Kisah Anas bin Malik yang terkenal sebagai periwayat hadis Nabi Muhammad SAW sangat perlu kita ketahui. Apalagi, sahabat nabi yang satu ini adalah pembantu Rasulullah SAW sejak masih muda.
Sebagaimana catatan dari berbagai sumber, nama lengkapnya adalah Anas ibn Malik ibn a-Nadar. Ia lahir dalam keluarga suku Khazraj, yang merupakan salah satu dari dua suku asli Anshar Madinah, yang berasal dari Yaman.
Sementara itu, Ibu Anas adalah Ummu Sulaim, yang memainkan peranan penting dalam membawa Anas ke dalam pelayanan Nabi.
Ketika Anas masih kecil, ibunya sengaja datang kepada Nabi Muhammad SAW dan meminta agar anaknya bisa ikut mengabdi kepada Nabi. Atas permintaan itu, Nabi pun mengabulkannya.
Meski Anas terkenal sebagai pembantu, namun ia merasa bangga dengan panggilan sebagai Khadim Rasulullah.
Kisah Anas bin Malik Melayani Nabi
Sejak usia 10 tahun, Anas bin Malik sudah menjadi pelayan nabi. Sementara itu, ia bersama nabi selama 10 tahun. Sebab, ketika Anas berusia 20 tahun, Nabi Muhammad SAW wafat.
Meskipun Anas melayani Nabi selama sepuluh tahun, namun ia menjadi saksi mata beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Sementara itu, Anas juga tidak hanya bekerja dengan setia, tetapi juga meriwayatkan hadis. Bahkan, ia adalah salah satu periwayat hadis yang paling produktif, menyampaikan lebih dari 2260 sabda Nabi. Karena itu, ia berada di posisi periwayat teratas dari periwayat lain dalam tradisi Islam.
Karena Anas sangat dekat dengan Nabi, ia memiliki kesempatan untuk menyaksikan banyak peristiwa besar. Ia juga ikut serta dalam sebagian besar ekspedisi Nabi termasuk delapan ekspedisi militer.
Catatannya tentang peristiwa-peristiwa ini terbukti penting dalam memberikan sejarah awal Islam. Anas memiliki ingatan yang kuat dan mampu melestarikan serta menyampaikan ajaran Nabi dengan akurat.
Ada banyak pelajaran dalam kehidupan Anas bin Malik bagi umat Islam. Dedikasinya kepada Nabi Muhammad SAW, dan pelayanannya yang terus-menerus kepada umat Islam secara umum, menunjukkan kebaikan tanpa pamrih dan kerendahan hati.
Kehidupan Anas sangat istimewa dengan iman dan hubungannya dengan Allah setiap saat. Misalnya, Anas berdoa meminta hujan di atas masa kekeringan. Ia sholat dua rakaat dan berdoa kepada Allah. Kemudian hujan pun turun, dan itu semua adalah tanda kedekatannya dengan Allah dan kepercayaannya kepada Allah dalam rahmat-Nya.
Dari kisah Anas bin Malik ini adalah teladan bagi umat Islam saat ini. Pengabdiannya dalam melayani orang lain, terutama sebagai pelayan Nabi, adalah pengingat bagi kita semua bahwa kita harus mengabdikan diri untuk melayani mereka yang bisa kita bantu, dengan kerendahan hati dan pengorbanan. (Muhafid/R6/HR-Online)