Rabu, April 30, 2025
BerandaBerita JabarMitos Candi Cangkuang, Larangan Datang Hari Rabu dan Menabuh Gong

Mitos Candi Cangkuang, Larangan Datang Hari Rabu dan Menabuh Gong

Candi Cangkuang merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang terletak di tengah danau kecil Kabupaten Garut, Jawa Barat. Uniknya, situs ini bukan sekedar menyimpan keindahan arsitektur masa lampau. Lebih dari itu, mitos Candi Cangkuang yang diwariskan secara turun-temurun turut memiliki daya tarik tersendiri.

Baca Juga: Larangan di Candi Gedong Songo, Dilarang Membawa Minuman Keras

Legenda yang sebagian besar berkaitan dengan larangan dan pantangan tersebut telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sekitar. Khususnya di kawasan Kampung Pulo. Keyakinan pada mitosnya begitu kuat, sehingga pelanggaran terhadapnya konon dapat mendatangkan malapetaka. Mari kita ulas lebih detail.

Mitos Candi Cangkuang dan Kampung Pulo

Masyarakat di Garut mungkin sudah tidak asing lagi dengan objek wisata bersejarah yakni Cangkuang. Sebuah candi yang pertama kali teridentifikasi di Tatar Sunda pada tahun 1966 silam. Ini sekaligus menjadi candi Hindu satu-satunya yang bertahan di Tatar Sunda.

Menurut cerita yang berkembang, dahulu kala tim peneliti Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita mendatangi Kampung Pulo, Cangkuang, Kecamatan Leles. Tim mendeteksi adanya arca Siwa yang sudah rusak serta reruntuhan sebuah bangunan candi.

Ada pula serpihan pisau dan batu-batu besar yang mereka perkirakan sebagai benda-benda peninggalan zaman megalitikum. Tak jauh dari lokasi candi, tim juga menemukan sebuah makam kuno. Usut punya usut, ini adalah makam Embah Dalem Arief Muhammad.

Pada mulanya, hal tersebut menimbulkan rasa penasaran yang begitu besar di benak masyarakat setempat. Pasalnya, Candi Cangkuang merupakan peninggalan berunsur. Bagaimana mungkin, keberadaan candi Hindu berdampingan dengan makam Embah Dalem Arief Muhammad, seorang tokoh penyebar agama Islam.

Mitos Candi Cangkuang pun mulai berkembang, menonjolkan bukti nyata adanya akulturasi yang telah berlangsung sejak berabad-abad silam. Masyarakat Kampung Pulo yang tinggal di sekitar cagar juga memiliki tradisi yang mencerminkan perpaduan budaya ini.

Mereka menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi sekaligus menghormati perbedaan keyakinan. Adapun sejumlah mitos dan larangan yang berkembang di masyarakat guna mencerminkan harmoni antara Hindu dengan Islam antara lain.

1. Larangan Berkunjung pada Hari Rabu

Seperti tempat bersejarah lainnya, Cangkuang tentu menjadi destinasi menarik bagi peminat wisata khusus. Terlebih, berdoa di makam Embah Dalem Arief Muhammad kabarnya bisa memberikan banyak kelimpahan rejeki. Selain itu. setiap hal yang kita inginkan bisa lebih mudah terpenuhi.

Namun, masyarakat setempat sudah sepakat untuk melarang pengunjung datang di hari Rabu. Menurut informasi resminya, hari Rabu menjadi momen terbaik bagi masyarakat sekitar untuk memperdalam ilmu agama. Sehingga berusaha meminimalisir kehadiran orang luar supaya lebih fokus ibadah.

2. Larangan Memukul Gong

Selanjutnya ada mitos Candi Cangkuang di Kampung Pulo yakni larangan menabuh gong. Ini bermula ketika zaman dahulu, anak laki-laki dari Arif Muhammad akan melangsungkan proses khitan. Sebelum khitan, ia diarak keliling kampung menggunakan jampana oleh pengikut sang ayah dengan iringan musik gamelan.

Baca Juga: Mitos Telaga Ngebel Ponorogo, Ada Naga dan Belut Raksasa

Hanya saja, mendadak angin topan besar menyerbu rombongan arak-arakan. Akibatnya anak Arif Muhammad jatuh dan meninggal di tempat. Sejak kejadian pilu tersebut, tidak ada lagi yang berani menabuh gong.

