Kamis, Mei 22, 2025
BerandaBerita TerbaruMengetahui Penyebab Fenomena Likuifaksi dan Dampaknya

Mengetahui Penyebab Fenomena Likuifaksi dan Dampaknya

Likuifaksi sangat erat kaitannya dengan peristiwa alam yang terjadi di sekitar dan dapat disaksikan secara langsung secara kasat mata. Akan tetapi, tidak banyak orang yang mengetahui penyebab fenomena likuifaksi tersebut bisa terjadi. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan membahas rinci penyebab fenomena alam tersebut untuk menambah wawasan Anda.

Dalam kamus KBBI, likuifaksi merupakan fenomena hilangnya kekuatan lapisan tanah yang diakibatkan oleh beban getaran gempa. Hal inilah yang membuat likuifaksi sering dapat kita saksikan secara langsung di depan mata.

Baca Juga: Prediksi Zaman Es di Bumi Akan Kembali 11.000 Tahun Lagi

Selain itu, fenomena alam ini tidak serta merta terjadi, namun ada beberapa penyebab yang memicunya. Penasaran apa saja penyebabnya? Simak paparan lengkapnya dalam artikel berikut ini!

Penyebab Fenomena Likuifaksi dan Pengertiannya

Selain pengertian menurut KBBI di atas, terdapat pengertian lain untuk menambah wawasan terkait fenomena Likuifaksi ini. Salah satunya penjelasan pada Buku karya Dr Ir Vina Serevina, MM, dkk yang berjudul “Gempa Bumi Tektonik Menurut Sudut Pandang Fisika”.

Pengertian Likuifaksi dalam buku tersebut yakni fenomena alam yang terjadi ketika suatu tanah kehilangan kekuatan (strength) dan kekakuan (stiffness). Kejadian tersebut berlangsung dalam waktu yang cukup singkat.

Sedangkan, menurut Djoko Wintolo dalam karyanya bertajuk “Kamus Istilah Geologi” menjelaskan bahwa pengertian Likuifaksi sebagai kejadian ketika tanah mengalami kehilangan kekuatan gesernya.

Hal tersebut terjadi akibat peningkatan tegangan air pori yang merupakan efek beban siklik gempa dan berlangsung dalam waktu singkat dan cepat. Lantas apa saja penyebab likuifaksi ini? Berikut penjelasannya.

Terjadi Akibat Getaran yang Dihasilkan

Penyebab fenomena likuifaksi yang pertama adalah akibat dari getaran yang dihasilkan dari fenomena alam di sekitar tanah. Getaran tersebut bisa terjadi akibat gempa bumi, atau dari pembebanan cepat yang terjadi di sekelilingnya. 

Selanjutnya, ketika fenomena likuifaksi terjadi, sifat lapisan di tanah berubah menjadi cairan. Hal inilah yang membuat tanah mengalami pergeseran yang berlangsung dalam waktu singkat. 

Saat sifat lapisan tanah itu berubah, sehingga tanah tersebut tidak mempunyai kemampuan yang cukup untuk menahan beban di atasnya. Beban itu dapat berupa bangunan maupun benda-benda yang berada di atas tanah tersebut. 

Faktor Berbeda Seperti Kegempaan dan Geologi

Penyebab fenomena likuifaksi juga bisa terjadi dari dua faktor berbeda seperti kegempaan dan geologi. Faktor kegempaan akan berkaitan erat dengan nilai percepatan tanah puncak. Efeknya akan membuat nilai percepatan tanah tersebut mampu diperkirakan waktu periodenya. 

Namun perlu Anda ingat bahwa nilai percepatan tanah puncak di Indonesia masih sangat terbatas. Oleh karena itu, membuat periode terjadinya likuifaksi di wilayah Indonesia ini masih mengacu pada referensi yang sudah ada. 

Faktor Geologi pada Suatu Wilayah

Penyebab fenomena likuifaksi lainnya yaitu faktor geologi yang dapat dilihat dari segi kondisi geomorfologi, jenis litologi, dan hidrogeologi pada suatu wilayah.

Sebagai contoh, biasanya kejadian likuifaksi di Indonesia melibatkan daerah di dataran maupun kemiringan lereng yang cukup landai. Lalu, kondisi material tanah yang terkandung di dalamnya juga mampu menjadi penyebab terjadinya fenomena Likuifaksi tersebut. 

Dampak Fenomena Likuifaksi

Setelah mengetahui pengertian dan penyebab fenomena likuifaksi, maka penting juga untuk mengetahui dampaknya. Dampak terjadinya fenomena ini ditandai dengan munculnya lumpur pasir di permukaan tanah berupa semburan pasir.

Baca Juga: Perbedaan Awan Cumulus dan Cumulonimbus dan Proses Terbentuknya

Selain itu, ada juga rembesan air melalui rekahan tanah. Bahkan terdapat beberapa kejadian likuifaksi ini yang membuat tenggelamnya struktur bangunan di atasnya. Dampak lainnya juga memicu penurunan tanah hingga perpindahan lateral hingga terjadinya tanah longsor. 

