Senin, Mei 5, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Makam Ki Lobama Cirebon, Sosok Penyebar Agama Islam Sebelum Hadirnya Wali...

Sejarah Makam Ki Lobama Cirebon, Sosok Penyebar Agama Islam Sebelum Hadirnya Wali Songo

Sejarah makam Ki Lobama memiliki perjalanan historis akan sosoknya yang patut untuk dipelajari secara mendalam. Situs makam ini terletak di Desa Mundu Mesigit, Mundu, Cirebon, Jawa Barat. 

Berdasarkan informasi kanal YouTube Cirebon Heritage, perkembangan agama Islam di wilayah pesisir Utara Jawa Barat, ternyata sudah berkembang lebih dulu sejak abad ke-12 Masehi, sebelum kehadiran Wali Songo.

Salah satu tokoh penyebarnya adalah Syekh Abdurahman Al-Qadri atau yang lebih terkenal oleh masyarakat setempat sebagai Ki Lobama. Berkat perjuangannya, ia berhasil mengenalkan ajaran Islam kepada masyarakat di berbagai wilayah Pulau Jawa.

Baca Juga: Sejarah Pemakaman Ereveld Pandu, Pemakanan Belanda dengan Empat Monumen

Sebagai bentuk penghormatan atas jasanya, situs makam Ki Lobama kini menjadi salah satu daya tarik sejarah yang banyak pengunjungnya. Bagi yang ingin mengetahui lebih dalam tentang perjalanan hidup dan perjuangannya dalam menyebarkan Islam, kisahnya dapat Anda telusuri melalui penuturan salah satu juru kunci makam dalam artikel berikut ini!

Sejarah Makam Ki Lobama Cirebon dan Mengenal Sosoknya

Menurut penuturan Solihin, salah satu juru kunci makam Ki Lobama, masyarakat setempat meyakini bahwa beliau adalah pendakwah Islam pertama di wilayah tersebut. Ki Lobama disebut sebagai utusan langsung dari ulama Fiqih dan Sunni asal Kurdi, Syekh Abdul Qadir Jailani, yang bermazhab Hambali dan merupakan pendiri Thariqat Qadiriyyah, salah satu tarekat sufi terkemuka.

Selain itu, beredar pula keyakinan bahwa Ki Lobama adalah guru agama ‘gaib’ dari Mbah Kuwu Cirebon, atau Pangeran Walangsungsang (Pangeran Cakrabuana). Pangeran Walangsungsang sendiri adalah putra dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi. Sementara itu Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi ialah Raja Pajajaran yang memilih keluar dari kerajaan dan mendirikan Nagari Cirebon. 

Hal ini semakin memperkuat jejak awal penyebaran Islam di pesisir utara Jawa Barat sebelum era Wali Songo.

“Beliau Ki Lobama merupakan utusan dari Baghdad untuk menyebarkan Agama Islam di Jawa, dan merupakan guru gaibnya Mbah Kuwu Cirebon,” tutur Solihin. 

Lebih Dahulu Menyebarkan Islam Sebelum Sunan Gunung Jati

Sejarah makam Ki Lobama bermula pada abad ke-12, sekitar tahun 1101 M. Kala itu beliau datang ke Pulau Jawa untuk menyebarkan ajaran Islam. Jika kita lihat dari waktu kedatangannya, periode dakwah Ki Lobama terjadi jauh sebelum masa penyebaran Islam oleh Sunan Gunung Jati dan Wali Songo, yang berlangsung pada 1479–1568 M.

Menurut Solihin, juru kunci makam, Ki Lobama mulai berdakwah sekitar 300 tahun sebelum kekuasaan Mbah Kuwu Cirebon, Pangeran Cakrabuana atau Pangeran Walangsungsang. Hal ini semakin mempertegas bahwa penyebaran Islam di pesisir utara Jawa Barat sudah berlangsung lama sebelum era Wali Songo. Dengan Ki Lobama sebagai salah satu tokoh perintisnya.

“Jika melihat usia, Ki Lobama sangat terpaut jauh selisih usia dengan Mbah Kuwu (pendiri Cirebon) itu sekitar 300 tahun,” ujar Solihin. 

Asal Usul Pemberian Nama “Lobama” 

Sejarah makam Ki Lobama tidak terlepas dari nama “Lobama” dalam makam tersebut. Syekh Abdurahman Al-Qadri mendapat julukan Ki Lobama berkat pengaruh ulama tersebut dalam memberikan dakwah Islam kepada masyarakat yang kala itu masih kuat terpengaruh oleh tradisi dari Kerajaan-kerajaan Sunda.

