harapanrakyat.com,- Pernyataan seorang wali murid bernama Adhel Setiawan yang melaporkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke Komnas HAM dibungkam oleh seorang guru asal Indonesia yang tinggal di Finlandia. Guru tersebut mengungkap sejumlah fakta terkait pendidikan bagi anak nakal di Finlandia.
Sebelumnya, dalam sebuah talk show di salah satu stasiun televisi, Adhel menyebut bahwa tidak ada negara maju yang mendidik anak-anak nakal dengan pendekatan barak militer.
Pernyataan ini kemudian dikritisi oleh Diana, seorang WNI asal Sumatera yang kini menjadi guru taman kanak-kanak di Finlandia. Ia merasa perlu meluruskan anggapan tersebut.
Menurut pengalamannya, Finlandia justru memiliki sistem pendidikan yang cukup tegas terhadap anak-anak bermasalah. Meski tampilannya tidak seperti “barak militer” program Dedi Mulyadi.
Diana menyampaikan, tempat ia mengajar berada satu gedung dengan pusat pendidikan khusus untuk anak-anak yang memiliki perilaku khusus atau dianggap “nakal”.
“Bapak ini bilang kalau di negara maju itu gak ada tuh anak nakal yang dikirim ke barak militer tuh, Bapak tahu darimana? Apakah Bapak sudah ngecek di Finlandia itu seperti apa?” tanya Diana, dikutip dari TikTok @dedimulyadiofficial, Senin (19/05/2025).
Baca Juga: Respons Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat Disebut ‘Mulyono Jilid II’
Bela Dedi Mulyadi, Guru WNI Bongkar Sistem Pendidikan Tegas untuk Anak Nakal ala Finlandia
Diana lalu menjelaskan bahwa Finlandia memang memiliki tempat khusus untuk anak-anak bermasalah, namun dengan nama berbeda dari barak militer.
“Bukan barak militer, tapi di sini namanya family center, ada Bahasa Finlandia nya sendiri,” jelas Diana.
Ia menegaskan, meski tidak dilatih seperti wajib militer, metode penanganan program Dedi Mulyadi tetap memiliki kesamaan dalam hal kedisiplinan dan pengawasan.
“Caranya kurang lebih sama. Jadi khusus untuk anak-anak bandel,” terang Diana.
Diana juga menggambarkan sistem yang ada di Finlandia, di mana anak-anak yang bermasalah akan ditempatkan di fasilitas khusus.
Di tempat tersebut, anak-anak tidak tinggal bersama keluarganya, melainkan diasramakan. Anak-anak itu juga diawasi secara intensif oleh guru, psikolog, dan bahkan tenaga medis jika dibutuhkan.
Ia juga menyampaikan bahwa anak-anak yang dititipkan di pusat tersebut tetap mengikuti sekolah, dan untuk keperluan antar-jemput bahkan dikawal oleh aparat keamanan.
“Dia sekolah tidak di situ, ditaruh di sekolahan, untuk antar jemput itu oleh bapak polisi,” kata Diana.
Tak hanya menjelaskan, Diana juga memberi apresiasi pada Dedi Mulyadi. Ia menilai kebijakan program barak militer sejalan dengan sistem pendidikan di negara-negara maju seperti di Finlandia.
Diana juga menegaskan, pernyataannya tidak bermuatan politik. Ia hanya ingin berbagi informasi sebagai warga negara Indonesia yang sudah melihat dan mengetahui langsung sistem pendidikan di Finlandia.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ungkap Cara Mendidik Anak yang Sedang Ngambek, Orang Tua Wajib Tahu!
“Aku mau bilang kepada Gubernur Jawa Barat, bapak hebat karena sudah menerapkan sistem yang ada di sini dibawa ke Indonesia. Aku bukan masyarakat Jawa Barat, Aku asal Sumatera yang tinggal di Finlandia. Jadi gak ada urusan politik, aku ingin menginformasikan sistem itu luar biasa hebat,” katanya. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)