Prasasti Pasir Datar adalah salah satu peninggalan sejarah yang berada di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Penemuan dari prasasti ini menjadi bukti nyata adanya kerajaan kuno. Tentu saja benda bersejarah ini harus dilestarikan.
Baca Juga: Prasasti Kedukan Bukit, Menguak Sejarah, Isi dan Maknanya
Penemuan prasasti selalu membuka ilmu baru. Seperti misalnya saja prasasti peninggalan Kerajaan Sunda satu ini yang sangat menarik.
Prasasti Pasir Datar dan Sejarahnya
Berdasarkan fakta sejarah, Nusantara dahulu dipimpin oleh kerajaan-kerajaan. Hal itu jauh sebelum nama Indonesia terbentuk, yakni ribuan tahun lalu.
Meski sebagian besar kerajaan tersebut sudah punah peradabannya, tetapi masyarakat masih dapat mempelajarinya melalui peninggalan yang ada. Salah satunya adalah dari prasasti dan catatan sejarah.
Mempelajari sejarah negara sendiri jadi hal yang sangat penting. Jangan sampai bangsa lain memahami sejarah Nusantara jauh lebih baik daripada kita sendiri.
Kali ini mari memahami prasasti peninggalan Kerajaan Sunda yang sangat menarik. Peninggalan ini sangat unik sehingga menjadi dan menjadi sumber sejarah baru.
Asal Nama
Asal-usul nama prasasti satu ini sangat menarik. Penamaan prasasti berasal dari nama lokasi tempatnya ditemukan pertama kali.
Penemuan Prasasti Pasir Datar terjadi di Perkebunan Kopi di Pasir Datar, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Prasasti ini ditemukan oleh para ahli pada tahun 1872, dan menjadi salah satu peninggalan sejarah penting dari wilayah tersebut.
Seperti banyak prasasti lainnya, prasasti ini terbuat dari batu alam dan berisi tulisan yang mengungkapkan informasi berharga tentang masa lalu. Material batu tersebut menunjukkan kekuatan dan ketahanan benda ini. Sehingga menjadikan prasasti ini bukti nyata keberadaan kerajaan kuno di daerah tersebut.
Peninggalan Kerajaan Sunda
Prasasti ini merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Sunda. Ini merupakan salah satu kerajaan besar yang ada di Indonesia pada saat itu.
Kerajaan Sunda merupakan pecahan dari Kerajaan Tarumanegara. Peristiwa pemecahan tersebut terjadi pada tahun 670 Masehi.
Bahkan, peristiwa tersebut diperkuat dengan sumber dari berita Cina yang menyebut bahwa tahun 979 menjadi tahun terakhir utusan Kerajaan Tarumanegara mengunjungi Negeri Cina.
Nama Sunda juga terdapat di sebuah Kerajaan tercatat dari dua batu prasasti. Kedua batu tersebut ditemukan di lokasi yang berbeda, yakni daerah Bogor dan juga Sukabumi.
Sebelum terjadi pemecahan, Kerajaan Tarumanegara berada di bawah pimpinan Linggawarman. Ia juga merupakan raja terakhir dari kerajaan tersebut.
Setelah itu, posisinya tergantikan oleh sang menantu, yakni Tarusbawa. Ia berasal dari Kerajaan Sunda Sambawa yang melihat pamor Kerajaan Tarumanegara sudah mulai menurun.
Baca Juga: Sejarah Prasasti Yupa, Legasi Kerajaan Kutai
Oleh karena itu, Tarusbawa ingin mengembalikan kejayaan seperti di masa Purnawarman. Baru di tahun 670 Masehi ia mengganti Tarumanegara menjadi Kerajaan Sunda.
Pergantian nama tersebut membuat Wretikandayun yang merupakan pendiri Kerajaan Galuh memisahkan negaranya. Ia juga menuntut Tarusbawa agar bekas kawasan Kerajaan Tarumanegara dibagi menjadi dua bagian.
Karena kondisi kerajaan sedang lemah, maka Tarusbawa tidak ingin perang dan hanya menyetujuinya. Bekas kawasan Kerajaan Tarumanegara akhirnya terpecah pada tahun 670, yakni Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.
Satu satu peninggalan Kerajaan Sunda adalah Prasasti Pasir Datar ini. Selain itu, ada juga prasasti dan peninggalan lain yang menjadi bukti bahwa Kerajaan Sunda pernah berdiri.
Isi Prasasti
Prasasti Pasir Datar ini terbuat dari batu alam yang indah. Sama seperti prasasti lainnya, terdapat transkrip yang tertulis di atas batu tersebut.
Umumnya prasasti peninggalan kerajaan kuno pasti berisi penjelasan suatu peristiwa. Namun, hal ini masih menjadi suatu misteri bagi para sejarawan.
Hal itu lantaran isi dari prasasti belum terungkap. Isi atau pesan yang ada di prasasti ini belum ditranskripsi yang membuatnya belum para ahli ketahui.
Ini pada akhirnya membuat prasasti tersebut masih menjadi misteri. Banyak yang masih penasaran dengan apa sebenarnya isi pesan yang ada di dalam prasasti Kerajaan Sunda ini.
Namun, peninggalan ini sudah cukup menjadi bahan penelitian para ahli. Penemuannya bersama prasasti lainnya menjadi bukti bahwa Kerajaan Sunda sangatlah berjaya pada masanya.
Saat ini masyarakat modern bisa melihat bukti nyata kemakmuran sebuah kerajaan kuno melalui prasastinya. Ini juga bisa menjadi bahan pembelajaran untuk menambah wawasan terkait budaya bangsanya.
Baca Juga: Sejarah Prasasti Jambu, Warisan Budaya Kerajaan Tarumanegara
Demi menjaga peninggalan berharga ini, pemerintah menempatkan prasasti Pasir Datar di Museum Nasional Jakarta bersama prasasti-prasasti lainnya. Masyarakat yang ingin melihat bisa mengunjungi museum. Jadi, masyarakat juga bisa mempelajari benda bersejarah lainnya yang ada di museum ini. (R10/HR-Online)