Senin, Mei 12, 2025
BerandaBerita JabarProduksi Padi Majalengka Anjlok Akibat Cuaca Ekstrem dan Hama Tikus

Produksi Padi Majalengka Anjlok Akibat Cuaca Ekstrem dan Hama Tikus

harapanrakyat.com,- Produksi padi di Majalengka mengalami penurunan signifikan sepanjang 2024. Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA), luas panen padi berkurang 13,09% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023, luas panen mencapai 100.124 hektar, namun kini menyusut menjadi 87.013 hektare.

Faktor utama yang memicu penurunan produksi padi di Majalengka ini adalah cuaca ekstrem dan serangan hama tikus.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Majalengka, Joni Kasmuri, menjelaskan bahwa kondisi ini berdampak langsung pada hasil panen petani. Kekeringan yang berkepanjangan membuat pasokan air semakin terbatas, sementara pola musim yang tidak menentu menyulitkan petani menentukan waktu tanam.

Cuaca ekstrem dan serangan hama tikus semakin memperburuk kondisi pertanian di Majalengka. Kekeringan yang lebih lama dari biasanya menyebabkan tanaman padi sulit tumbuh optimal. Selain itu, hama tikus menyerang lebih banyak lahan, terutama di wilayah utara Majalengka.

“Tahun ini tantangan bagi petani semakin berat. Produktivitas padi menurun dari 58,77 kwintal per hektar pada 2023 menjadi 55,50 kwintal per hektare pada 2024,” ungkap Joni, Jumat (7/2/2025).

Kondisi ini, sambung Joni, menyebabkan produksi padi Majalengka turun 17,93%, dari 588.430 ton pada 2023 menjadi 482.918 ton pada 2024.

Burhanudin, seorang petani di Kecamatan Jatitujuh, mengungkapkan bahwa populasi tikus meningkat drastis. Berkurangnya predator alami seperti burung hantu dan ular membuat hama ini semakin merajalela.

“Dulu masih ada burung hantu yang memangsa mereka. Sekarang tikus semakin banyak dan merusak padi sejak awal pertumbuhan,” kata Burhanudin.

Baca juga: Banjir di Majalengka dan Sumedang Berangsur Surut, BPBD Terus Lakukan Validasi Data

Dampak Penurunan Produksi Padi di Majalengka Bagi Petani

Penurunan produksi padi berdampak besar terhadap ekonomi petani di Majalengka. Burhanudin mengaku hanya mampu memanen setengah dari hasil biasanya.

“Tahun lalu saya masih bisa panen 7 ton per hektar. Sekarang paling hanya 3-4 ton. Biaya produksi tetap tinggi, tapi hasilnya turun drastis,” ujar Burhanudin.

Sri Wahyuni, petani dari Kecamatan Kadipaten, juga mengalami hal serupa. Ia menyebutkan bahwa pendapatan keluarganya menurun akibat hasil panen yang berkurang.

“Biasanya harga jual padi cukup menguntungkan. Sekarang, karena produksi turun, kami harus bertahan dengan pendapatan yang minim, sementara kebutuhan terus meningkat,” tutur Sri Wahyuni.

Jika kondisi penurunan produksi padi di Majalengka ini terus berlanjut, petani akan semakin kesulitan mempertahankan usaha pertanian mereka. Cuaca ekstrem dan serangan hama tikus perlu diatasi dengan langkah strategis agar produksi padi di Majalengka kembali stabil dan petani tidak semakin terpuruk. (Feri Kartono)

Pembinaan Karakter dan Wawasan Kebangsaan

Disiplin Meningkat, Program Pembinaan Karakter dan Wawasan Kebangsaan di Sumedang Tuai Apresiasi

harapanrakyat.com,- Program Pembinaan Karakter dan Wawasan Kebangsaan yang digelar di Markas Kodim 0610 Sumedang, Jawa Barat, mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Bupati Sumedang, Dony...
Calon Jamaah Haji Termuda

Cerita Calon Jamaah Haji Termuda di Kota Banjar yang Masih Berusia 18 Tahun

harapanrakyat.com,- Muhammad Bariq Al Faiz (18), warga Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, menjadi calon jamaah haji termuda asal Kota Banjar, Jawa Barat, dan tergabung dalam...
Asusila terhadap Anak

Ayah Tiri di Ciamis Lakukan Asusila terhadap Anak di Bawah Umur

harapanrakyat.com,- Seorang ayah tiri berinisial Y (39), warga Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tega melakukan perbuatan asusila terhadap anak yang berusia 13 tahun....
Ayu Dewi buka suara soal candaan di pernikahan Luna Maya, tegaskan tak sindir Gisel. Foto: Istimewa

Ayu Dewi Buka Suara Usai Video Sindiran ke Gisel Viral, Tegaskan Hanya Bercanda

Nama Ayu Dewi buka suara kembali jadi perbincangan publik setelah video dirinya yang menyebut Gisella Anastasia dalam pidato pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier...
Pohon Berukuran Besar Tumbang Tutup Jalur Cadas Pangeran Sumedang

Pohon Berukuran Besar Tumbang Tutup Jalur Cadas Pangeran Sumedang

harapanrakyat.com,- Sebuah pohon mahoni berukuran besar, tumbang menutup Jalan Raya Nasional Bandung-Cirebon, di jalur kawasan Cadas Pangeran, Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Sumedang, Jawa Barat,...
13 Orang Jadi Korban Asusila di Ciamis, Pelaku Seorang Mahasiswa dan Motivator

13 Orang Jadi Korban Asusila di Ciamis, Pelaku Seorang Mahasiswa dan Motivator

harapanrakyat.com,- Miris, seorang pria berinisial F (27) mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Ciamis, Jawa Barat, melakukan perbuatan kekerasan, pelecehan dan asusila terhadap...