harapanrakyat.com,- Keluarga korban ledakan pemusnahan amunisi kadaluarsa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus berdatangan ke kamar jenazah RSUD Pameungpeuk, Senin (12/5/2025) malam. Mereka diminta datang oleh tim medis guna kepentingan pencocokan data korban dan keluarga.
Ada 13 orang korban meninggal dampak ledakan amunisi kadaluarsa di Desa Sagara Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat. Dari 13 korban itu 9 orang di antaranya warga sipil dan sisanya dari pihak TNI.
Malam ini para keluarga korban ledakan amunisi diminta hadir di kamar jenazah RSUD Pameungpeuk Garut untuk proses pencocokan. Dimana petugas meminta identitas keluarga termasuk untuk mengenali korban yang sudah tidak utuh lagi.
Rizki Abdulah (18) salah seorang anak korban ledakan mengaku baru tiba di kamar jenazah pada malam ini. Dirinya ditemani paman dan juga saudara diminta oleh tim media untuk mencocokan data almarhum ayahnya.
“Saya baru datang, sama paman, tadi diminta identitas sama yang di dalam kamar jenazah katanya untuk pencocokan,” kata Rizki.
Rizki juga mengaku belum tahu apakah jasad ayahnya bisa dibawa pulang malam ini atau tidak. Namun yang pasti keluarga saat ini tengah berkabung dan sulit menerangkan lebih jauh.
“Tidak tahu apakah bisa dibawa sekarang atau tidaknya. Ya terakhir pas mau kerja almarhum gak bilang apa-apa, karena baru kali ini,” tambahnya.
Saat ini tim medis RSUD Pameungpeuk dibantu Inafis Polres Garut masih melakukan proses identifikasi jenazah korban ledakan amunisi kadaluarsa. Dari 9 warga sipil yang meninggal mayoritas kondisinya memprihatinkan bahkan ada yang hancur. (Pikpik/R9/HR-Online/Editor-Dadang)