Sabtu, Mei 3, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Kerajaan Bolaang Mongondow dan Masa Kejayaannya

Sejarah Kerajaan Bolaang Mongondow dan Masa Kejayaannya

Sejarah Kerajaan Bolaang Mongondow menjadi menarik untuk dikulik. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan bersejarah yang ada di Sulawesi Utara. Pengaruhnya terbilang cukup besar dalam sejarah bangsa Indonesia.

Kerajaan ini berkuasa mulai dari abad ke-13 sampai dengan abad ke-20. Nama ‘Bolaang’ dalam kerajaan ini berasal dari kata bolango atau balangon yang artinya adalah laut. Sementara itu, Mongondow dari kata momondow yang berarti ‘berseru tanda kemenangan’.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Haru, Sempat Berjaya pada Masanya

Pendiri kerajaan ini adalah Toean Mo’omuto, bangsawan dari suku Mongondow. Kemudian, mulai jaya ketika berada di bawah pimpinan Wullur, seorang bangsawan dari Lolayan, pada sekitar abad ke-17.

Sejarah Kerajaan Bolaang Mongondow di Indonesia

Bolaang Mongondow merupakan wilayah yang ditempati oleh Suku Mongondow. Bahasa utama penduduk aslinya adalah bahasa Mongondow. Suku Mongondow sendiri merupakan suku yang berasal dari keturunan Gumalangit dan Tendeduata serta Tumotoibokol dan Tumotoibokat. 

Mereka tinggal di kawasan Gunung Komasaan yang kini menjadi Bintauna. Seiring berjalannya waktu, keturunan kedua keluarga tersebut semakin bertambah dan menyebar ke timur. 

Tepatnya di wilayah Tudu in Lombagin, Buntalo, Pondoli’, Ginolantungan. Selain itu, mereka juga menuju ke daerah pedalaman di tempat bernama Tudu in Passi, Tudu in Lolayan, Tudu in Sia’, Tudu in Bumbungon dan lain-lain.

Kerajaan Bolaang Mongondow berdiri pada abad ke-13 Masehi. Pada mulanya, kerajaan ini terkenal dengan nama Kerajaan Bolaang. Dalam catatan para pelaut Eropa, baik dari Portugis maupun Spanyol, kerajaan ini mendapat sebutan sebagai Rey de Boulan atau Kerajaan Bolaang.

Ibu kota kerajaan ini berpindah-pindah mengikuti lokasi kediaman raja. Lokasinya pernah berada di Dumoga, Lombagin, Bolaang, dan beberapa tempat lainnya.

Aneksasi Wilayah oleh VOC dan Masuknya Ajaran Islam

Dalam sejarahnya, Kerajaan Bolaang Mongondow pernah mengalami aneksasi wilayah. Pada awal abad ke-18, kekuasaan Bolaang mulai memudar dengan adanya aneksasi wilayah oleh VOC dengan jalan politik (kontrak). 

Dengan ini, maka berkuranglah wilayah kerajaan Bolaang dan tersisa wilayah yang ditempati etnik Mongondow. Karena hal tersebut kerajaan Bolaang yang berada di bawah pimpinan para Raja Mongondow di abad ke-16 dan ke-17, mempunyai wilayah kekuasaan membentang luas. Tepatnya di wilayah Semenanjung Utara Sulawesi dengan rakyat yang terdiri dari berbagai suku praktis.

Pada abad ke-17, wilayah kerajaan Bolaang Mongondow juga memperoleh ajaran agama Islam. Masyarakat pun menerima agama ini dengan baik dan menjadikannya sebagai bagian penting dari budaya.

Kolonialisme serta Perlawanan

Sejarah kerajaan Bolaang Mongondow tentu tidak terlepas dari kolonialisme dan perlawanan. Pada abad ke-19, Belanda mulai memasuki wilayah ini dan berusaha untuk menguasainya.

Masyarakat Bolaang Mongondow tentu tidak tinggal diam terhadap kolonialisme tersebut. Mereka melakukan penolakan dan perlawanan terhadap Belanda. Peristiwa ini sangat bersejarah hingga memiliki nama, yaitu Perang Bolaang Mongondow (1807-1851).

Baca Juga: Tujuan Ekspedisi Pamalayu Singasari ke Kerajaan Melayu

Meski kalah, masyarakat tidak mengalah begitu saja. Mereka terus melawan untuk merdeka. Pada akhirnya, mereka berhasil bergabung dengan NKRI.