Baca Juga: Sejarah Pemakaman di Jawa Tahun 1920, Penuh Klenik dan Pamali

Selain itu, julukan Lobama tersebut didapatkan karena mempunyai pengetahuan yang banyak dan luas, terkait penerapan ilmu Agama Islam. Hal ini khususnya untuk kalangan masyarakat Jawa di daerah Mundu, Cirebon. Apabila mengacu dari bahasanya, Lobama mempunyai arti Loba Agama, atau banyak memahami seluk-beluk tentang keagamaan.

Dengan demikian, nama tersebut Syekh Abdurahman Al-Qadri peroleh karena masyarakat yakin beliau memiliki kemampuan yang lebih terkait bab keagamaan islam untuk diajarkan kepada mereka di masyarakat. 

Karakteristik Situs Makam Ki Lobama Cirebon 

Situs makam Ki Lobama bernuansa hening dengan terdapat pohon berusia tua berdaun lebat. Saking lebatnya hampir menghalangi sinar matahari untuk menyinari area pemakaman. Lokasinya sangat jauh dari jalan raya dan harus melalui area pemukiman penduduk. 

Pada bagian depan situs masih penuh dengan lumut hijau dan terlihat hamparan sawah dekat jalur rel kereta api. Makam tersebut hampir menyerupai candi yang memiliki tiga tingkatan. 

Susunan tangga pada bagian tengahnya berfungsi sebagai jalan. Memasuki pada tingkat ketiga, akan nampak seperti ruangan terbuka dengan pintu kecil pada samping kiri dan kanannya. Dulunya, tempat mirip candi tersebut merupakan masjid yang hasil pendirian Ki Lobama.

Di sisi lain, pada papan informasi yang terletak di bagian depan situs, tertulis jelas nama tokoh yang memiliki nama asli Syekh Abdurrahman Al Baghdadi tersebut. Menurut analis sejarah bernama Farihin, struktur bangunan makam menyerupai candi bertingkat tiga ini sengaja agar bangunan menjadi lebih tinggi.

Pada masa itu, daerah tempat Ki Lobama dalam berdakwah merupakan tempat yang dekat dengan pesisir pantai utara. Sehingga khawatir akan terjadi banjir saat air laut mengalami pasang.

Baca Juga: Sejarah Sentiong dan Tradisi Pemakaman Tionghoa di Indonesia

Demikian ulasan terkait sejarah makam ki Lobama yang terletak di kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Makam ini menjadi saksi sejarah perjuangan beliau dalam menyebarkan agama islam di wilayah pesisir utara Jawa, khususnya Cirebon dan sekitarnya. (R10/HR-Online)

Gegara Tenggak Miras Hingga Mabuk, Pria Asal Garut Nekat Aniaya Teman Sendiri

Gegara Tenggak Miras Hingga Mabuk, Pria Asal Garut Nekat Aniaya Teman Sendiri

harapanrakyat.com,- Pria asal Kecamatan Karangpawitan, Garut, Jawa Barat, berinisial NIP (41), harus berurusan dengan polisi setelah nekat menganiaya teman sendiri. NIP sempat buron 2 pekan,...
Orang tua takut-takuti anak dengan barak militer di Jabar

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanggapi Orang Tua yang Takut-takuti Anak dengan Barak Militer

harapanrakyat.com,- Belakangan ini, beredar di media sosial potret sejumlah orang tua memposting kegiatan anaknya sembari menggunakan nama Dedi Mulyadi dan program barak militer sebagai...
Pendidikan siswa di barak militer Jabar

Dedi Mulyadi Tahan Tangis Saat Tunjukkan Momen Pendidikan Siswa di Barak Militer, Warganet Ikut Terharu

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membagikan momen haru saat mendampingi puluhan siswa SMP di Purwakarta menjalani pembinaan di barak militer. Ia tampak menahan...
Truk di Garut hantam rumah dan pohon sampai rungkad

Gegara Pengemudi Ngantuk, Truk di Garut Hantam Benteng Rumah dan Pohon sampai Rungkad

harapanrakyat.com,- Sebuah truk di Garut, Jawa Barat, Minggu (4/5/2025) mengalami kecelakaan tunggal. Truk tersebut menabrak sebuah benteng rumah hingga jebol hingga merobohkan pohon tua....
Ole Romeny

Jelang Laga Timnas Lawan China, Ole Romeny Minta Masyarakat Indonesia Nonton di GBK

Timnas akan berhadapan dengan China dalam laga kesembilan grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny meminta dukungan penuh...
Status Tanggap Darurat Bencana

Pergerakan Tanah Ancam 13 Rumah, Pemda Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Sumedang, menetapkan status tanggap darurat bencana selama 7 hari kedepan, dalam penanganan pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor di Dusun Sukaasih, Desa...