Sabtu, Mei 3, 2025
BerandaBerita NasionalAmbang Batas Pencalonan Presiden Dihapus, Penghapusan Ambang Batas Parlemen Segera Menyusul?

Ambang Batas Pencalonan Presiden Dihapus, Penghapusan Ambang Batas Parlemen Segera Menyusul?

harapanrakyat.com,- Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapus ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) memunculkan wacana baru: penghapusan ambang batas parlemen (parliamentary threshold). Sejumlah kalangan setuju dan meyakini penghapusan parliamentary threshold dapat membuka ruang lebih besar bagi partai-partai kecil terlibat dalam proses politik. Namun, di sisi lain wacana ini juga menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan.

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menilai peluang penghapusan parliamentary threshold sangat terbuka. Sehingga, parliamentary threshold yang saat ini sebesar 4 persen dari total suara nasional, tidak akan ada lagi di Pemilu mendatang.

“Setelah Mahkamah Konstitusi menghapus presidential threshold, wajar jika penghapusan ambang batas parlemen menjadi diskusi serius. Hal ini kerap menjadi bahasan di banyak partai,” ujar Yusril, Senin (13/1/2025), di Denpasar, Bali.

Menurut Yusril, keberadaan parliamentary threshold sering kali menutup akses partai kecil untuk masuk parlemen, sehingga banyak suara pemilih tidak terwakili.

“Pada Pemilu 2019, suara partai-partai yang tidak memenuhi ambang batas jika digabungkan mencapai angka signifikan. Akibatnya, jutaan suara rakyat terbuang percuma,” jelasnya.

Sebagai solusi, Yusril mengusulkan pembentukan fraksi gabungan di parlemen. Dengan cara ini, partai kecil tetap dapat menyuarakan aspirasi tanpa harus memenuhi batas suara tinggi.

“Partai yang memiliki sedikit kursi bisa membentuk fraksi gabungan, tentu ini akan memberikan keseimbangan demokrasi tanpa mengorbankan efisiensi parlemen,” tambahnya.

Baca Juga: Ambang Batas Pencalonan Pilkada Akan Dibahas dalam Revisi UU Pemilu

Dampak Penghapusan Ambang Batas Parlemen

Meski usulan penghapusan ambang batas parlemen dianggap dapat memperkuat demokrasi, sejumlah pihak mengkhawatirkan dampaknya terhadap kinerja parlemen. Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menilai terlalu banyak partai di DPR bisa menyulitkan konsolidasi antarfraksi.

“Jika jumlah partai di parlemen bertambah, saya khawatir fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran bisa terganggu. Pemerintah juga berpotensi kesulitan dalam menjalankan program,” kata Dasco, Selasa (14/1/2025), di Kompleks DPR/MPR.

Namun, Dasco mengaku memahami alasan partai kecil menginginkan penghapusan ambang batas parlemen. Baginya, ini adalah aspirasi yang wajar dari mereka yang selama ini sulit masuk parlemen.

“Partai kecil pasti ingin lebih banyak peluang. Namun, kita harus memastikan sistem tetap efisien,” lanjut Dasco.

Sebagai informasi, penghapusan presidential threshold merupakan hasil uji materi Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Keputusan ini menjadi sinyal bahwa penghapusan parliamentary threshold juga memiliki kemungkinan besar untuk diimplementasikan.

Dengan potensi penghapusan ambang batas parlemen, peta politik Indonesia dapat berubah signifikan. Para pendukung wacana ini berargumen bahwa langkah tersebut akan memperkuat representasi rakyat. Namun, skeptisisme tetap ada, terutama terkait efektivitas kerja parlemen yang diisi lebih banyak partai. (Feri Kartono/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Elkan Baggott

Elkan Baggott Kenang Momen Manis Bersama Timnas: Garuda Tetap di Hati

Elkan Baggott, bek dari Blackpool FC, masih mengingat kebersamaannya dengan Timnas Indonesia. Bahkan ia masih mengingat setiap momen manis bersama tim Garuda tersebut. Elkan sempat...
Maling Motor Apes, Kepergok Warga Saat Beraksi di Garut, Berakhir Babak Belur

Maling Motor Apes, Kepergok Warga Saat Beraksi di Garut, Berakhir Babak Belur

harapanrakyat.com,- Apes betul nasib dua orang maling motor berinisial A dan TR. Kedua maling motor tersebut babak belur usai kepergok warga saat melakukan tindakan...
Djajang Nurdjaman

Sosok Djajang Nurdjaman, Mantan Pelatih Sekaligus Direktur Teknik Persib Bandung

Persib Bandung kabarnya telah menunjuk mantan pelatih Djajang Nurdjaman sebagai Direktur Teknik (Dirtek) klub. Kabar tersebut beredar di sosial media X (Twitter) yang memperlihatkan...
Pendidikan ala militer untuk anak nakal di Jabar

Dedi Mulyadi Sebut Pendidikan Ala Militer untuk Anak Nakal di Jabar Bukan Latihan Perang!

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyebut pendidikan ala militer untuk anak nakal bukanlah latihan perang. Pendidikan ala militer yang digagas Dedi Mulyadi...
Rest Area Karangkamulyan Ciamis dengan Wajah Baru Diresmikan Mei

Rest Area Karangkamulyan Ciamis dengan Wajah Baru Diresmikan Mei: Magnet Baru Wisatawan

harapanrakyat.com,- Pasca selesainya pembangunan rest area Karangkamulyan, yang berada di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis, Jawa Barat, kini memiliki wajah baru. Rencananya, peresmian rest...
Deklarasi Pelajar Jabar di Hardiknas 2025

Ini 8 Kebijakan Dedi Mulyadi yang Tercantum Dalam Deklarasi Pelajar Jabar di Hardiknas 2025

harapanrakyat.com,- Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Jawa Barat berlangsung istimewa dan penuh makna. Upacara peringatan Hardiknas di Jabar juga diisi dengan pembacaan...