harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau akrab disapa KDM menyayangkan permintaan sebagian pihak yang meminta program pendidikan di barak militer bagi anak-anak yang terlibat kenakalan remaja untuk dihentikan.
Padahal, menurutnya program pendidikan ala militer ini justru mampu memberikan solusi jangka pendek yang efektif dalam menghadapi masalah karakter dan mentalitas generasi muda saat ini.
“Saat pendidikan bagi anak-anak di barak TNI sudah selesai, hasilnya sudah terlihat. Namun, orang-orang pinter di Indonesia setiap hari memberikan pendapat, kritik, pendidikan itu harus dihentikan,” ujarnya dikutip dari akun TikTok @dedimulyadiofficial, Kamis (29/05/2025).
Menurutnya, banyak pihak seolah-olah melihat program pendidikan di barak militer sebagai hal yang berbahaya, padahal kenyataannya justru memberikan dampak positif.
“Seolah-olah pendidikan barak militer itu sesuatu yang luar biasa, yang akan merusak bangsa ini,” lanjutnya.
Ketimpangan Sorotan antara Pendidikan di Barak Militer ala Dedi Mulyadi dan Korupsi
Gubernur Jabar pun kemudian menyoroti ketimpangan perhatian pihak-pihak yang meminta pendidikan barak militer dihentikan.
Ia menyayangkan, ketika ada kasus besar seperti dugaan korupsi di Kementerian Pendidikan respons publik justru malah diam. Seolah-olah kasus tersebut tidak penting.
“Yang lebih mengherankan adalah ketika Kejaksaan Agung menggeledah kantor Kemendiknas terkait dugaan korupsi dalam program digitalisasi pendidikan yang diduga terjadi sekitar tujuh tahun lalu. Respons publik nyaris tak ada, semua tampak acuh, seolah hal itu bukan sesuatu yang penting,” lanjutnya.
Ia menegaskan, permasalahan sistem pendidikan di Indonesia saat ini sangat penting untuk diperhatikan. Menurutnya, kegagalan sistem pendidikan akan menyebabkan kerusakan mental bagi siswa.
“Rusaknya sistem pendidikan di Indonesia dan rusaknya mentalitas anak-anak karena kita terlalu fokus pada proyek,” jelasnya.
Menutup pernyataannya, Dedi Mulyadi mengajak semua pihak untuk merenungkan kondisi pendidikan saat ini dan menumbuhkan kepedulian nyata terhadap masa depan anak-anak Indonesia.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Marah-Marah di Subang sampai Viral, Tak Takut Citra Jadi Buruk
“Semoga ini menjadi bahan renungan kita, bukan berarti saya menganggap diri saya baik, tidak, minimal kita peduli. Mari kita peduli anak kita perlu cinta kasih, tindakan, bukan hanya sekedar khayalan atau kajian,” pungkasnya. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)