harapanrakyat.com,- Badan Pendapatan Daerah atau Bapenda Ciamis, Jawa Barat, melaksanakan monitoring objek pajak daerah dan objek retribusi daerah selama libur dan cuti bersama Idul Fitri 1446 H. Hasil dari monitoring tersebut, pendapatan dari sektor retribusi wisata di Ciamis meningkat.
Baca Juga: Genjot PAD, Bapenda Ciamis Sosialisasi Pajak Restoran 10 Persen
Sebelumnya, Kepala Bapenda Ciamis, Aef Saefuloh, memprediksi penerimaan pajak barang dan jasa tertentu dari makanan dan/atau minuman, jasa perhotelan dan jasa kesenian dan hiburan akan mengalami kenaikan. Termasuk beberapa penerimaan dari sektor retribusi daerah dari objek wisata, sehingga perlu dilakukan monitoring.
Aef mengatakan, bahwa monitoring tersebut sebagai salah satu upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jadi, bukan hanya mengandalkan laporan dari wajib pajak maupun SKPD Teknis, tetapi melakukan pemantauan langsung sesuai dengan kondisi di lapangan.
Selama monitoring tersebut, pihaknya membentuk 3 tim yang ditugaskan di 6 wilayah UPTD Pengelola Pendapatan Daerah.
“Monitoring dilaksanakan dari tanggal 29 Maret sampai dengan 7 April 2025,” katanya Senin (21/4/2025).
Ia mengungkapkan, bahwa objek-objek pajak barang dan jasa tertentu dari makanan dan/atau minuman, jasa perhotelan dan jasa kesenian dan hiburan seperti rumah makan, hotel dan tempat wisata serta hiburan, mengalami lonjakan pengunjung. Contohnya, Durian Hill di Kecamatan Cipaku yang baru dibuka dan beroperasi pada tanggal 1 April 2025, langsung banyak dikunjungi wisatawan.
Baca Juga: Bapenda Ciamis Sosialisasikan Pajak Makan Minum ke Pelaku Usaha Tempat Makan
Kemudian, beberapa objek retribusi wisata di Ciamis seperti Karang Kamulyan, Astana Gede, Situ Wangi, Situ Lengkong Panjalu juga mengalami kenaikan. Tentunya kenaikan ini dibanding hari-hari bisa. Selain itu, di Situ Lengkong Panjalu, dari tanggal 31 Maret sampai 7 April 2025, tercatat tingkat kunjungan mencapai 5.819 orang.
“Mudah-mudahan kedepan seiring dengan perbaikan sarana dan prasarana di beberapa objek wisata, dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan PAD,” harapnya. (Fahmi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)