harapanrayat.com,- Respons cepat bencana banjir di Dusun Anggaraksan, Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, polisi bersama warga gotong royong membangun tanggul untuk mencegah air masuk ke pemukiman warga. Pembangunan tanggul ini telah dilakukan sejak Selasa (27/5/2025) kemarin hingga hari ini, Rabu (28/5/2025).
Polres Pangandaran, melalui Kapolsek Padaherang AKP Abdurahman dan Kasat Polair IPTU Anang Tri Sodikin, bersama Danramil Padaherang, anggota DPRD Pangandaran Solihudin, Bhabinkamtibmas, aparat Desa Maruyungsari, serta personel gabungan dari Polsek, Koramil, dan warga setempat, terlihat bersama-sama membangun tanggul.
Baca Juga: Banjir Terjang Pangandaran, Dua Sekolah Terendam
Satpolair Polres Pangandaran mengerahkan dua unit perahu karet (rubber boat). Perahu ini digunakan untuk mengangkut material tanah guna pembangunan dan peninggian tanggul. Tujuannya mengurangi risiko banjir ke daerah hunian warga Maruyungsari Pangandaran.
Kasat Polair IPTU Anang Tri Sodikin mengatakan, kehadirannya untuk membantu warga, bergotong royong membangun tanggul meminimalisir akibat dampak banjir yang sampai ke pemukiman warga.
“Kita gunakan satu unit rubber boat mengangkut material tanah untuk peninggian tanggul dan satu unit lagi untuk evakuasi warga yang membutuhkan,” katanya.
Menurutnya, banjir menyebabkan genangan air setinggi 80 cm di wilayah tersebut. “Masyarakat yang terdampak satu dusun, kita bersama-sama menanggulangi genangan air,” jelasnya.
Sementara itu, Guru SDN 1 Maruyungsari, Masriyati, menuturkan, kegiatan belajar mengajar masih tetap berlangsung meskipun halaman sekolah tergenang.
“Tidak menghalangi kegiatan belajar mengajar karena banjir tidak sampai ke dalam kelas, hanya sampai halaman kelas saja,” ujarnya.
Menurutnya, sudah seminggu banjir menggenangi sekolah, meskipun sempat surut tetapi sekarang malah air tambah tinggi.
Baca Juga: Puluhan Tahun Ratusan Hektar Sawah Terendam Banjir, Kuwu Paledah Pangandaran Minta Bantuan KDM
“Sekarang masih tinggi air yang menggenang, walau sempat surut. Alhamdulillah aktivitas pembelajaran masih tetap berjalan, kondisi masih aman di kelas,” pungkas Masriyati. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)