harapanrakyat.com,- Belasan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga keracunan, setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan pihak sekolah pada Rabu (30/4/2025) kemarin.
Sejumlah siswa mengaku lemas dan buang air besar terus menerus sejak semalam. Namun rata-rata korban memilih dirawat secara tradisional di rumahnya masing-masing.
“Anak saya habis makan MBG kemarin, mulai kerasanya jam dua belas malam, anak saya tidak seperti biasanya buang air besar terus menerus,” kata IN, salah satu orang tua korban yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di rumahnya, Kamis (1/5/2025).
Menurutnya, sejumlah orang tua murid di grup WA sekolah juga mengeluhkan kondisi anak-anaknya yang sakit perut. Jumlahnya ada 16 siswa yang sakit perut. Mereka diobati dengan obat herbal alami di rumahnya masing-masing.
“Anak saya belum dibawa ke Puskesmas, hanya diobati herbal minum air kelapa. Anak saya mah sudah 7 kali buang air besarnya Pak,” terangnya.
Relawan MBG Minta Orang Tua Siswa SD yang Keracunan MBG di Rajapolah Tasikmalaya Tak Unggah di Medsos
Sementara itu Relawan SPPG MBG Rajapolah meminta maaf kepada orang tua melalui pesan yang disebar di grup WhatsApp orang tua korban.
“Terkait keluhan yang dialami beberapa anak, kami turut prihatin dan memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Saat ini tim sedang melakukan evaluasi terhadap menu, khususnya menu MBG yang kemarin,” kata salah satu relawan MBG.
Relawan MBG tersebut juga meminta orang tua siswa, untuk tidak menyebarluaskan kejadian dugaan keracunan MBG yang menimpa siswa SD di Rajapolah.
“Kami juga mohon kerjasamanya, agar hal ini tidak terlebih dahulu disebarluaskan, atau diramaikan di media sosial. Karena kami sedang dalam proses evaluasi dan penanganan. Kami pastikan akan bertanggung jawab dan memberikan informasi lanjutan secepatnya,” katanya.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Flexing Keracunan Steak Rp6 Juta, Remehkan Siswa yang Keracunan Makanan MBG?
Sementara itu, Kepala Puskesmas Rajapolah, Hani Hariri mengatakan, pihaknya belum menerima pasien keracunan MBG. Meskipun demikian, Hani mengaku pihaknya bersiaga sampai saat ini, jaga-jaga kalau ada korban keracunan MBG datang berobat ke Puskesmas.
“Iya belum ada pasien yang datang, tapi kami bersiaga di sini, menunggu jikalau ada anak-anak atau pasien yang diduga kercaunan MBG itu datang yah,” terangnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)