harapanrakyat.com,- Pergerakan tanah ancam Jalan Tol Cisumdawu KM 177 dan 60 rumah warga di Dusun Bojongtotor, Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Tingginya intensitas hujan dalam tiga hari kebelakang menjadi penyebab terjadinya pergerakan tanah di wilayah tersebut.
Een, warga setempat mengatakan, pergerakan tanah sudah terjadi sejak lima bulan lalu saat diguyur hujan deras. Kondisi terparah akibat pergerakan tanah menyebabkan retakan pada tiang pancang yang berada di tebing jalan tol.
Baca Juga: Ahli Geologi Unpad Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Pergerakan Tanah di Cisalak Sumedang
“Udah lama sih, sejak hujan turun deras, ada sekitar 5 bulanan lebih. Retakan tanah tiap detik itu maju terus hingga batas jalan. Itu besi sudah pada hancur dan paku alamnya juga sudah renggang,” tuturnya, Rabu (14/5/2025).
Een juga mengatakan, jika hujan turun rumah warga yang berada di atasnya terancam longsor akibat pergerakan tanah. Oleh sebab itu warga berharap ada tindakan dari pihak terkait untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman.
“Tentu khawatir, apalagi kalau hujan besar. Itu rumah-rumah yang di pinggir sudah pada hancur. Kalau bisa dipindahkan,” harapan Een.
Pergerakan Tanah Ancam Jalan Tol Cisumdawu KM 177 Sumedang
Sementara itu, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, telah melakukan assesment ke lokasi pergerakan tanah.
Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno menjelaskan, pergerakan tanah ancam Tol Cisumdawu sepanjang 170 meter, dengan tinggi sekitar 300 meter.
“Panjang pergerakan tanah hingga badan jalan tol. Sedangkan untuk kondisi jalan yang anjlok sedalam 50 centimeter,” terangnya.
Lebih lanjut Atang menjelaskan, titik pergerakan tanah berjarak 150 meter dari pemukiman warga Dusun Bojongtotor, Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara.
Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, beberapa meter badan jalan Tol Cisumdawu KM 177 juga mengalami penurunan dan telah dilakukan treatment oleh pihak Citra Karya Jabar Tol (CKJT) selaku pengelola Tol Cisumdawu.
Baca Juga: Pergerakan Tanah Ancam 13 Rumah, Pemda Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
“Pengguna jalan tol harus berhati-hati, dan pihak CKJT melakukan treatment sebagai mitigasi bencana. Kemudian di atas pergerakan tanah itu terdapat banyak pemukiman warga. Pihaknya mengimbau agar warga selalu waspada, utamanya saat hujan deras,” katanya.
Pihak BPBD juga berencana akan melakukan pertemuan dengan CKJT untuk membahas kondisi tersebut.
“Kita juga telah berkoordinasi dengan bagian teknis CKJT. Rencananya besok akan mencari solusi untuk pergerakan tanah ini,” pungkas Atang Sutarno. (Aang/R3/HR-Online/Editor: Eva)