Kamis, Mei 1, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Opu Daeng Risadju, Pahlawan Wanita yang Inspiratif

Sejarah Opu Daeng Risadju, Pahlawan Wanita yang Inspiratif

Sejarah Opu Daeng Risadju mengingatkan kita pada tokoh pejuang perempuan asal Luwu Raya, Sulawesi Selatan. Opu Daeng Risadju merupakan sosok yang sangat menginspirasi. Ia bahkan tak kenal takut maupun lelah dalam memperjuangkan hak-hak rakyat serta kemerdekaan bangsa.

Baca Juga: Perjuangan R Suprapto, dari Pejuang Kemerdekaan hingga Pahlawan Revolusi

Peran yang besar berbekal tekad dan keberanian mampu mengantarkannya menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Mari sama-sama kita simak kisah inspiratifnya dalam penjelasan berikut.

Mengulas Tentang Sejarah Opu Daeng Risadju

Meski sedikit asing di telinga beberapa orang, namun sosok Opu Daeng Risadju cukup populer di Sulawesi Selatan. Saking terkenalnya, pemerintah setempat mengabadikannya sebagai nama sebuah jalan utama di Kota Makassar.

Dari informasi yang beredar, di dalam plang nama tersebut terdapat barcode. Masyarakat bisa memindai untuk mengetahui sejarah sang pahlawan.

Sementara itu, Opu Daeng Risadju sendiri merupakan gelar kebangsawanan terhadap para keturunan Kerajaan Luwu. Sedangkan nama aslinya adalah Famajjah.

Dalam catatan sejarah, Famajjah alias Opu Daeng Risadju lahir pada tahun 1880. Ia anak dari pasangan Muhammad Abdullah To Baresseng dan Opu Daeng Mawellu. Ibunya adalah cicit Raja Bone XXII La Temmasonge Matimoeri Malimongeng.

Kendati lahir dari keluarga terpandang, Famajjah tetap melakukan kegiatan layaknya masyarakat pada umumnya. Seperti belajar mengaji Alquran tanpa mengenyam pendidikan formal. Salah satu alasannya yaitu kekuasaan penjajah kala itu membuat lingkup kehidupan begitu terkekang.

Konon katanya, dulu ia tak mengenal huruf, kecuali aksara Bugis. Tentu saja Famajjah tak berdiam diri. Ia rela belajar secara otodidak lewat saudaranya, Mudehang, yang pernah merasakan sekolah formal.

Saat menginjak dewasa, Famajjah kemudian menikah dengan seorang ulama asal Bone yakni Haji Muhammad Daud. Haji Muhammad Daud pun mendapat mandat sebagai imam masjid istana Kerajaan Luwu pasca menikahi keluarga bangsawan.

Berjuang Lewat Partai PSII

Sejarah perjalanan panjang dalam hidupnya mengantarkan Famajjah alias Opu Daeng Risadju bertemu dengan H. Muhammad Yahya. Seorang pedagang asal Sulawesi Selatan yang sempat tinggal di Jawa sekaligus pendiri PSII di Pare-Pare.

Famajjah dengan jiwa kritisnya pun mulai bergabung aktif dalam Partai Syarikat Islam Indonesia tersebut. Merasa cukup mumpuni dengan sejumlah pengalaman, Famajjah pun mendirikan PSII bersama sang suami di Palopo pada 14 Januari 1930.

PSII Palopo secara resmi terbentuk lewat rapat akbar di Pasar Lama Palopo. Tokoh-tokoh yang hadir pun banyak sekali. Mulai dari pemerintah Kerajaan Luwu, pengurus PSII pusat, pemuka agama hingga masyarakat umum.

Baca Juga: Sejarah Andi Depu, Wanita yang Mempertahankan Merah Putih

Rapat berakhir dengan penentuan hasil Famajjah sebagai ketua PSII. Sementara, Mudehang, yang tak lain saudara Famajjah menjadi sekretaris.

Pembentukan Partai Mengancam Belanda

Pasca menjadi ketua partai, sosok Famajjah terus aktif dalam menyerukan kemerdekaan bangsa. Ia sempat pergi ke Pare-Pare sebagai salah satu perwakilan dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia. Bahkan, pihaknya berencana cabang PSII di Malangke.

