harapanrakyat.com – KPU Jawa Barat berharap pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 tak ada narasi yang bisa menimbulkan perselisihan SARA.
Baca Juga : Tokoh Senior Muhammadiyah Jawa Barat: Jangan Terlibat Politik Praktis!
KPU mengungkapkan hal itu saat Sosialisasi Pendidikan Pemilih bersama Jaringan Lintas Iman dan Kemanusiaan Cimahi. Pelaksanaan kegiatan itu berlangsung di Aula Soegijapranata, Santo Ignatius Cimahi pada Senin (16/9/2024) lalu.
Kadiv Sosialisasi, Pendidikan, Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jawa Barat, Hedi Ardia mengatakan, pihaknya menyampaikan beberapa harapan dalam Pilkada 2024 ini.
“Kami berharap di Jawa Barat, tidak ada pasangan calon, tim sukses maupun pihak lainnya yang menggunakan isu SARA atau politisasi agama di Pilkada,” kata Hedi.
Ia menyebut, empat bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat mempunyai keyakinan agama yang sama yaitu, Islam. Empat bakal pasangan calon itu yakni, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie. Kemudian Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina serta Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja.
Dengan kesamaan keyakinan agama itu, Hedi berharap tak ada narasi SARA maupun isu yang mendiskriminasi ciptaan Tuhan dalam Pilkada 2024.
Baca Juga : Sambangi Seluruh Daerah di Jawa Barat, KPU Bakal Selenggarakan Kirab Pilkada 2024
Ia menambahkan, pelaksanaan Pilkada serentak 2024 saat ini masuk dalam tahapan tanggapan masyarakat mulai Rabu (18/9/2024). Kemudian, KPU Jawa Barat akan memberikan respons pada Sabtu (21/9/2024).
Selain itu, Hedi mengingatkan kepada masyarakat menggunakan hak pilih guna menentukan nasib daerahnya pada 27 November 2024. Menurutnya, penggunaan hak pilih untuk menentukan nasib daerah selama lima tahun ke depan hanya membutuhkan waktu lima menit di Tempat Pemungutan Suara (TPS). (Reza/R13/HR Online/Editor-Ecep)