harapanrakyat.com,- Masalah kenakalan remaja di Jawa Barat semakin mengkhawatirkan. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menilai, perilaku remaja yang awalnya dianggap sebagai kenakalan biasa kini telah berkembang menjadi tindakan kriminal yang serius.
Keprihatinan ini mendorong Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat untuk mencari solusi yang lebih ampuh untuk mengatasinya. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penerapan pendidikan kedisiplinan di barak militer.
Program pendidikan di barak militer ini sudah mulai dijalankan di Kabupaten Purwakarta sejak 2 Mei 2025 lalu. Program ini diikuti oleh anak-anak SMP dari berbagai sekolah di Purwakarta yang terlibat kenakalan remaja.
Melansir dari unggahan akun TikTok pribadinya @dedimulyadiofficial, Dedi Mulyadi menyoroti betapa seriusnya kondisi kenakalan remaja saat ini yang tidak lagi sebatas kenakalan biasa, melainkan sudah masuk ke ranah kriminalitas berat.
“Kalau kasusnya (kenakalan remaja) sudah kriminal, penganiayaan, pembunuhan terus-terusan dalam setiap waktu. Kemudian yang paling mengerikan adalah mereka tawuran, ada juga kriminalitas mengarah pada pembunuhan mereka rekam secara terbuka. Lalu rekamannya diposting. Ini kita tidak bisa membiarkan itu,” kata Dedi Mulyadi, dikutip Senin (05/052025).
Ia menekankan, menghadapi situasi ini tidak cukup hanya dengan berdiskusi atau membuat wacana, tetapi perlu ada langkah konkret yang segera dilakukan.
“Tidak bisa kita hanya berwacana, ada tindakan-tindakan nyata yang mesti dilakukan,” tegasnya.
Baca Juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanggapi Orang Tua yang Takut-takuti Anak dengan Barak Militer
Menurut Dedi Mulyadi, Ini 2 Langkah Ampuh untuk Mengatasi Kenakalan Remaja di Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjelaskan dua langkah penting yang perlu dijalankan untuk mengatasi kenakalan remaja khususnya di Jawa Barat, yaitu pendisiplinan terhadap pelaku serta pembubaran organisasi yang mendukung kenakalan tersebut.
“Yang pertama adalah tindakan pendisiplinan seperti yang sekarang saya jalankan (pendidikan di barak militer) yang kedua adalah tindakan mengorganisir agar organisasi mereka bisa segera dikalahkan dan dibubarkan,” katanya.
Menurutnya, dunia digital harus diawasi dengan serius. Tim siber harus segera dibentuk dan dioptimalkan untuk memantau dan memutus jaringan digital yang digunakan kelompok remaja nakal ini.
“Bagaimana tim Siber itu harus segera bentuk dan kita optimalkan dan kita harus bersama-sama untuk segera melihat apa rencana mereka, apa arah mereka bahkan bila perlu siber-Siber yang mereka miliki, sistem media sosial yang mereka miliki harus dimatikan,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa dengan mematikan akses media sosial mereka, para pelaku tidak akan bisa lagi membangun jaringan atau memperluas pengaruh negatif melalui platform digital.
“Sehingga mereka tidak bisa lagi eksis membangun jaringan lewat kekuatan media sosial,” terangnya.
Sebagai penutup, Dedi Mulyadi mengingatkan bahwa kenakalan remaja ini adalah isu besar yang menyangkut ketahanan bangsa. Oleh karena itu, untuk mengatasinya dibutuhkan kerja sama semua pihak, bukan malah saling menyalahkan.
“Ini bukan persoalan kenakalan remaja biasa ini persoalan ketahanan bangsa. Untuk itu mari kita bersama-sama untuk menyelesaikan secara komprehensif tanpa harus saling menyalahkan,” pungkasnya. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)