Harapanrakyat.com,- Pasca dilanda bencana longsor yang memutus jalan Kabupaten serta permukiman di Dusun Sukaasih, Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, masih menyisakan duka mendalam bagi warga terdampak.
Warga yang rumahnya terancam masih memilih tinggal di posko pengungsian. Guna memastikan kondisi kesehatan para pengungsi, Pemkab Sumedang pun mensiagakan sejumlah tenaga medis dari Dinas Kesehatan.
Dari hasil pemeriksaan kesehatan oleh tim medis, para pengungsi mengalami tekanan darah tinggi. Salah satunya Sopan Sopian (37) mengaku, masih mengalami trauma usai rumahnya nyaris terseret material longsoran.
“Saya sekarang masih kaget dan syok, sekarang kondisi badan masih aga pusing dikarenakan kemarin belum tidur sampai sekarang,” kata Sopan, Senin (5/5/2205).
Baca Juga: Pergerakan Tanah Ancam 13 Rumah, Pemda Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Rumah yang dihuni Sopan bersama istri dan dua anaknya itu, berada tepat di sisi area longsor. Meski bangunan utama masih berdiri, sebagian sisi rumahnya tergerus longsor.
Bahkan, Ia pun tak kuasa menahan tangis, lantaran rumah yang baru saja didapat dari program bantuan pemerintah, terancam tak bisa ditinggali lagi.
“Kalau rusak mah alhamdulillah nggak parah, tapi bagian pinggir rumah sudah mulai terbawa longsor. Yang bikin sedih, itu rumah bantuan dari program Rutilahu pemerintah. Belum lama kami tempati, eh sekarang kena bencana,” tambah Sopan sambil menahan tangis.
Ia berharap kepada pemerintah ada relokasi ke tempat yang lebih aman. Sebab, sampai saat ini dirinya masih merasa khawatir, apalagi saat hujan turun.
“Saya cuma ingin ada tempat tinggal yang layak dan aman buat keluarga saya khususnya anak-anak. Rumah itu dihuni empat orang, satu keluarga. Setelah kejadian ini, saya makin khawatir setiap hujan datang,” ujarnya.
Korban Longsor di Cisalak Sumedang Masih Syok
Sementara itu, warga terdampak lainnya, Asih (42) mengaku masih syok dan merasa pusing setelah kejadian tersebut.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan darah saya masih tinggi,” ujar Asih dengan wajah cemas.
Jarak rumahnya hanya sekitar 1 hingga 2 meter dari lokasi longsoran, membuatnya dan keluarga memutuskan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Saya bersama empat anak-anak dan ibu saya mengungsi di sini,” tambahnya.
Baca Juga: Longsor di Sumedang Terjang Dua Desa, Rusak Rumah Warga Hingga Jebol
Data terbaru dari BPBD Sumedang mencatat ada sebanyak 17 bangunan rumah terdampak, 20 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 51 jiwa yang mengungsi akibat pergerakan tanah di Dusun Sukaasih, Desa Cisalak. Dari jumlah tersebut dua diantaranya bayi, tiga balita, serta lima lansia. (Aang/R7/HR-Online/Editor-Ndu)