harapanrakyat.com,- Masyarakat Kabupaten Ciamis, Jawa Barat saat ini dapat melaporkan segala bentuk aksi premanisme di layanan call center 112. Layanan kegawatdaruratan ini sudah ada di Tatar Galuh Ciamis dan beroperasi 24 jam.
Hal tersebut Kepala Diskominfo Ciamis Tino Armyanto sampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis call center 112 Ciamis, yang berlangsung di Aula LPSE Ciamis, Senin (19/5/2025).
“Nomor 112 ini sebenarnya berlakunya di seluruh Indonesia, namun memang belum semua pemerintah Kabupaten/kota menggunakannya. Di Kabupaten Ciamis sendiri saat ini sudah ada sejak 1 tahun,” katanya.
Laporan yang biasa diterima melalui layanan 112 Ciamis seperti kebakaran, evakuasi sarang tawon dan lain-lain. Laporan tersebut disambungkan ke OPD yang menanganinya seperti Damkar Ciamis.
“Jadi yang menanganinya bukan Diskominfo, kami hanya call taker saja,” ucapnya.
Tino menyebut, berkaitan dengan isu saat ini yaitu dengan adanya kebijakan anti premanisme. Tidak menutup kemungkinan layanan 112 juga akan menerima laporan terkait hal-hal aksi premanisme di Ciamis.
Baca Juga: Diskominfo Ciamis Kenalkan Layanan Darurat 112 Lewat Program Pepatah Manis
“Misalkan ada aksi premanisme seperti pungli dan lain-lain, bisa lapor ke 112. Kami nanti akan sampaikan kembali ke Polres Ciamis. Jadi tetap penanganan nanti dari Polres, kami hanya menerima laporan saja. Paling tidak kami bisa ikut membantu melayani masyarakat terkait penanganan premanisme di Ciamis,” ucapnya.
Tino juga mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam menggunakan layanan 112. Karena nomor ini digunakan untuk kegawatdaruratan.
“Misalnya ada yang benar-benar laporan kejadian, karena dianggapnya prank call malah tidak ditangani, jadi bahaya. Maka dari itu bijak dan manfaatkan sebaik-baiknya layanan 112 ini untuk kegawatdaruratan,” imbuhnya.
Tino menambahkan, terkait Bimtek Call Center 112 yang dihadiri oleh sejumlah OPD terkait adalah untuk peningkatan kapasitas antara call taker dan responden OPD terkait. Tujuannya mengoptimalkan layanan kepada masyarakat.
“Intinya Bimtek tadi itu untuk mengoptimalkan layanan kecepatan dan ketepatan mulai dari call taker hingga responden,” pungkasnya. (Ferry/R9/HR-Online/Editor-Dadang)