Penambahan Nama dan Bergabung ke NKRI

Sampai memasuki abad ke-18, kekuasaan tersebut mulai mengalami penyusutan, baik pada wilayah maupun pengaruhnya. Pada abad ini pula kerajaan Bolaang memperoleh nama Mongondow dan menjadi kerajaan Bolaang Mongondow.

Penambahan nama tersebut sebagai tanda atas berakhirnya era kejayaan Bolaang dengan penguasa dan kawulanya hanya suku Mongondow.

Kemudian, pada 1 Juli 1950, kerajaan Bolaang Mongondow bergabung ke NKRI. Hal tersebut ditandai dengan keluarnya Maklumat raja tentang pernyataan resmi bergabungnya ke Republik Indonesia dan pengunduran sang raja.

Pada akhirnya, bekas kerajaan Bolaang Mongondow tersebut menjadi Daerah Tingkat II dalam Provinsi Sulawesi dengan Makassar sebagai ibukotanya kala itu.

Peninggalan Budaya dan Sejarah

Hingga kini, kerajaan Bolaang Mongondow masih menyisakan bekas dalam budaya dan sejarah masyarakatnya. Mulai dari adat istiadat hingga tradisi, masih mereka lestarikan dengan baik. Selain itu, situs-situs bersejarah juga masih terawat dengan baik, bahkan beberapa menjadi destinasi wisata sejarah.

Kerajaan Bolaang Mongondow adalah salah satu bagian penting dari sejarah Sulawesi Utara. Mulai dari kisah kekuasaan, budaya hingga perjuangan menjadi warisan bersejarah yang patut untuk dilestarikan.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Gianyar, Memahami Warisan Budaya Bali

Itulah sejarah kerajaan Bolaang Mongondow yang menjadi bagian penting dalam sejarah. Selain menambah wawasan, mempelajari sedikit tentang kerajaan ini juga sebagai bentuk untuk menghargai dan melestarikan sejarah dan budaya Indonesia. (R10/HR-Online)

Deklarasi Pelajar Jabar di Hardiknas 2025

Ini 8 Kebijakan Dedi Mulyadi yang Tercantum Dalam Deklarasi Pelajar Jabar di Hardiknas 2025

harapanrakyat.com,- Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Jawa Barat berlangsung istimewa dan penuh makna. Upacara peringatan Hardiknas di Jabar juga diisi dengan pembacaan...
Situ Ciranca Majalengka

Situ Ciranca Majalengka, Tempat Healing Alami, Sejuk, dan Terjangkau

harapanrakyat.com,- Jika Anda sedang mencari tempat untuk menyegarkan pikiran, Situ Ciranca bisa jadi pilihan yang tepat. Situ Ciranca terletak di Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh,...
Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud

Sebut Dedi Mulyadi Gubernur Konten, Siapa Rudy Mas’ud? Ini Profilnya

Harapanrakyat.com - Nama Rudy Mas’ud kini tengah menjadi perbincangan publik usai dirinya melontarkan kalimat “Gubernur Konten” pada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat Rapat...
Dedi Mulyadi luruskan makna Gubernur Konten

Dedi Mulyadi Luruskan Makna Gubernur Konten dari Rudy Mas’ud: Dia Itu Ingin Muji Saya

harapanrakyat.com,-  Pernyataan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, soal “Gubernur Konten” menjadi sorotan publik setelah potongan videonya beredar luas di media sosial. Dalam video...
Jonathan Frizzy Tersandung Kasus Hukum, Netizen Ramai Singgung Soal Karma

Jonathan Frizzy Tersandung Kasus Hukum, Netizen Ramai Singgung Soal Karma

Nama Jonathan Frizzy mendadak jadi hot topic. Hal tersebut bermula ketika rumor Jonathan Frizzy tersandung kasus hukum mencuat ke permukaan. Pesinetron Indonesia itu disinyalir...
Selamat, Harris Vriza Resmi Menikah dengan Haviza Devi Setelah 5 Tahun Berpacaran

Selamat, Harris Vriza Resmi Menikah dengan Haviza Devi Setelah 5 Tahun Berpacaran

Kabar bahagia kembali datang dari selebriti tanah air. Harris Vriza resmi menikah dengan kekasihnya, Haviza Devi Anjani pada Jumat (2/5/2025) kemarin di Bali. Pasangan...