Jumat, Mei 2, 2025
BerandaBerita JabarDedi Mulyadi Tegaskan Banprov Reguler Desa Tidak Lagi Dibagi Rata Rp 130...

Dedi Mulyadi Tegaskan Banprov Reguler Desa Tidak Lagi Dibagi Rata Rp 130 Juta

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, bersama Tim Transisi membahas kebijakan baru terkait bantuan keuangan alias Banprov Reguler Desa. Salah satu fokus utama adalah perumusan standar yang lebih adil dalam penyaluran dana agar tidak lagi disamaratakan.

Dedi Mulyadi menyoroti kebijakan sebelumnya yang menetapkan Banprov reguler secara flat, tanpa mempertimbangkan jumlah penduduk dan luas wilayah.

Pada tahun anggaran 2024, Pemprov Jawa Barat mengalokasikan dana Banprov Reguler Desa sebesar Rp 130 juta per desa. Menurutnya, sistem ini perlu diubah agar lebih proporsional.

“Kita harus punya standar yang jelas. Misalnya, desa dengan 1.000 hingga 2.500 penduduk mendapatkan Rp 100 juta. Desa berpenduduk 2.500 hingga 5.000 mendapat Rp 125 juta, dan seterusnya. Hingga desa dengan lebih dari 10.000 penduduk mendapat Rp 200 juta,” ujar Dedi Mulyadi, dilansir dari kanal YouTube, Kamis (30/1/2025).

Baca Juga: Respons Analisis APBD Dedi Mulyadi, Anggota DPRD Jabar Sebut Banyak Program Copy Paste

Selain terkait penyaluran Banprov Reguler Desa, Dedi pun mendorong sistem informasi dan teknologi (IT) Pemprov Jawa Barat harus diperbaiki. Tujuannya, agar data mengenai desa terkaya, desa termiskin, serta desa terpadat dapat diakses lebih cepat.

“Kan anggarannya miliaran untuk IT, jadi ini harus segera kita perbaiki,” tegas Dedi Mulyadi.

Selain desa, Gubernur Jabar terpilih ini juga menekankan pentingnya memperhatikan alokasi dana untuk kelurahan. Termasuk dalam perbaikan jalan lingkungan dan sanitasi.

Banprov Reguler Desa Tahun 2024 Seperti Apa?

Sebenarnya seperti apa Banprov yang mendapat kritikan Dedi Mulyadi tersebut? Dasar hukumnya adalah Keputusan Gubernur Jawa Barat No: Kep.065/PMD.05.03-PPD/2023, tentang Juknis Bantuan Keuangan kepada Desa TA 2024.

Dalam Juknis tersebut, rincian penggunaan Bantuan Keuangan Desa Khusus sebesar Rp 130 juta mencakup tunjangan aparatur pemerintah desa. Kemudian, biaya operasional Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Posyandu, hingga pembangunan infrastruktur. Seperti jalan desa, drainase, dan irigasi.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Ingin Segera Akselerasi Program di Jawa Barat

Sesuai Juknis, maka Banprov Reguler Desa tahun 2024 lalu, anggaran tunjangan bagi aparatur desa mencapai Rp 25 juta, yang terbagi untuk kepala desa, sekretaris desa, dan perangkat lainnya. Sementara biaya operasional BPD mendapat alokasi Rp 7 juta, dan biaya operasional Posyandu Desa sebesar Rp 1,75 juta.

Selain itu, Pokja Posyandu Desa menerima dana Rp 1 juta untuk mendukung koordinasi dan pembinaan kinerja Posyandu. Selanjutnya, anggaran sebesar Rp 1 juta juga dialokasikan untuk pemasangan billboard guna mendukung sosialisasi program pembangunan desa.

Dedi Mulyadi menegaskan, perubahan dalam sistem bantuan keuangan desa khusus atau Banprov Reguler Desa akan segera Pemprov Jabar realisasikan.

Harapannya, alokasi anggaran di masa depan dapat lebih mencerminkan kebutuhan riil masyarakat, dan meningkatkan kesejahteraan desa di Jawa Barat. (Feri/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Buruh di Kota Banjar Desak Perusahaan Terapkan Jaminan Kehilangan Pekerjaan

harapanrakyat.com,- Buruh di Kota Banjar, Jawa Barat, mendesak pengusaha untuk menerapkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2023 tentang Ketenagakerjaan. Pengusaha juga harus menerapkan jaminan kehilangan...
Aksi May Day

Aksi May Day di Garut Menyedihkan, Buruh Korban PHK Perusahaan Pailit Belum Terima Upah Terakhir

harapanrakyat.com,- Ratusan buruh korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) PT Danbi Internasional di Garut, Jawa Barat, menggelar aksi May Day atau hari buruh internasional, Kamis...
Batik Hokokai Pekalongan, Sejarah di Balik Motifnya yang Rumit

Batik Hokokai Pekalongan, Sejarah di Balik Motifnya yang Rumit

Batik Hokokai Pekalongan sangat terkenal. Batik Hokokai ini memiliki sejarah di baliknya. Kini batik tersebut menjadi salah satu warisan budaya yang sangat penting. Sebagai...
Hari Buruh Tanpa Unjuk Rasa, Polres Kota Banjar Inisiasi Kegiatan Sosial hingga Jalan Santai

Hari Buruh Tanpa Unjuk Rasa, Polres Kota Banjar Inisiasi Kegiatan Sosial hingga Jalan Santai

harapanrakyat.com,- Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Kota Banjar, Jawa Barat, kali ini berbeda. Biasanya peringatan ini identik dengan aksi unjuk rasa,...
Gerobak PKL di Langensari Kota Banjar Ludes Terbakar, Diduga Akibat Selang Kompor Gas Bocor

Gerobak PKL di Langensari Kota Banjar Ludes Terbakar, Diduga Akibat Selang Kompor Gas Bocor

harapanrakyat.com,- Sebuah gerobak milik pedagang kaki lima di samping Puskesmas Langensari 2, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, ludes terbakar. Peristiwa itu pun membuat...
People Nearby Telegram Hilang, Ini Alasannya

People Nearby Telegram Hilang, Ini Alasannya

People Nearby Telegram hilang atau telah dihapus oleh pihak aplikasi sendiri untuk meningkatkan moderasi konten. Selain itu, juga untuk melindungi privasi pengguna serta mencegah...