Sabtu, Mei 31, 2025
BerandaBerita JabarBandung Buang Ratusan Ton Sampah ke Garut, DLH Klaim Tak Ada Kerugian

Bandung Buang Ratusan Ton Sampah ke Garut, DLH Klaim Tak Ada Kerugian

harapanrakyat.com,- Ratusan ton sampah yang berasal dari Bandung dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Pasir Bajing, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Cara ini dianggap mampu mengatasi permasalahan sampah di Kota Bandung.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menegaskan, solusi ini hanya sementara. Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga memberikan kompensasi sebagai pemasukan kas daerah Kabupaten Garut. 

Selain kompensasi dana yang masuk ke kas daerah Garut, kompensasi dampak negatif ke lingkungan sekitar pun dipenuhi Pemkot Bandung. Pemkab Garut pun mengklaim kerja sama pembuangan sampah Bandung ke Garut tersebut tidak merugikan warga Garut.

Baca Juga: Garut Jadi Tempat Pembuangan Sampah dari Bandung, Kompensasi Rp75 Ribu Per Ton

TPA Pasir Bajing Garut sendiri, setiap hari menerima sekitar 200 ton sampah dari Kota Kembang. Diketahui TPA Sarimukti Bandung dianggap over kapasitas, sehingga terpaksa sampah produksi masyarakat Bandung dibuang ke Garut. 

Pemkot Bandung tak bisa berbuat banyak, lantaran masih melakukan perencanaan lanjutan penanganan sampah dalam kota. Sampah pun terpaksa harus dibuang ke kabupaten tetangga yaitu Garut.

Selain TPA Sarimukti yang telah penuh, TPA Legok Nangka yang diperkirakan bisa beroperasi tahun 2029, membuat Dinas Lingkungan Hidup kota Bandung pusing, maka mau tak mau, Dinas tersebut harus bekerja sama dengan Pemkab Garut, untuk mengatasi sampah Bandung.

“Kami sudah melakukan kajian, TPA Pasir Bajing mampu menampung 1 juta 100 ribu kubik lagi, kurang lebih dengan adanya sanitasi renfil yang belum digunakan bisa menampung dalam kurung waktu 15 tahun ke depan,” kata Jujun Juansyah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Garut, Selasa (7/1/2025).

TPA Pasir Bajing memiliki luas 17 hektar untuk menampung sampah rumah tangga asal Garut, luasan tersebut dianggap menampung sampah jangka panjang warga Garut. Sehingga dengan membantu persoalan sampah Bandung luasan TPA masih mencukupi untuk menampung. 

Kompensasi dari Pemkot Bandung yang Buang Sampah ke Garut

Jujun juga menambahkan, selain mendapat kompensasi yang masuk ke kas daerah, rehabilitasi kecil TPA Pasir Bajing juga dibantu oleh Pemkot Bandung dari segi penerangan jalan (PJU), penataan akses jalan, CCTV hingga kontrol renville.

“Dari 17 hektar yang ada, kompensasi yang didapat selain jasa pelayanan yang masuk ke kas daerah sebesar Rp 75 ribu per ton, kita juga mendapat kompensasi dampak negatif kepada masyarakat, jadi Bumdes Sukaraja yang ada di lokasi. Selain itu juga kita mendapatkan kompensasi berupa penataan seperti pembangunan PJU untuk penerangan di TPA. Kemudian penataan akses jalan, ada CCTV, dan pembuatan kontrol renville,” tambahnya.

Total kompensasi yang didapat Garut sebenarnya Rp 145 ribu per ton. Akan tetapi, kompensasi Rp 70 ribu per ton-nya diberikan kepada Bumdes Desa Sukaraja. 

Kompensasi diberikan kepada Bumdes Sukaraja untuk meminimalisir dampak negatif masyarakat sekitar. Alhasil kompensasi yang masuk ke kas daerah hanya Rp 75 ribu.

“Kurang lebih Rp 145 ribu per ton. Kompensasi dampak negatif ke masyarakat Rp 70 ribu per ton, kompensasi masuk kas daerah Rp 75 ribu per ton. Ini juga perlu evaluasi di awal Februari. Karena awal mula mereka untuk pembuangan sampah didasari yang masih melakukan penataan TPST,” jelasnya. 

Pemkab Garut berani membantu problem sampah wilayah tetangga itu karena adanya permintaan. Sementara Pemkot Bandung sendiri telah melakukan penataan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

Rencananya, selama penataan TPST masih dilakukan, Pemkab Garut berupaya memberikan layanan bantuan, namun itu tidak permanen, melainkan akan ada evaluasi apakah penerimaan sampah asal Bandung akan diperpanjang atau tidak.

Baca Juga: Polemik Garut Jadi Tempat Pembuangan Sampah Warga Bandung, DPRD: Perlu Evaluasi

“Mereka menginginkan ada bantuan selama ini masih set up TPST-nya, di kita tiga bulan yang bisa akomodir, terkait diperpanjang atau tidak kita lihat evaluasinya,” tutupnya. (Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Nyetir Jangan Tidur

Kalau Nyetir Jangan Tidur! Akibatnya Warung di Garut Hancur Dihantam Minibus

harapanrakyat.com,- Kalau nyetir jangan tidur karena sangat berbahaya. Seperti yang dialami seorang pengendara mobil di Garut, Jawa Barat, kedaraannya menabrak sebuah warung hingga masuk...
Curi Perhiasan di Toko Emas

Seorang Emak-Emak di Garut Nekat Curi Perhiasan di Toko Emas

harapanrakyat.com,- Nekat curi perhiasan di toko emas, seorang perempuan asal Bandung harus berurusan dengan aparat kepolisian Polres Garut, Polda Jabar, Jumat (29/5/2025). Modus pelaku berpura-pura...
Setelah 15 Tahun Menanti, Akhirnya Whatsapp Resmi Hadir di Ipad

Setelah 15 Tahun Menanti, Akhirnya Whatsapp Resmi Hadir di Ipad

Kabar gembira bagi pengguna iPad! Pasalnya, setelah bertahun-tahun menjadi permintaan banyak pengguna, WhatsApp resmi hadir di iPad. Aplikasi chat tersebut hadir dengan versi aplikasi...
Satu Rumah Hangus Terbakar

Gegara Bakar Sampah Ditinggalkan, Satu Rumah Hangus Terbakar di Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Satu rumah hangus terbakar di Jalan Rajawali, Gunung Kialir, Kelurahan Setiajaya, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (30/5/2025). Rumah yang terbakar diketahui milik...
Dedi Mulyadi bertemu dengan suporter Persikas Subang

Suporter Persikas Subang Curhat ke Dedi Mulyadi, KDM: Jangan Minta Saya Urus Bola, Urus Istri Aja Gak Bisa!

harapanrakyat.com,- Suporter Persikas menemui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai viral aksi mereka dalam acara "Nganjang ka Warga" di Kabupaten Subang. Mereka membentangkan spanduk...
Nokia N-Gage 5G 2025, HP Gaming Gahar dengan Layar AMOLED

Nokia N-Gage 5G 2025, HP Gaming Gahar dengan Layar AMOLED

Nokia N-Gage 5G 2025 merupakan ponsel revolusioner yang hadir sebagai pendatang baru. Peluncuran HP Nokia ini memadukan kombinasi yang sempurna antara fungsi konsol gaming...