Tumbuhan yang mengandung tanin umumnya banyak kita jumpai pada tanaman yang berpembuluh terutama tumbuhan dikotil. Selain itu, terdapat juga pada angiospermae atau tumbuhan berbunga. Ciri umum dari tumbuhan berbunga ini adalah berbiji terbungkus.
Baca Juga: Fungsi Akar Napas pada Tumbuhan Beserta Ciri-cirinya
Tanin adalah zat organik kompleks yang terdiri dari senyawa fenolik berasal dari tumbuhan. Memiliki rasa kelat dan pahit, yang bereaksi dengan mengumpulkan protein atau berbagai senyawa organik lainnya seperti alkaloid dan asam amino.
Tanin mencakup aneka senyawa polifenol berukuran besar yang mengandung banyak gugus hidroksil untuk mengikat protein dan makromolekul lain.
Tumbuhan yang Mengandung Tanin dan Jenisnya
Tanin dapat Anda temukan pada akar, buah, biji, batang, kayu,daun dan kulit pohon tanaman. Tanin yang tersimpan di kulit pohon berfungsi untuk melindungi pohon dari jamur atau infeksi bakteri. Saat proses pencernaan berlangsung, tanin dapat mengurangi produksi gas metana.
Bagian Tanaman yang Memiliki Kandungan Tanin
Bahan makanan dan minuman yang mengandung tanin meliputi biji polong-polongan, sari apel, sereal, kakao, kopi, teh, anggur, dan bir. Tanin dalam minuman memberikan efek rasa dan aroma yang khas dan sedap. Selain itu, tanin juga terdapat dalam kunyahan gambir, yang memberikan rasa kelat saat makan sirih.
Tanaman Pohon yang Mengandung Tanin
Tanin dapat Anda temukan pada berbagai pohon seperti akasia, gabus, bakau, pinus, aspen, pinang, dan ek. Ekstrak tanin dari pohon akasia, misalnya, memiliki berbagai kegunaan, termasuk sebagai adsorben untuk menyerap logam seperti tembaga (Cu) dan kadmium (Cd), serta sebagai bahan tambahan pakan ruminansia untuk menghambat bakteri patogen dalam saluran pencernaan.
Selain itu, tanin yang terkandung dalam pohon akasia dan bakau juga dapat Anda ekstrak untuk Anda gunakan sebagai perekat kayu lamina. Perekat ini terkenal sangat baik karena nilai geser kayunya setara dengan kayu lamina yang menggunakan perekat fenol formaldehida.
Akar pohon bakau juga mengandung sejumlah besar senyawa tanin, zat organik kompleks terdiri dari senyawa fenolik. Tanin pada akar tumbuhan bakau dapat mengurangi efek merugikan kondisi reduktif dan asam pada lingkungan tanah, yang dapat merusak pertumbuhan akar.
Buah dan Daun yang Mengandung Tanin
Tumbuhan yang mengandung tanin juga bisa Anda temukan di bagian daun maupun buahnya. Buah-buahan yang mengandung tanin meliputi kesemek asli, apel, mangrove, pronowijo, delima, pisang, dan rambutan.
Pada buah rambutan, tanin berfungsi untuk mengendapkan dan mengikat protein. Tanin juga memengaruhi rasa, warna, dan kualitas nutrisi dari biji dan buah.
Beberapa jenis daun yang mengandung tanin antara lain daun jati, daun matoa, daun pisang, daun melinjo, dan daun sidaguri. Daun sidaguri memiliki kandungan tanin yang tinggi.
Daun tersebut dapat Anda manfaatkan sebagai pestisida nabati untuk membunuh hama seperti ulat. Selain itu, daun sidaguri juga mengandung zat anti-inflamasi, hepatoprotektor, antioksidan, dan antibakteri.
Bunga dan Biji dengan Kandungan Tanin
Tumbuhan yang mengandung tanin selanjutnya terdapat pada bunga. Ya, tanin juga bisa Anda temukan dalam beberapa jenis bunga, seperti bunga cengkeh, bunga matahari, kembang sepatu, dan bunga telang.
Baca Juga: Tumbuhan yang Mengandung Retinol, Baik untuk Kecantikan
Pada bunga telang, tanin berfungsi sebagai antimikroba dan antioksidan, dengan sifat antibakteri yang dapat menghambat aktivitas enzim dan menonaktifkan adhesin bakteri.
Selain itu, senyawa tanin juga terdapat dalam biji-bijian, seperti biji alpukat, biji jambu biji, dan biji pinang. Biji pinang kering mengandung kadar tanin sekunder yang cukup tinggi.
Proses pembuatan serbuk dari biji pinang memerlukan waktu yang cukup lama karena ekstraksi tanin dari biji pinang cukup sulit.
Fakta Menarik Mengenai Tanin
Selain dalam bahan makanan, tanin juga terdapat pada anggur merah dan bir. Rasa sepat yang dirasakan saat meminum bir berasal dari tanin yang ada dalam tong kayu pohon ek tempat penyimpanan bir.
Selama proses fermentasi, bir berada dalam tong kayu pohon ek cukup lama, sehingga tanin dapat mempengaruhi rasa dan menciptakan sensasi mulut kering. Buah mentah atau belum matang juga mengandung tanin dalam jumlah yang cukup tinggi.
Tanin ini berfungsi sebagai perlindungan alami untuk mencegah serangan serangga hingga bijinya matang. Kandungan tanin akan berkurang seiring dengan pematangan buah.
Efek Samping Tanin
Konsumsi tanin secara berlebihan dapat mengganggu proses pencernaan dan menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Efek ini terutama dirasakan oleh orang dengan kadar zat besi rendah.
Karena tanin dapat mengikat zat besi dan mengurangi ketersediaannya untuk terserap oleh tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi tanin dalam jumlah wajar untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan kesehatan pencernaan.
Baca Juga: Pohon yang Akarnya Menggantung, Fungsi dan Ciri-Cirinya
Tumbuhan yang mengandung tanin memiliki banyak fungsi. Kandungan zat tanin pada tanaman akan menghasilkan warna alami seperti pada bunga dan teh. Warnanya pun bermacam-macam yaitu kuning, coklat, dan hijau kehitaman. (R10/HR-Online)