Hanya saja, upaya ini menemui hambatan besar setelah Belanda melakukan tindakan penahanan. Belanda menilai langkah berani Opu Daeng Risadju akan menjadi sejarah besar yang menghancurkan kedudukan mereka.

Akibatnya, Controleur Masamba mendatangi Malangke sekaligus menangkap Famajjah beserta 70-an anggota partai. Penangkapan ini menjadi pertama kalinya yang menyasar pejuang wanita karena konflik politik.

Tak puas hanya melakukan penahanan, pemerintah kolonial juga melancarkan propaganda kepada bangsawan dan raja-raja. Tujuan utamanya supaya mereka terpengaruh kepada Belanda serta membekukan gerakan PSII.

Usaha Belanda sempat berhasil. Dewan adat yang kala itu terpengaruh bujukan penjajah bahkan mencopot gelar kebangsaan Opu Daeng Risadju. Ia juga harus mendekam di penjara selama kurang lebih 11 bulan.

Wafat Sebagai Pahlawan Nasional

Selesai menjalani hukuman tahanan, Opu Daeng Risaju akhirnya bebas dan menetap di Pare-Pare bersama anaknya. Tak lama bisa menghirup udara segar, Famajjah dinyatakan meninggal dunia pada usia 84 tahun. Tepatnya di tanggal 10 Februari 1964 silam.

Pemakamannya berlangsung di tanah kuburan raja-raja Lokkoe, Palopo. Namun, tidak melewati upacara kehormatan layaknya keturunan bangsawan lain.

Baca Juga: Sejarah Nyi Ageng Serang Pahlawan Ahli Siasat Perang

Sejarah Opu Daeng Risaju yang luar biasa berhasil menjadi inspirasi besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai penghormatan terakhir, pemerintah menetapkannya menjadi Pahlawan Nasional pada 2006. Keputusan ini tertuang dalam Kepres RI No 085/TK/2006 tertanggal 3 November 2006. (R10/HR-Online)

Isu Strategis Arah Pembangunan

Isu Strategis Arah Pembangunan Kota Banjar 2025-2029, Apa Saja Poin Pokoknya?

harapanrakyat.com,- Sejumlah poin isu strategis yang akan menjadi arah pembangunan Kota Banjar, Jawa Barat, disampaikan Wali Kota Banjar, Sudarsono saat rapat paripurna DPRD Kota...
Asah Kreativitas dan Kepercayaan Diri

Pentas PAI di Kota Banjar Asah Kreativitas dan Kepercayaan Diri Pelajar

harapanrakyat.com,- Pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kota Banjar, Jawa Barat, untuk mengasah kreativitas dan kepercayaan diri para pelajar. Kegiatan tersebut dilaksanakan di SDN...
Latihan Pengendalian Massa

Polres Tasikmalaya Latihan Pengendalian Massa Unjuk Rasa Peringatan May Day 2025

harapanrakyat.com,- Sebagai bentuk kesiapsiagaan dan antisipasi potensi unjuk rasa menjelang Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, personel Polres Tasikmalaya Polda Jabar mengikuti latihan...
Pelatih Timnas Indonesia U-23

PSSI Tentukan Pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2025 di Rapat Exco

Wakil Ketua Umum PSSI, Yunus Nusi mengatakan bahwa penentuan pelatih Timnas Indonesia U-23 akan diumumkan dalam Rapat Exco, bukan melalui kongres. Hal itu Yunus ungkapkan...
Komplotan Curanmor Lintas Kabupaten

Polres Sumedang Bongkar Komplotan Curanmor Lintas Kabupaten, 8 Pelaku dan 16 Motor Diamankan

harapanrakyat.com,- Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumedang, Polda Jabar, berhasil mengungkap komplotan curanmor lintas kabupaten yang kerap beraksi di wilayah perbatasan Sumedang-Indramayu. Sebanyak delapan...
Malut United Vs Persib

Menjelang Laga Malut United Vs Persib, Bojan Hodak Optimis Tim Maung Bandung Menang dari Laskar Kie Raha

Menjelang laga Malut United vs Persib, pelatih tim Maung Bandung, Bojan Hodak sempat mengeluhkan perjalanan panjang menuju Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Maluku Utara. Tim...