Jumat, Mei 2, 2025
BerandaBerita TerbaruBatik Hokokai Pekalongan, Sejarah di Balik Motifnya yang Rumit

Batik Hokokai Pekalongan, Sejarah di Balik Motifnya yang Rumit

Batik Hokokai Pekalongan sangat terkenal. Batik Hokokai ini memiliki sejarah di baliknya. Kini batik tersebut menjadi salah satu warisan budaya yang sangat penting. Sebagai generasi muda, sudah seharusnya melestarikan budaya Indonesia tersebut. Memahami sejarah Batik Hokokai menjadi salah satu permulaan. Dengan begitu, seseorang jadi tahu betul asal-muasal budaya mereka.

Baca Juga: Sejarah Museum Dirgantara Yogyakarta, Tempat Edukasi Sejarah Penerbangan TNI AU

Sejarah Batik Hokokai Pekalongan

Batik adalah warisan budaya Indonesia yang sudah diakui dunia. Kain batik ini terdiri dari berbagai jenis dan motif,. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki batik khas mereka sendiri. Masyarakat umumnya menggunakan batik untuk berbagai macam keperluan. Seperti mengajar, kuliah, kerja, kondangan, hingga yang lainnya. Batik sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.

Pekalongan juga memiliki batik khas mereka sendiri. Bahkan, batik Pekalongan sudah sangat terkenal di kota Jawa lainnya. Menggunakan batik ini bermanfaat sebagai upaya melestarikannya. Batik Hokokai juga terkenal sebagai Batik Pesisir. Pola dan warna batik sangat unik dan menarik perhatian. Ternyata, pola dan warna batik mendapat pengaruh besar dari budaya Jepang dan latar belakang pola batik keraton.

Batik di Masa Penjajahan Jepang

Pembuatan Batik Hokokai Pekalongan atau Batik Pesisir ini mulai berlangsung di masa penjajahan Jepang. Dengan begitu, pembuatannya mulai dari sekitar tahun 1940-an. Pada saat itu, Jepang memesan seragam batik.

Nama Hokokai berasal dari nama sebuah organisasi Jepang pada saat itu, yakni Hokokai yang berdiri pada 8 Januari 1944. Kata Hokokai mempunyai makna Himpunan Pengabdi Rakyat yang menggantikan Pusat Tenaga Rakyat (Putera) yang Jepang bentuk pada tahun 1942. Pada saat itu, organisasi Hokokai memesan batik ini. Mereka memesan batik Jawa untuk dibagikan kepada para anggotanya. Jadi, para anggota organisasi saat itu menggunakan batik ini.

Buatan Seseorang Berkebangsaan Cina

Nama Hokokai memang sangat identik dengan Bahasa Jepang. Bahkan pemesannya pada saat itu banyak untuk organisasi Jepang. Namun, di balik itu ada seseoranmg bekebangsaan Cina yang membuatnya.

Baca Juga: Sejarah Museum Sangiran, Pusat Koleksi Fosil Manusia Purba di Jawa Tengah

Motif batik ini tergolong rumit dan tidak mudah untuk dibuat oleh orang yang tidak berpengalaman. Setiap motifnya memadukan berbagai aspek budaya, yaitu Indonesia, Jepang juga Cina. Proses pembuatan batik ini kebanyakan juga masih dengan teknik tradisional. Teknik tulis ini menghasilkan corak batik yang lebih natural. Harga batik tulis pun jauh lebih mahal dari batik cetak.

Jadi, keberadaan Batik Hokokai Pekalongan ini memang menjadi bukti perpaduan berbagai budaya. Meskipun mendapatkan pengaruh dari budaya lain, batik ini tetap milik Indonesia. Bahkan hingga kini penggunaannya sangat populer di Pekalongan dan kota lainnya.

Arti Motif Batik Hokokai

Motif batik Pekalongan ini sangat rumit. Tidak semua orang bisa membuatnya secara langsung. Adapun mereka perlu belajar untuk bisa menghasilkan baik berkualitas. Motif Jepang pada kain Hokokai bisa terlihat dari motif bunga Sakura atau bunga Krisan. Bunga ini sangat dominan pada batik pesisir. Bunga-bunga ini merupakan motif yang terpengaruh dari Jepang.

