harapanrakyat.com,- Drama ijazah palsu Joko Widodo atau Jokowi menjadi perhatian serius semua kalangan di beberapa hari ini. Meski Bareskrim Polri pada Kamis, 21 Mei 2025, menghentikan penyelidikan terhadap laporan terkait masalah dugaan pemalsuan ijazah Jokowi tersebut, namun kubu Roy Suryo keukeuh tidak asli.
Baca Juga: Terkait UU ITE, Mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil Resmi Polisikan Lisa Mariana
Awal mula ramai kembali mencuatnya masalah tersebut, setelah Rismon Hasiholan Sianipar yang merupakan mantan dosen Universitas Mataram, membeberkan analisis di YouTube. Rismon pada Selasa, 11 Maret 2025, mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi yang lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kemudian setelah itu, gugatan ijazah palsu mantan Presiden RI ini bertambah. Mengutip dari berbagai sumber, salah satunya yang menggugat adalah Muhammad Taufiq, salah seorang pengacara asal Solo.
Ia kemudian membentuk TIPU UGM atau bernama Tim Penggugat Bukti Ijazah Asli Jokowi Usaha Gak Punya Malu. Pada Senin, 14 April 2025, Taufiq kemudian mendaftarkan gugatannya ke Pengadilan Negeri Kota Solo.
Polemik Ijazah Palsu Jokowi Menjadi Ajang Saling Lapor
Setelah itu, sejumlah pihak pun melaporkan dugaan ijazah palsu Jokowi ke pihak berwenang. Seperti oleh Eggi Sudjana yang merupakan Tim Pembela Ulama dan Aktivis. Bahkan melibatkan nama lainnya, seperti pakar telematika, Roy Suryo dan lainnya.
Namun setelah memeriksa sejumlah saksi, Bareskrim Polri kemudian menyatakan tidak menemukan adanya tindak pidana dalam kasus ijazah palsu Jokowi.
Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri mengatakan, bahwa sudah menjadi kewajiban penyelidik untuk lakukan penyelidikan terkait aduan masyarakat.
“Akan tetapi, kami menyimpulkan bahwa dari aduan tersebut tidak ada perbuatan pidana. Sehingga kami menghentikan penyelidikannya,” katanya Kamis (21/5/2025).
“Kami sudah menyampaikan sejumlah fakta terkait kepemilikan ijazah Jokowi. Ijazah ini mulai dari tingkat SMA hingga lulus dari Fakultas Kehutanan UGM,” katanya menambahkan.
Sehingga dengan pernyataan dari Bareskrim Polri tersebut, seharusnya drama ijazah palsu Jokowi berakhir. Namun anggapan tersebut ternyata salah. Sebab, beberapa pihak masih meragukan hasil penyelidikan yang polisi lakukan.
Rismon Hasiholan Sianipar yang juga merupakan ahli digital forensik, salah satu yang masih meragukan hasil uji lab forensik polisi. Ia masih keukeuh bahwa ijazah Jokowi lulusan UGM terindikasi palsu.
Alasannya, teknik pengetikan dalam lembar pengesahan skripsi Jokowi dengan teknologi saat itu tidak sesuai dengan zamannya. Sebab menurutnya, pada tahun 1985, mahasiswa saat itu hampir semuanya memakai mesin ketik manual.
Rismon juga meyakini, bahwa pengetikan pada lembar pengesahan skripsi tersebut memakai huruf Times New Roman. “Sedangkan font tersebut baru Windows distribusikan pada tahun 1992” jelasnya.
Akan Laporkan Bareskrim Polri
Lanjutan drama ijazah Jokowi palsu berpindah ke Roy Suryo. Pakar telematika ini mengaku kecewa dengan hasil penyelidikan dari polisi. Ia menganggap, bahwa penanganan aduan keaslian ijazah tersebut, Bareskrim Polri tidak transparan.
Roy menyebut, bahwa proses yang sembunyi-sembunyi atau tidak terbuka malah menimbulkan pertanyaan, sebab terlihat tidak otentik.
“Harusnya gelar terbuka, ijazah Jokowi tampilkan. Selain itu, undang juga pakar-pakar agar semuanya terbuka,” katanya mengutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (23/5/2025).
Adapun yang menjadi pertanyaan dan bahan kritik dari Roy Suryo ini, antara lain lembaran scan ijazah, dan foto dokumen asli. Sebab, Roy mencatat, ada perbedaan pada logo UGM. Perbedaan itu terlihat lebih mencolok dengan warna lebih kuning.
Drama ijazah Jokowi palsu pun menjadi panjang, ketika Roy Suryo berencana melaporkan penyidik Bareskrim Polri. Ia akan melaporkan ke banyak lembaga atau institusi pengawasan internal.
Terkait rencana Roy Suryo tersebut, Dittipidum Bareskrim Polri pun mempersilahkan pakar telematika ini melaporkannya.
“Jika tidak puas maka silakan adukan,” kata Brigjen Djuhandhani.
Bagaimana Reaksi Jokowi?
Sementara itu, Jokowi pun menanggapi terkait hasil laboratorium forensik Bareskrim Polri. “Ya memang asli,” katanya mengutip dari suara.com, Jumat (23/5/2025).
Mantan Presiden RI ke-7 ini pun balik bertanya, apabila tidak percaya hasil penyelidikan polisi, maka akan percaya pada siapa.
“Bareskrim tidak dipercaya, UGM juga, termasuk KPU. Jadi yang mau dipercaya siapa?” tanyanya.
Menurutnya, di persidangan pengadilan nanti akan terbuka secara gamblang dan jelas. Termasuk sejumlah saksi yang akan dibuka di proses persidangan nanti. “Karena nanti bakal ada fakta dan bukti, yang semuanya bakal dibuka di pengadilan,” ujarnya.
Rupanya drama kasus ijazah palsu Jokowi tidak hanya menjadi perhatian publik, namun juga lembaga survei. Salah satunya adalah Survei Indikator Politik Indonesia.
Lembaga survei ini mengukur tingkat kepercayaan masyarakat akan dugaan pemalsuan ijazah. Hasilnya, 66,9 persen publik tidak percaya ijazah tersebut palsu.
Jokowi mengatakan, bahwa survei tersebut menunjukkan publik masih mempunyai logika serta nalar yang sehat.
“Ada yang percaya dan tidak percaya. Namun semuanya nanti kita serahkan pada proses hukum di pengadilan,” katanya.
Baca Juga: Begini Respon Jokowi Saat Ditanya soal Usulan KPK Dibubarkan
Sementara itu, Wahyudi Andrianto yang merupakan adik ipar Jokowi berharap, agar drama kasus dugaan ijazah palsu cepat selesai.
“Harapannya ini cepat selesai. Cepat gamblang,” katanya. (Adi/R5/HR-Online)