harapanrakyat.com,- World Hemophilia Day (WHD) atau Hari Hemofilia Sedunia diperingati setiap tanggal 17 April. Peringatan WHD ini, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hemofilia, suatu kondisi genetik yang menyebabkan darah tidak dapat membeku dengan normal.
Baca Juga: Pekan Glaukoma Sedunia, RSUD Pandega Pangandaran Ajak Masyarakat Jaga Kesehatan Mata
Di peringatan tahun 2025 ini, RSUD Pandega Pangandaran, Jawa Barat, mengajak masyarakat untuk peduli terhadap hemofilia. Sehingga dengan kepedulian tersebut, maka diharapkan bisa meningkatkan kesadaran dan perawatan untuk penderita hemofilia.
Dokter Spesialis Anak RSUD Pandega Pangandaran, Dyah Rahmawanti menjelaskan, bahwa hemofilia adalah suatu kondisi genetik yang menyebabkan darah sulit membeku. Kondisi ini dapat menyebabkan penderita mengalami perdarahan yang berlebihan dan sulit dihentikan.
“Sehingga apabila orang tanpa hemofilia dan mengalami luka kecil, maka akan pendarahannya akan lebih lama,” jelasnya Jumat (18/4/2025).
Harapan di Hari Hemofilia Sedunia 2025
Menurutnya, selama ini laki-laki yang terkena hemofilia, sedangkan untuk perempuan hanya sebagai pembawa gen. Padahal, tidak sedikit kaum hawa yang menunjukkan gejala tersebut, akan tetapi seringkali tidak menyadari atau terdiagnosis. Sehingga dengan kondisi tersebut, mereka hidup dengan tanpa mengetahui penyebab yang dialami.
Lanjutnya berujar, gejala yang muncul sejak kecil ini memang terjadi pada sebagian orang. Selain itu, gejala ini dapat membahayakan apabila tidak segera ditangani dengan benar.
“Sayangnya, tidak sedikit yang belum memahami kondisi tersebut. Seperti fakta bahwa perempuan juga dapat mengalami gejala hemofilia,” ujarnya.
Lanjutnya menambahkan, bahwa tema Hari Hemofilia Sedunia tahun 2025 ini adalah ‘Access for All: Women and Girls Bleed Too’. Adapun yang menjadi sorotan dari tema ini adalah pentingnya akses pemeriksaan serta pengobatan untuk semua pasien hemofilia.
“Hemofilia biasanya turunan dari orang tuanya, serta muncul karena tubuh kekurangan protein pembeku darah. Seseorang yang mengalami kondisi seperti itu, maka mudah memar atau perdarahan,” jelasnya.
Baca Juga: Peringati Hari Kanker Anak Sedunia, Direktur RSUD Pandega Pangandaran Tekankan Deteksi Dini
Dyah berharap di Hari Hemofilia Sedunia 2025 ini, harus ada pemerataan untuk layanan kesehatan hemofilia ini, obat-obatan dan pemeriksaan faktor pembekuan. Sebab pemerataan serta edukasi kesehatan sangat penting. Dengan begitu, semua masyarakat dapat mendiagnosa serta pengobatan yang tepat sesuai medis.
“Ayo periksakan diri apabila ada keluhan mengenai kesehatan. Sehingga bisa mendapat penanganan yang tepat oleh medis,” pungkasnya. (Adi/R5/HR-Online)
