Rabu, April 30, 2025
BerandaBerita NasionalEvaluasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Dapat Rapor Merah dari Celios!

Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Dapat Rapor Merah dari Celios!

harapanrakyat.com,- Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) memasuki 100 hari masa kerja pada 21 Januari 2025. Dalam evaluasi terbaru oleh Center of Economic and Law Studies (Celios), kinerja Gibran mendapat sorotan tajam. Berdasarkan survei berbasis penilaian ahli, Gibran hanya meraih skor 3 dari 10, alias sangat buruk.

Survei Celios terkait 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, menggunakan metode expert judgment dengan melibatkan 95 jurnalis dari 44 lembaga pers terkemuka. Para jurnalis memberikan penilaian berdasarkan pengamatan langsung terhadap kinerja pemerintah. Keberagaman panelis memastikan hasil survei mencakup perspektif yang luas.

Hasil survei menunjukkan bahwa 31% panelis memberi skor 1 untuk kinerja Gibran, yang berarti sangat buruk. Celios mencatat bahwa kinerja Gibran lebih banyak menuai kontroversi daripada hasil nyata. Misalnya, program “Lapor Mas Wapres” dan “Bantuan Wapres” yang mendapat penilaian kurang efektif.

Baca Juga: Sempat Minta Maaf, Presiden Prabowo Pastikan Semua Anak-anak Terima Program Makan Bergizi Gratis

Selain itu, Gibran dianggap kurang aktif dalam memberikan pengarahan dan komunikasi publik melalui media sosial. Meskipun, ia mendapatkan apresiasi atas keterlibatannya dalam program makan bergizi gratis (MBG). Tetapi, panelis menilai langkah tersebut lebih bersifat populis daripada strategis.

“Kinerja Wapres Gibran mendapatkan rapor sangat merah. Skornya hanya 3 dari 10,” ujar Direktur Kebijakan Publik Celios, Media Wahyudi Askar, Rabu (22/1/2025). 

Rapor Kabinet di 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Wakil Presiden, beberapa menteri di kabinet juga mendapat penilaian buruk di 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran. Menteri HAM, Menteri Koperasi, dan Menteri ESDM menjadi sorotan karena kinerja yang dianggap tidak memuaskan.

Oleh karena itu, Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira menyebut, perlunya reshuffle untuk memperbaiki arah kebijakan pemerintahan.

Bhima juga menyoroti buruknya kinerja tim ekonomi. Indikator ekonomi seperti penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan melemahnya daya beli masyarakat menjadi rapor merah kabinet.

“Tim ekonomi perlu segera melakukan perombakan total untuk menghadapi tantangan domestik dan global,” jelas Bhima.

Selanjutnya, dalam sektor energi, Menteri ESDM mendapat penilaian telah gagal menangani overproduksi nikel yang berdampak pada harga pasar internasional. Selain itu, rencana penghentian PLTU pada 2025 belum memiliki kejelasan implementasi.

Di sisi lain, Bhima juga menambahkan, kebijakan kehutanan juga menjadi masalah. “Dorongan pembukaan 20 juta hektar hutan untuk cadangan pangan dan energi menunjukkan kegagalan membaca situasi,” katanya.

Bhima menilai kebijakan tersebut bertolak belakang dengan komitmen konservasi yang disampaikan di forum G20 Brasil.

Masalah Regulasi dan Tata Kelola Pemerintahan

Sorotan lain datang dari peneliti hukum Celios, Muhamad Saleh. Ia mencatat lima isu utama dalam kinerja hukum dan HAM, termasuk agresivitas aparat, multifungsi TNI, dan stagnasi kebebasan sipil.

“Efektivitas regulasi masih menjadi masalah besar. Pemerintah terlalu fokus pada aturan organisasi dibandingkan kebijakan substantif,” jelas Saleh.

Baca Juga: Heboh Dugaan Pungli Program Makan Siang Gratis, Wali Murid Mengeluh Wajib Beli Wadah Makan

Menurut Saleh, hanya satu peraturan pemerintah yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan rakyat, yaitu penghapusan utang nelayan dan petani. Sementara, publik menuntut perbaikan nyata dalam tata kelola anggaran dan pencapaian program prioritas.

Evaluasi 100 hari ini menjadi peluang bagi Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk berbenah. “Pemerintahan ini perlu memperbaiki pola komunikasi, meningkatkan efektivitas program, dan memperkuat koordinasi antar kementerian,” ujar Media Wahyudi. (Feri Kartono/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Komplotan Curanmor Lintas Kabupaten

Polres Sumedang Bongkar Komplotan Curanmor Lintas Kabupaten, 8 Pelaku dan 16 Motor Diamankan

harapanrakyat.com,- Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumedang, Polda Jabar, berhasil mengungkap komplotan curanmor lintas kabupaten yang kerap beraksi di wilayah perbatasan Sumedang-Indramayu. Sebanyak delapan...
Malut United Vs Persib

Menjelang Laga Malut United Vs Persib, Bojan Hodak Optimis Tim Maung Bandung Menang dari Laskar Kie Raha

Menjelang laga Malut United vs Persib, pelatih tim Maung Bandung, Bojan Hodak sempat mengeluhkan perjalanan panjang menuju Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Maluku Utara. Tim...
Viral Peserta UTBK-SNBT 2025 Pasang Kamera di Behel, Begini Respon Ketua Penanggungjawab

Viral Peserta UTBK-SNBT 2025 Pasang Kamera di Behel, Begini Respon Ketua Penanggungjawab

harapanrakyat.com,- Pelaksanaan UTBK-SNBT 2025 menjadi sorotan setelah muncul kabar viral tentang peserta yang diduga pasang kamera tersembunyi di dalam behel gigi. Aksi ini dianggap...
Paula Verhoeven dituduh HIV

Hotman Paris Sindir Baim Wong Usai Paula Verhoeven Dituduh HIV, Singgung Masa Depan Anak

harapanrakyat.com,- Belakangan ini, kabar tentang Paula Verhoeven yang dituduh mengidap HIV ramai beredar di media sosial. Tuduhan ini muncul setelah bagian dari putusan cerai...
Tertangkap Basah Mesum di Masjid

Nyaris Diamuk Warga, Sepasang Remaja di Garut Tertangkap Basah Mesum di Masjid

harapanrakyat.com,- Sepasang remaja di Garut, Jawa Barat, nyaris jadi amukan warga setelah tertangkap basah mesum di masjid. Polisi yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi...
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dijuluki Gubernur Konten

Gubernur Kaltim Juluki Dedi Mulyadi Gubernur Konten, Netizen: Niat Nyindir Malah Kena Ulti

harapanrakyat.com,- Rapat antara para gubernur dan Komisi II DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (29/4/2025) kemarin menarik perhatian publik. Rapat tersebut diwarnai...