harapanrakyat.com,- Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Jawa Barat, menyebut kebutuhan masyarakat akan konsumsi ikan mencapai 7000 ton per tahun. Namun kebutuhan tersebut baru terpenuhi dari produksi lokal sebanyak 35 persen.
Hal itu diungkap Kepala DKP3 Kota Banjar Yoyon Cuhyon usai acara pelatihan teknik cara budidaya daya ikan dan pembuatan pakan mandiri di Toserba Pajajaran, Selasa (29/10/2024).
Ia mengatakan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) angka konsumsi masyarakat terhadap kebutuhan ikan di Banjar dalam satu tahun mencapai 34 kilogram per kapita atau sekitar 90 gram per hari per orang.
Apabila dikali dengan jumlah penduduk maka kebutuhan ikan di Banjar dalam satu tahun mencapai 7000 ton. Adapun jumlah produksi ikan dari pembudidaya lokal baru terpenuhi sekitar 35 persen atau 3200 ton per tahun.
Baca Juga: Penjual Gorengan Keliling di Kota Banjar Ini Sumringah Dagangannya Diborong Dani Danial Muhklis
Selebihnya 65 persen untuk memenuhi kebutuhan ikan tersebut masih dipasok dari luar daerah seperti wilayah Cirata, Saguling dan Kabupaten Kuningan.
“Pasokan ikan dari pembudidaya lokal baru terpenuhi sekitar 35 persen. Masih ada sekitar 4000-an ton dan ini peluang kita untuk menangkap potensi budidaya ikan,” kata Yoyon kepada wartawan.
Lanjutnya menyebut, pasokan ikan dari petani lokal memang baru mencukupi sekitar 35 persen kebutuhan. Namun sudah ada progres peningkatan produksi sekitar 20 persen dibandingkan sebelumnya hanya 10 persen.
Peningkatan 20 persen produksi lokal tersebut menurutnya tidak lepas dari inovasi yang telah dilakukan seperti inovasi budidaya ikan melalui sistem bioflok.
Kemudian juga ada peningkatan pengelolaan dari konvensinal ke intensi. Termasuk adanya pembuatan pakan mandiri dan munculnya kelompok-kelompok pembudidaya baru.
“Jadi, kita sudah ada peningkatan produksi sekitar 20 persen. Kita juga akan kejar lagi yang 65 persen suplai kebutuhan ikan itu dari petani lokal,” katanya.
Bibit Ikan Gratis untuk Penuhi Kebutuhan Ikan di Kota Banjar
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk menggenjot produksi, pada tahun ini pemerintah juga memberikan benih ikan gratis untuk ikan gurame, lele dan nila kepada masyarakat kelompok pembudidaya ikan.
Pemberian bibit ikan tersebut dilakukan oleh Balai Benih Ikan atau BBI karena mulai tahun ini BBI tidak lagi menjadi target pendapatan asli daerah (PAD). Adapun syaratnya itu harus masuk kelompok budidaya ikan dan KWT.
“Jadi benihnya kita suplai dari BBI. Sekarang sudah hampir 80 persen kurang lebih 65-70 kelompok sudah kita fasilitasi bibit ikan gurame, lele dan nila. Untuk bantuan kita menyesuaikan ketersediaan,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)