Jumat, Mei 23, 2025
BerandaBerita TerbaruMengulas Sejarah Kerajaan Medang Kamulan yang Bercorak Hindu di Jawa Timur

Mengulas Sejarah Kerajaan Medang Kamulan yang Bercorak Hindu di Jawa Timur

Indonesia memiliki koleksi sejarah kerajaan pada masa lalu dalam jumlah cukup banyak. Masing-masing kerajaan juga memiliki perjalanan historis mendalam dan bermakna. Salah satunya adalah sejarah Kerajaan Medang Kamulan yang berlokasi di wilayah Jawa Timur. 

Kerajaan tersebut merupakan salah satu peninggalan agama Hindu yang pada awalnya merupakan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah. Seperti informasi sejarah yang sudah beredar, bahwa Kerajaan Mataram Kuno sempat mengalami perpindahan pusat pemerintahan. 

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Pajang, Tahta Lanjutan dari Kesultanan Islam Demak

Hal ini lantaran adanya bencana alam letusan Gunung Merapi yang menghancurkan seluruh isi kerajaan. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait sejarah kerajaan tersebut, maka ikuti kisah selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Sejarah Kerajaan Medang dan Kehidupan Masyarakatnya

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa Medang Kamulan pada awalnya berdiri di Jawa Timur saat Mataram Kuno memindahkan pusat pemerintahannya dari Jawa Tengah. Asal usul nama Medang Kamulan yakni berasal dari kata “Medang” yaitu nama lain dari Mataram dan “Kamulan” yang mempunyai arti pada mulanya.

Sedangkan pendiri Kerajaan Medang Kamulan adalah Mpu Sindok pada abad ke-10. Ia merupakan seorang raja pertama Medang Kamulan dan memimpin kerajaan tersebut selama kurang lebih 20 tahun (929 M – 949 M). Pada masa itu, masyarakat kerajaan Medang tersusun dalam sebuah tingkatan atau hierarki tertentu.

Kala itu, kebudayaan masyarakat berkembang dengan sangat baik dengan adanya pembebasan pajak agar masyarakatnya dapat memelihara bangunan suci. Keberadaan kerajaan Medang pada masa lalu ditandai dengan adanya banyak prasasti yang ada di Jawa Timur.

Prasasti tersebut antara lain adalah prasasti Paradah dan Anjuk Ladang. Keduanya merupakan peninggalan kerajaan bercorak Hindu tersebut dimana pada masanya menjadi ibu kota kerajaan Medang Kamulan. 

Sejarah kerajaan tersebut tentu saja tidak terlepas dari kehidupan masyarakatnya dari berbagai bidang. Berikut penjelasannya.

Kehidupan Masyarakat di Bidang Ekonomi

Sejarah Kerajaan Medang Kamulan pada masa lalu tidak terlepas dari kehidupan masyarakat di bidang ekonomi. Pusat kegiatan ekonomi pada masa kerajaan ini terletak di wilayah Sungai Brantas dan Bengawan Solo. Semua kegiatannya berjalan lancar dan sesuai dengan perencanaan pimpinannya yang bernama Airlangga.

Pada masa itu, Medang Kamulan memiliki pelabuhan bernama Hujung Galuh yang terletak di muara Sungai Brantas. Pelabuhan ini menjadi pusat utama perdagangan masyarakat sekitar dalam negeri bahkan hingga tingkat luar negeri. Oleh sebab itu, keberadaan pelabuhan tersebut menjadi sumber aktivitas ekonomi utama bagi masyarakat untuk memperoleh penghasilan.

Selain itu, berkat kepemimpinan Airlangga, kerajaan Medang berhasil membangun jalan yang menjadi penghubung antara pesisir dengan pusat kerajaan. Ia juga mendirikan Waduk Waringin Sapta untuk mengairi sawah dan sebagai sarana penanggulangan banjir.

Ia juga memberikan hak keistimewaan bagi Pelabuhan Kembang Putih, di wilayah Tuban. Tidak hanya memanfaatkan pelabuhan sebagai pusat peningkatan ekonomi, pemasukan Kerajaan Medang tersebut juga berasal dari sektor pertanian yang melimpah kala itu.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Salakanagara, Leluhur Suku Sunda yang Dianggap Mitos

Kehidupan Masyarakat di Bidang Agama

Sejarah Kerajaan Medang juga tidak terlepas dari kehidupan masyarakat di bidang agama. Mayoritas masyarakat pada masa itu adalah beragama Hindu. Hal ini tak lain karena pada masa pemerintahan Mpu Sindok memang penyebaran agama Hindu sedang menjalar di wilayah nusantara.