3. Larangan Memelihara Hewan Berkaki Empat

Meski mayoritas penduduknya adalah petani dan peternak, namun di Kampung Pulo terdapat larangan memelihara hewan berkaki empat. Seperti halnya kambing, kerbau dan sapi. Ini sudah menjadi aturan sejak lama. Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya eksploitasi kebun serta tanaman secara berlebihan.

4. Larangan Berpacaran di Lokasi Cagar

Sebagai tempat yang masyarakat sakralkan, para pengunjung wajib menaati aturan agar tidak berpacaran di lokasi cagar. Mitos Candi Cangkuang ini bisa memicu berbagai bencana apabila ada yang melanggar. Salah satunya tiba-tiba putus cinta atau berbagai karma besar lainnya.

5. Aturan Khusus Pembangunan Rumah Adat

Terakhir ada aturan khusus pembangunan rumah adat di Kampung Pulo sebelah barat Candi Cangkuang. Di mana kampung ini terdiri dari 6 rumah panggung sederhana, berdenah segi empat panjang serta satu masjid adat.

Rumah-rumah tersebut berorientasi mengelompok serta saling berhadapan dengan lapangan terbuka di bagian tengah. Pembangunan rumah tidak boleh lebih dari 6. Setiap rumah hanya berisi satu kepala keluarga dengan penerus haruslah keturunan dan anak perempuan tertua masing-masing.

Baca Juga: Mitos Curug Pangeran, Keindahan Alam yang Penuh Misteri

Pada dasarnya, masih ada banyak sekali mitos Candi Cangkuang yang berkembang. Beberapa poin di atas adalah yang paling populer. Sementara kebenaran dari legendanya belum diketahui. Namun, ini bisa menjadi pemahaman sekaligus cara supaya bisa lebih saling menghargai adat-istiadat. (R10/HR-Online)

Komplotan Curanmor Lintas Kabupaten

Polres Sumedang Bongkar Komplotan Curanmor Lintas Kabupaten, 8 Pelaku dan 16 Motor Diamankan

harapanrakyat.com,- Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumedang, Polda Jabar, berhasil mengungkap komplotan curanmor lintas kabupaten yang kerap beraksi di wilayah perbatasan Sumedang-Indramayu. Sebanyak delapan...
Malut United Vs Persib

Menjelang Laga Malut United Vs Persib, Bojan Hodak Optimis Tim Maung Bandung Menang dari Laskar Kie Raha

Menjelang laga Malut United vs Persib, pelatih tim Maung Bandung, Bojan Hodak sempat mengeluhkan perjalanan panjang menuju Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Maluku Utara. Tim...
Viral Peserta UTBK-SNBT 2025 Pasang Kamera di Behel, Begini Respon Ketua Penanggungjawab

Viral Peserta UTBK-SNBT 2025 Pasang Kamera di Behel, Begini Respon Ketua Penanggungjawab

harapanrakyat.com,- Pelaksanaan UTBK-SNBT 2025 menjadi sorotan setelah muncul kabar viral tentang peserta yang diduga pasang kamera tersembunyi di dalam behel gigi. Aksi ini dianggap...
Paula Verhoeven dituduh HIV

Hotman Paris Sindir Baim Wong Usai Paula Verhoeven Dituduh HIV, Singgung Masa Depan Anak

harapanrakyat.com,- Belakangan ini, kabar tentang Paula Verhoeven yang dituduh mengidap HIV ramai beredar di media sosial. Tuduhan ini muncul setelah bagian dari putusan cerai...
Tertangkap Basah Mesum di Masjid

Nyaris Diamuk Warga, Sepasang Remaja di Garut Tertangkap Basah Mesum di Masjid

harapanrakyat.com,- Sepasang remaja di Garut, Jawa Barat, nyaris jadi amukan warga setelah tertangkap basah mesum di masjid. Polisi yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi...
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dijuluki Gubernur Konten

Gubernur Kaltim Juluki Dedi Mulyadi Gubernur Konten, Netizen: Niat Nyindir Malah Kena Ulti

harapanrakyat.com,- Rapat antara para gubernur dan Komisi II DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (29/4/2025) kemarin menarik perhatian publik. Rapat tersebut diwarnai...