harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti tingginya angka putus sekolah di Jabar. Ia merasa prihatin setelah membaca data yang menunjukkan bahwa Jawa Barat menempati peringkat pertama sebagai provinsi dengan jumlah siswa putus sekolah terbanyak di Indonesia.
Data tersebut menunjukkan bahwa masih banyak anak di Jawa Barat yang belum mendapatkan kesempatan menyelesaikan pendidikan dengan layak.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Gubernur Jabar tersebut menyatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi hal ini.
Hal itu ia sampaikan melalui pernyataan terbarunya di unggahan akun TikTok pribadinya @dedimulyadiofficial.
“Saya membaca sebuah data bahwa angka putus sekolah di Jawa Barat rangking pertama di Indonesia,” ujar Dedi Mulyadi dikutip Selasa (27/05/2025).
Cara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tangani Kenaikan Angka Putus Sekolah
Untuk menangani kenaikan angka putus sekolah, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi berencana mengoordinasikan seluruh kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan.
Ia menjelaskan bahwa koordinasi ini akan melibatkan kepala sekolah dari SD, SMP, Madrasah Tsanawiyah, SMA, SMK, hingga Madrasah Aliyah di seluruh Jawa Barat.
Dengan melibatkan semua jenjang pendidikan, ia berharap dapat menciptakan kerja sama yang kuat dan saling mendukung demi menjaga kelangsungan pendidikan siswa.
“Untuk itu kami pemerintah Provinsi Jawa Barat akan segera melakukan koordinasi dengan seluruh kepala sekolah. Baik kepala sekolah SMA, SMK, Madrasah Aliyah, maupun SMP Madrasyah Tsanawiyah dan seluruh Sekolah Dasar di Jawa Barat,” jelasnya.
Baca Juga: Respons Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat Disebut ‘Mulyono Jilid II’
Dedi Mulyadi juga menyiapkan solusi konkret untuk mencegah siswa berhenti sekolah dengan menyediakan akses komunikasi cepat bagi pihak sekolah.
Ia meminta kepala sekolah segera melapor jika ada siswa yang berniat mengundurkan diri. Dengan cara ini, pemerintah bisa langsung turun tangan dan mencari solusi agar siswa tetap bisa melanjutkan pendidikannya.
“Apabila ada siswanya yang akan mengajukan resign, maka kami akan menyiapkan nomor telepon atau nomor WA yang bisa segera dihubungi oleh kepala sekolah,” lanjutnya.
Beri Pendampingan kepada Siswa
Langkah selanjutnya, menurutnya, adalah memberikan pendampingan agar siswa yang hampir putus sekolah bisa kembali melanjutkan pendidikannya.
“Ke depannya, kami akan segera mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan ini agar mereka dapat kembali melanjutkan sekolah,” tambahnya.
Gubernur Jabar menegaskan pentingnya upaya terpadu ini agar semua anak di Jawa Barat mendapat kesempatan belajar yang layak.
“Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar seluruh anak Jawa Barat dipastikan bisa sekolah dengan baik,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan harapan besarnya agar setiap anak dapat menyelesaikan pendidikan hingga jenjang menengah atas.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Dapat Julukan Baru ‘Gubernur Lambe Turah’, Begini Responnya
“Harapan saya mereka bisa bersekolah tamat sampai SMA/SMK/MA. Mari kita bersama-sama jaga anak-anak kita menjaga lingkungan kita untuk tetap bisa bersekolah dengan baik,” pungkasnya. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)