Mpu Sindok mempengaruhi masyarakatnya untuk memeluk agama Hindu yang berkembang kala itu yakni Hindu Syiwa dan Hindu Wisnu. Namun, sebuah prasasti peninggalan Kerajaan Medang Kamulan menyatakan bahwa Raja Airlangga merupakan penganut agama Hindu Waisnawa.

Apabila hal tersebut benar adanya, maka kesimpulanya adalah kerajaan Medang Kamulan yang semula beragama Hindu Siwa berubah menjadi Hindu Waisnawa. Mengingat Raja Airlangga memerintah setelah kepemimpinan Mpu Sindok. 

Peninggalan Sejarah Kerajaan Medang Kamulan 

Kerajaan Medang Kamulan meninggalkan banyak peninggalan sejarah yang menjadi saksi kejayaan masa lalunya. Peninggalan-peninggalan ini tersebar di berbagai lokasi dan memiliki makna historis yang sangat penting. Adapun contoh-contoh peninggalannya antara lain: 

1. Prasasti Alasan di Sidoarjo, berisi catatan pendirian Candi Pari di tahun 943 M.

2. Prasasti Kudadu di Trowulan, berisi informasi tentang hubungan Kerajaan Medang Kamulan dengan Kerajaan Majapahit.

3. Prasasti Sanggula di Tulungagung, berisi informasi tentang riwayat pendirian Candi Sanggula.

4. Candi Pari yang terletak di Sidoarjo, merupakan candi bercorak Hindu masa pemerintahan Raja Dharmawangsa.

5. Candi Sanggulo yang terletak di Tulungagung, merupakan candi bercorak Buddha pada masa pemerintahan Raja Airlangga.

6. Candi Surowono yang terletak di Mojokerto, merupakan candi bercorak Hindu pada masa pemerintahan Raja Udayana.

7. Candi Prambanan, Candi Ijo, dan Candi Kalasan di Jawa Tengah.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Tarumanegara dan Raja yang Membawa pada Puncak Kejayaannya

Demikian ulasan terkait sejarah Kerajaan Medang Kamulan yang merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu di Indonesia. Kerajaan ini menjadi salah satu kerajaan yang tercatat mengalami kehebatan di bidang ekonomi, politik, dan budaya pada masa lampau. Meskipun sempat mengalami perpindahan tempat, namun hal tersebut justru menjadi titik awal kejayaannya menjadi salah satu kerajaan yang berkuasa di Jawa Timur. (R10/HR-Online)

Timnas Kehilangan Pemain Kunci

Timnas Kehilangan Pemain Kunci Keturunan Kepulauan Tanimbar Jelang Piala Dunia, Patrick Kluivert Putar Otak!

Menjelang kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert harus putar otak mengatur strategi baru. Pasalnya, Timnas kehilangan pemain kunci keturunan...
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Punya Semangat Peduli Lingkungan Hidup yang Kuat Lewat Industri Bambu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Punya Semangat Peduli Lingkungan Hidup yang Kuat Lewat Industri Bambu

harapanrakyat.com,- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menunjukkan komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan melalui pengembangan industri bambu di Indonesia. Ia punya semangat eco concious. Direktur...
Janji Program 100 Hari

Perbaikan Jalan Rusak Turut Jadi Tuntutan Buruh Saat Tagih Janji Program 100 Hari Kerja Wali Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Buruh yang terdiri dari Forum Solidaritas Buruh (FSB) dan Serikat Buruh Muslimin (Sarbumusi) Kota Banjar, Jawa Barat, tak hanya menuntut Perda Ketenagakerjaan saat...
Viking Persib Club Distrik

Nobar Akhir Liga 1, Viking Persib Club Distrik Sumedang akan Gelar Ngagogo dan Konvoi

harapanrakyat.com,- Viking Persib Club Distrik Sumedang, Jawa Barat, akan menggelar nonton bareng (nobar) pertandingan pekan terakhir Liga 1 musim 2024-2025 antara Persib Bandung melawan...
Gol Terbaik Liga 1

Dua Gol Persib Bandung Masuk Nominasi Gol Terbaik Liga 1 Musim 2024-2025

PT Liga Indonesia Baru (LIB) baru saja merilis daftar nominasi Best of The Best di Liga 1 2024-2025. Salah satu nominasi yang menarik perhatian...
Kronologi dan Data Korban Kecelakaan di Tol Cisumdawu Sumedang

Kronologi dan Data Korban Kecelakaan di Tol Cisumdawu Sumedang

harapanrakyat.com,- Sebanyak tujuh orang menjadi korban kecelakaan di Kilometer 171 Tol Cisumdawu, wilayah Kecamatan Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat, pada Kamis, 22 Mei 2025 sekitar...