tanah dengan pH asam. Tanah tipe ini memiliki kandungan pH di antara 6 hingga 6,5 sehingga termasuk asam.
Kandungan pH tersebut masih mendukung adanya ketersediaan nutrisi yang baik untuk tanaman. Nutrisi tersebut misalnya seperti nitrogen, fosfor, hingga kalium.
Tanah gambut biasanya memiliki kadar pH asam. Beberapa petani akan mengurangi tingkat keasaman tersebut sebelum bercocok tanam sehingga hasilnya sesuai dengan keinginan.
Cara yang bisa dilakukan untuk menaikkan tingkat kesuburan tanah asam ini adalah dengan proses pengapuran. Hal ini terjadi agar pH di dalamnya segera naik ke angka ideal.
Tanah pH Netral
Terakhir ada tanah dengan pH netral. Ini merupakan tanah dengan kandungan pH di angka 6,5 hingga 7,8 atau biasa disebut sebagai tanah netral.
Baca Juga: Protista Mirip Jamur Lengkap dengan Ciri dan Klasifikasinya
Kandungan pH di dalam tanah ini tergolong sangat ideal. Tidak heran jika tanah ini berada di tingkat kesuburan tanah paling atas di antara dua lainnya.
pH di dalam tanah sangat ideal sehingga di dalamnya terdapat kandungan senyawa organik, mikroorganisme dan bahkan hingga unsur hara. Semua kandungan tersebut berada dalam kondisi maksimal dan baik untuk bercocok tanam.
Wilayah Indonesia dengan Tanah Subur
Wilayah Indonesia sebagian besar memiliki tanah yang subur. Ada berbagai alasan lain yang membuat tanah menjadi subur, salah satunya adalah aktivitas vulkanik.
Namun, hal itu tidak berlaku di Pulau Sumatera dengan gunung berapinya. Tanah di Sumatera ternyata didominasi oleh jenis ultisol dan gambut yang kurang subur.
Sementara itu, wilaya Sulawesi dan Papua juga sebagian besar tanahnya berupa gambut dan ultisol. Kemudian, wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dengan gunung berapi aktif memiliki lebih banyak tanah andisols.
Tanah tersebut memiliki kadar kesuburan relatif subur daripada tanah ultisol. Jadi, ini menjadi suatu keuntungan yang besar untuk masyarakat.
Tanah adalah media tanaman hingga bisa bertumbuh. Jadi, informasi ini memang sangat penting karena tanah mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Apabila Anda memaksa bercocok tanam di tanah yang kurang subur, maka hasilnya tidak akan memuaskan. Bahkan, pertumbuhannya bisa sangat lama atau bahkan tidak bertumbuh.
Dari penjelasan di atas, sebenarnya kadar pH tanah jadi poin utama yang mempengaruhi tingkat kesuburan. Semakin netral pH tanah, maka termasuk tanah yang subur.
Baca Juga: Fungsi Akar Napas pada Tumbuhan Beserta Ciri-cirinya
Itulah tingkat kesuburan tanah yang wajib masyarakat pahami. Apabila tanah kurang subur, maka masyarakat bisa menambahkan pupuk atau bahan kimia tertentu. Perkembangan teknologi saat ini sudah sangat membantu di sektor pertanian. (R10/HR-Online)