Sementara itu, unsur Cina pada Batik Hokokai berasal dari kisah percintaan Dinasti Tang di tahun 618-907. Kisah percintaan tersebut digambarkan dengan motif Sam Pek Eng Tay pada kain. Itulah kenapa, corak batik ini sangat rumit. Selain itu, warna batik juga memiliki arti tertentu. Batik Hokokai identik berwarna cerah dengan penggabungan dua motif beda warna pada satu kain. 

Ternyata, motifnya berdasarkan waktu, yakni batik pagi dan batik sore. Alasannya karena pada zaman dulu, batik ini banyak masyarakat dari kalangan kurang mampu gunakan. Hal tersebut membuat para penggunanya harus menghemat kain mori sebagai bahan pembuatan kain batik.

Motif pagi dan sore dengan motif rumit bertujuan untuk menghindari perampasan oleh penjajah Jepang. Pada saat itu para penjajah sering mengambil kain tanpa membayar kepada pembuatnya. Pengerjaan yang lama membuat orang Jepang jadi lupa merampas sehingga pengusaha batik bisa menjual kainnya.

Baca Juga: Sejarah Museum Perjuangan Yogyakarta, Bangunan Peringatan 50 Tahun Kebangkitan Nasional

Sejarah Batik Hokokai Pekalongan ini berhubungan dengan sejarah Indonesia. Setiap motif dalam batik memiliki pengaruh dari budaya yang ada pada saat itu. Pengaruh budaya lain tidak mempengaruhi status batik ini sebagai budaya Indonesia. Untuk itu, para generasi selanjutnya harus selalu melestarikan batik ini agar tidak dirampas negara lain. (R10/HR-Online)

Guru Honorer di Ciamis Rakit Kendaraan Prototipe dengan Konsep Mobil Tamiya Bermesin Motor

Kreatif, Guru Honorer di Ciamis Rakit Kendaraan Prototipe dengan Konsep Mobil Tamiya Bermesin Motor

harapanrakyat.com,- Sungguh kreatif, Gio Subroto Kusuma (29) pemuda asal Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, merakit kendaraan prototipe dengan konsep mobil tamiya...
Peringatan May Day, Disnaker Sebut Situasi di Ciamis Kondusif

Peringatan May Day, Disnaker Sebut Situasi di Ciamis Kondusif

harapanrakyat.com,- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menyebut jika peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional pada Kamis 1 Mei 2025 berjalan...
Dedi Mulyadi Wawancara Kepsek SMAN 1 Cikarang Utara, Terkuak Latar Belakang Aura Cinta

Dedi Mulyadi Wawancara Kepsek SMAN 1 Cikarang Utara, Terkuak Latar Belakang Aura Cinta

harapanrakyat.com,- Sosok Aura Cinta tengah menjadi perbincangan publik setelah videonya bersama Dedi Mulyadi tersebar luas di media sosial. Gadis ini dikenal kritis dan berani...
Nanang Permana Jadi Keynote Speaker Talkshow Kejamiyyahan PD Pemuda Persis Ciamis

Nanang Permana Jadi Keynote Speaker Talkshow Kejamiyyahan PD Pemuda Persis Ciamis

harapanrakyat.com,- Ketua DPRD Ciamis, Jawa Barat, H. Nanang Permana MH menjadi keynote speaker dalam Talkshow Kejamiyyahan yang dilaksanakan PD Pemuda Persis Kabupaten Ciamis, Kamis...
Korban Keracunan MBG di Rajapolah Tasikmalaya

Siswa Korban Keracunan MBG di Rajapolah Tasikmalaya Terus Bertambah, Satu Orang Dirujuk ke RS

harapanrakyat.com,- Siswa korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terus bertambah. Hingga Kamis (1/5/2025) malam, jumlah korban mencapai...
perlambatan ekonomi

Atasi Perlambatan Ekonomi, Ace Hasan Ingin Kader Partai Golkar Jawa Barat Siapkan Strategi

harapanrakyat.com - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily meminta seluruh kadernya menyiapkan strategi mengatasi perlambatan ekonomi yang terjadi. Baca Juga : Hari...