Bahaya Likuifaksi

Tentunya dampak terjadinya fenomena likuifaksi tersebut memicu bahaya tersendiri. Hal ini mengingat likuifaksi akan memicu pergeseran tanah dan mampu berpengaruh pada bangunan di atasnya. Terdapat beberapa contoh bahaya likuifaksi yang pernah terjadi di Indonesia maupun wilayah lain di berbagai belahan dunia. 

Salah satunya yaitu pernah terjadi di wilayah Palu, Sulawesi Tengah tahun 2018 silam. Saat mengalami gempa bumi berkekuatan 7,4 SR, terjadilah fenomena Likuifaksi setelahnya. Akibatnya, terdapat banyak perumahan yang ada di wilayah Balaroa amblas. Selain itu, ada juga sejumlah bangunan dan pohon yang juga amblas dan hanyut saat fenomena tersebut terjadi.

Cara Menghindari Likuifaksi

Untuk mengurangi risiko likuifaksi, ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan. Pertama, lakukan perbaikan tanah menggunakan metode seperti dynamic compaction, vibroflotation, dan desaturasi biogas guna meningkatkan stabilitas tanah. 

Kedua, lakukan penelitian geologi dan potensi gempa untuk mengidentifikasi jenis tanah dan potensi guncangan di wilayah tersebut. Tanah muda dan wilayah dengan riwayat gempa kuat lebih rentan terhadap likuifaksi. Ketiga, hindari pembangunan di area rawan likuifaksi, atau gunakan fondasi dalam seperti paku bumi untuk mencapai tanah yang stabil. 

Terakhir, perhatikan tinggi muka air tanah, terutama di wilayah pesisir. Permukaan air yang rendah (di bawah 3 meter) meningkatkan potensi likuifaksi dan sebaiknya tidak dijadikan lokasi pemukiman.

Baca Juga: Jenis Gunung Api Berdasarkan Bentuk dan Terjadinya Ledakan

Demikian ulasan lengkap terkait penyebab fenomena likuifaksi hingga dampak dan bahayanya. Fenomena ini tergolong sangat berbahaya dan mengancam keselamatan manusia. Likuifaksi juga mampu menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan bangunan sekitar. Untuk itu, tetaplah waspada saat peristiwa tersebut terjadi. Semoga bermanfaat! (R10/HR-Online)

Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Dokter RSUD Pandega Pangandaran Ingatkan Hal Berikut

Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Dokter RSUD Pandega Pangandaran Ingatkan Hal Berikut

harapanrakyat.com,- Dokter Umum RSUD Pandega Pangandaran, Jawa Barat, Rasyid Luhur Hutama, mengimbau kepada masyarakat untuk waspada penyakit demam berdarah dengue (DBD). Terlebih saat ini...
ZTE Axon 50 Resmi Rilis, Hadir dengan Chipset Snapdragon 8+ Gen 1 dan Layar Memukau

ZTE Axon 50 Resmi Rilis, Hadir dengan Chipset Snapdragon 8+ Gen 1 dan Layar Memukau

ZTE kembali resmi meluncurkan ponsel terbaru yakni ZTE Axon 50, di pasar China pada (17/5/25) lalu. Kehadiran HP ZTE ini mampu melengkapi varian Axon...
Amalan Ketika Wukuf Di Arafah, Doa dan Dzikir yang Dianjurkan

Amalan Ketika Wukuf di Arafah, Doa dan Dzikir yang Dianjurkan

Amalan ketika wukuf di Arafah menjadi salah satu rukun haji yang penting untuk dilakukan. Kesempatan ini merupakan momen spesial, di mana Allah SWT akan...
Cara Jeda Grup Facebook, Langkah Tepat Mengelola Aktivitas Grup

Cara Jeda Grup Facebook, Langkah Tepat Mengelola Aktivitas Grup

Cara jeda grup Facebook merupakan solusi efektif bagi pengguna yang ingin mengurangi gangguan dari notifikasi yang berlebihan. Facebook adalah platform media sosial yang memungkinkan...
Darius Sinathrya Berduka, Sang Ayah Meninggal Dunia

Darius Sinathrya Berduka, Sang Ayah Meninggal Dunia

Kabar duka kembali datang dari keluarga selebriti. Kali ini duka tersebut menimpa aktor film, Darius Sinathrya. Sang ayah, Pudjono Sugiardho Kartoprawiro, meninggal dunia pada...
Sinergi Disdukcapil dan PKK Ciamis Permudah Warga Urus Adminduk

Sinergi Disdukcapil dan PKK Ciamis Permudah Warga Urus Adminduk

harapanrakyat.com,- Disdukcapil Ciamis bersinergi dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, untuk memberikan edukasi dan mendekatkan layanan administrasi kependudukan (Adminduk). Komitmen tersebut dibuktikan...