harapanrakyat.com,- Setelah PDI Perjuangan mengumumkan akan ikut mengusung Herdiat Sunarya dan Yana D Putra dalam Pilkada Ciamis 2024, dipastikan pasangan Herdiat-Yana bakal lawan kotak kosong.
Sebelumnya Herdiat-Yana sudah diusung oleh Gerindra, Golkar, PAN, Nasdem, PKB, PPP, dan PBB. Belakangan PKS juga beralih gerbong mendukung pasangan HY. Padahal sebelumnya PKS sempat sesumbar bakal mengusung kader sendiri. Apa daya kursi dan lobi-lobi politik tak sampai. Cita-cita PKS mengusung kader sendiri pun kandas.
Baca Juga: PDI Perjuangan Usung Herdiat-Yana di Pilkada Ciamis 2024, Diumumkan Langsung DPP
Begitu juga dengan PDI Perjuangan yang santer terdengar bakal mengusung ‘Sang Guru’ Nanang Permana. Bahkan Ketua DPRD Ciamis itu bakal disandingkan dengan artis jelita, Dewi Gita.
Namun kejutan datang pada Kamis (22/8/2024), Nanang tidak diusung partainya. DPP PDI Perjuangan Jabar memilih melabuhkan hati pada Herdiat-Yana.
Dengan total 9 partai parlemen yang ada di gerbong HY, kecil kemungkinan ada paslon yang bakal mendaftar ke KPU untuk menjadi lawan Herdiat-Yana.
Tinggal Demokrat yang belum melabuhkan hati, namun perolehan kursi Demokrat tidak bakal cukup untuk mengusung satu pasangan calon di Pilkada Ciamis. Ini berarti kemungkinan kuat Herdiat-Yana bakal lawan kotak kosong.
Herdiat-Yana Lawan Kotak Kosong, Akademisi Unigal Ciamis Soroti Kaderisasi Partai Politik
Akademisi Universitas Galuh (Unigal) Ciamis H Aan Anwar Sihabudin menilai adanya satu pasangan calon dalam Pilkada menandakan kaderisasi partai politik di Ciamis gagal total.
“Saya mendengar semua partai politik yang mempunyai kursi di legislatif semua merapat untuk mendukung pasangan Herdiat-Yana, maka hal ini menunjukan kegagalan kaderisasi partai politik di Ciamis. Partai gagal dalam mencetak kadernya untuk menjadi pemimpin bangsa,” ujar Aan, Kamis (22/8/2024).
Sebelumnya, Aan masih berharap ada kejutan lain dalam Pilkada Ciamis, misalnya tiga partai seperti PDI Perjuangan, PKS, dan Demokrat bakal mengusung satu pasangan calon untuk melawan Herdiat-Yana. Hal ini sebagai bentuk pendidikan politik bagi masyarakat Ciamis.
Namun harapan Aan pupus setelah PKS dan PDI Perjuangan mendeklarasikan dukungan kepada Herdiat-Yana.
“Kalau terjadi hanya satu calon kemungkinan tingkat partisipasi masyarakat untuk datang memilih ke TPS akan menurun. Karena masyarakat akan menganggap mau datang ke TPS itu mau apa? Sedangkan calon kepala daerahnya juga hanya ada satu, tidak ada figur pilihan lain,” ungkapnya.
Padahal, menurut Aan, Pilkada merupakan hajatnya partai dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
“Harusnya mereka mempersiapkan kondisi hari ini itu dari jauh-jauh hari. Mereka seharusnya menyiapkan kader terbaik mereka untuk ikut berkontestasi dalam Pilkada,” katanya.
Baca Juga: PKS Resmi Dukung Pasangan HY di Pilkada Ciamis
Aan menambahkan, negara menggelontorkan dana agar partai menjalankan pendidikan politik bagi masyarakat. Bahkan dana untuk operasional partai politik yang duduk di legislatif berasal dari negara. Hal itu akan menjadi sia-sia jika pendidikan politik bagi masyarakat tidak jalan.
“Maka dari itu kalau memang kondisi hari ini tidak ada calon lain selain Herdiat-Yana, maka sudah dipastikan terjadi kegagalan kaderisasi partai politik di Ciamis,” pungkasnya. (Fahmi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)