Bingung saat motor Beat karbu brebet di putaran bawah? Sebenarnya, masalah pada motor matic ini bukan hanya karena telat mengisi bahan bakar saja. Pasalnya, ada beberapa penyebab lain yang bisa dideteksi secara mandiri, sebelum akhirnya pergi ke bengkel ahli.
Baca Juga: Cara Menyetel Gas Vario 125 agar Performa Mesin Tetap Optimal
Cek Penyebab Beat Karbu Brebet di Putaran Bawah
Motor yang terasa tersendat atau tidak mulus saat digas, meskipun berada pada putaran mesin (RPM) rendah, sering kali dialami oleh pengendara. Kondisi ini biasa disebut dengan “brebet”, yakni ketika mesin motor tidak merespons gas dengan lancar, sehingga terdengar seperti suara yang tersendat atau putus-putus.
Dalam buku Panduan Praktis Merawat dan Memperbaiki Sepeda Motor karya Ir. Hartoto Soedarmo, S.E., menjelaskan bahwa munculnya suara brebet bisa menjadi indikasi adanya gangguan pada sistem kerja mesin. Masalah ini umumnya terjadi saat pengendara mulai menarik tuas gas, dan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman saat berkendara.
Lalu, apa sebenarnya penyebab motor mengalami brebet meskipun berada pada RPM rendah? Berikut beberapa penyebab masalah brebet yang mungkin muncul pada Beat karbu.
Setelan Karburator Salah
Pada dasarnya, motor yang masih menggunakan sistem karburator seperti Beat lawas memiliki pengaturan sekrup secara manual. Dalam hal ini, masalah karbu brebet di RPM rendah bisa jadi lantaran sekrup yang tidak diatur dengan baik.
Saat mendapati masalah Beat karbu brebet di putaran bawah, cobalah mengecek bagian sekrup tersebut. Ketika sekrup beat karbu putarannya terlalu kecil, suplai bahan bakar bisa menjadi kurang. Akibatnya, motor bisa brebet dan kecepatan mesinnya pun bekerja dengan berat.
Busi dalam Kondisi Kotor dan Rusak
Masalah brebet pada motor karbu bisa disebabkan lantaran kondisi busi yang kotor ataupun rusak. Fungsi dari busi sendiri adalah menciptakan lentikan api, sehingga ruang bakar dapat bekerja dengan optimal.
Ketika busi mulai kotor, percikan api yang dihasilkan juga bermasalah. Terlebih lagi, jika busi rusak maka ruang bakar tidak dapat bekerja dengan optimal. Saat mengalami masalah ini, cobalah untuk membersihkan busi ataupun menggantinya dengan produk baru.
Tangki Bensin Kemasukan Air
Terkadang, masalah motor Beat karbu brebet di putaran bawah terjadi setelah pengendara mencuci kendaraan. Saat mencuci motor secara langsung, tanpa sengaja air masuk ke dalam tangki bahan bakar. Akibatnya, bensin tercampur dengan air dan menyebabkan masalah pada ruang bakar.
Seharusnya, bensin pada kendaran akan terbakar bersama dengan tekanan udara. Namun, hal ini tidak bisa terjadi karena kandungan air di dalam bensin yang menyebabkan motor menjadi brebet.
Fuel Pump Kotor atau Rusak
Pada dasarnya, komponen fuel pump pada kendaraan harus berfungsi secara optimal, agar bahan bakar dapat masuk dengan jumlah yang tepat di ruang pembakaran.
Namun, hal ini tidak bisa terwujud jika komponen fuel pump rusak. Kerusakan tersebut, menyebabkan proses pengolahan bahan bakar kendaraan menjadi terhambat. Akibat yang ditimbulkan, yakni motor bisa brebet saat mesin dalam kondisi dingin, berada di rpm rendah maupun tinggi.
Baca Juga: Ukuran Ban PCX yang Pas, Berkendara Makin Nyaman dan Aman
Sebagai langkah pencegahan, pengendara sebaiknya rutin mengecek jumlah bahan bakar kendaraan. Jangan biarkan tangki bensin sering dalam kondisi kosong.
Filter Udara Kotor
Seharusnya, ruang bakar bisa bekerja dengan optimal jika terdapat suplai udara yang bersih. Udara yang tersaring melalui fitur ini harus dibersihkan dengan rutin. Pasalnya, filter udara yang kotor bisa memicu masalah Beat karbu brebet di putaran bawah.
Banyaknya kotoran yang menumpuk pada komponen filter, menjadikan pencampuran udara dan bbm tidak sempurna. Dalam beberapa kasus, masalah ini terjadi pada musim panas yang berujung dengan kendaran mendadak mati.
Komponen Aki Tidak Menyimpan Daya
Kondisi aki kendaraan yang soak dapat menyebabkan motor brebet di rpm rendah. Saat motor dalam kondisi berjalan, seharusnya aki menyimpan dan mengalirkan daya sesuai dengan kebutuhan.
Namun, ketika aki tidak bisa menyimpan daya lagi, maka kendaraan akan langsung brebet atau mati total. Hal ini lantaran tidak adanya asupan listrik, sehingga busi tidak mampu memercikan api. Bahkan, masalah tersebut berujung pada kondisi ruang pembakaran yang tidak bisa bekerja dengan sempurna.
Menggunakan Bahan Bakar yang Tidak Sesuai
Pada dasarnya, rutin mengisi bahan bakar bukan menjadi cara terbaik untuk menanggulangi masalah brebet pada kendaraan. Namun, pengendara harus mengisi bahan bakar yang tepat untuk meminimalisir masalah tersebut.
Sebagai catatan, pengendara harus menggunakan bahan bakar dengan oktan tinggi, setidaknya di atas 92. Standar oktan bbm ini memungkinkan kompresi kendaraan bekerja dengan baik, sehingga masalah brebet pun tidak akan terjadi.
Cara Mengatasi Motor Brebet di RPM Rendah
Untuk mengatasi motor yang brebet saat berada di RPM rendah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, periksa karburator, karena komponen ini berperan penting dalam mencampur udara dan bahan bakar. Jika karburator kotor atau tersumbat, bersihkan secara menyeluruh atau ganti jika kondisinya sudah rusak.
Selanjutnya, perhatikan kondisi filter udara. Filter yang terlalu kotor dapat menghambat aliran udara ke mesin, sehingga campuran bahan bakar menjadi tidak seimbang. Membersihkan atau mengganti filter secara rutin sangat disarankan. Kemudian, periksa busi motor. Busi yang aus atau kotor dapat mengganggu proses pembakaran dan menimbulkan gejala brebet. Gantilah busi jika perlu.
Selain itu, penting juga untuk mengecek sistem pengapian seperti koil, CDI, dan komponen lainnya. Pastikan semua bekerja dengan baik dan tidak ada kerusakan. Terakhir, bagi motor dengan sistem injeksi, bersihkan injektor secara berkala dan pastikan semua sensor berfungsi normal. Jika perlu, lakukan kalibrasi ulang agar suplai bahan bakar tetap presisi.
Baca Juga: Cara Gas Motor Matic di Tanjakan yang Aman dan Efektif
Masalah Beat karbu brebet di putaran bawah bisa terjadi lantaran beberapa faktor. Oleh sebab itu, penting untuk meminimalisir masalah brebet dengan memastikan bahwa faktor-faktor di atas tertangani dengan baik. (R10/HR-Online)